🐣Bagian 3🐣

52 34 22
                                    

Maap baru update hehehehe

Btw kagak ada yang kangen ama aku? Aku ramal pasti kalian kangen ama aku nih:v wkkwkw kek dilan ajah pakek ramal"lan.

***

"Kalian ngapain disini?ini kan waktunya pelajaran kedua, kenapa kalian ada disini? Atau jangan-jangan kalian mau melakukan hal yang tak senonoh kan?" tuduh pak Parjo dengan menunjuk tangannya ke arah mereka berdua.

Mereka berdua pun terkejut karena mendengar teriakan dari seorang guru, dan akhirnya mereka tersadar dan bangun dari posisi mereka, yang tak seharusnya terjadi.

"Bu--bukan pak, kami kesini mau i--itu," jawab Desya dengan sangat gugup.

"Kalian berdua pasti mau berbuat mesum kan? Kan kalian tau, gak ada yang pernah kesini. Cuman kalian doang yang kesini. Apalagi kalian berdua itu lawan jenis, kenapa kalian bisa kesini?hah?" omel pak Parjo dengan sangat keras.

"Eng--" ucap Desya namun terpotong oleh perkataan pak Parjo.

"Ayo, kalian berdua ikut saya. Saya akan membawa kalian ke ruang kepala sekolah. Biar kalian di urus oleh kepala sekolah langsung," kata pak Parjo sambil menarik tangan mereka berdua dengan paksa.

"Jan--jangan pak, kita enggak ngapa-ngapain kok. Suerrr deh," jujur Desya sambil mengangkat jarinya membentuk peace.

"Saya enggak percaya. Kalian itu sama-sama nakal. Jadi saya nggak bakalan percaya sama kalian berdua," ucap pak Parjo.

Akhirnya mereka bertiga telah sampai diruang kepala sekolah, setelah berjalan dari taman belakang sekolah tadi.

"Maaf pak, izinkan saya mau melaporkan aksi yang tidak wajar dari mereka berdua ketika jam pelajaran kedua," ucap pak Parjo dengan menundukkan kepalanya.

"Ada apa ini? kenapa bapak membawa mereka berdua kesini?memang mereka melakukan apa?" tanya bapak sekolah dengan nada kebingungan.

"Maaf pak, tadi saya sedang mencari sesuatu di taman belakang sekolah. Nah saya menemukan mereka berdua sedang berada disana ketika jam pelajaran dimulai. Mereka mau melakukan hal mesum di sana," jelas pak Parjo dengan panjang dan lebar.

Kemudian bapak kepala sekolah itu menghadap ke mereka berdua sambil memastikan, apakah kejadian itu memang benar-benar terjadi.

"Apakah benar kalian berdua melakukan hal yang tak senonoh disana?" tanya bapak kepala sekolah.

"Ti--tidak pak, kami disana hanya sekedar bolos karena kami dalam mode malas dengan pelajaran sejarah." jawab Denis dengan sangat jujur.

"Bohong pak, mereka berdua melakukan hal yang tak senonoh. Nanti kalau ada kejadian yang tidak-tidak dengan si Desya bagaimana pak?" jawab pak Parjo dengan kekeuh.

"Baik, besok saya akan memanggil orang tua kalian untuk menemui saya dikantor. Dan jangan lupa pulang sekolah kalian berdua pergi ke kantor untuk mengambil surat peringatan kalian untuk orang tua kalian." tegas bapak kepala sekolah.

Mereka berdua hanya menganggukkan kepala mereka. Dan akhirnya mereka telah diizinkan untuk kembali kedalam kelas.

"Aish dasar parjo sialan!!!orang kita gak ngapa-ngapain kok malah dituduh yang enggak-enggak." umpat Desya.

"Tau tuh, lo si pakek jatuh sgala, kan berabe urusannya," tuding Denis.

"Yeh mana gue tau, kan tu rumput sialan yang bikin gue kesandung," ucap Desya dengan sangar kesal.

"Udah lah tinggal nunggu keputusan apa yang diberikan bapak kepala sekolah kepada kita," ucap Denis dengan pasrah.

"Kok gue jadi deg-degkan yah, kek ada hal yang mengganjal dihati," ujar Desya dengan gelisah.

DESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang