^^^
Panas terik tak membuat gadis bernama Mochi itu tak gentar akan lari pagi nya yang sudah ia lakukan berjam-jam lalu. Kebiasaan yang sudah ia lakukan sejak beberapa hari lalu. Sejak diketahuinya Naufal berboncengan dengan seorang gadis, dia sudah membulatkan tekad untuk melupakan Naufal dengan cara menyibukkan dirinya dengan program diet. Bukankah itu ada keuntungannya bukan? Tidak hanya untuk move on, Mochi pun dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat untuknya.
Nafas Mochi pun mulai tersendat-sendat akibat larinya yang mungkin terlalu bersemangat. Dia pun menepi kearah bangku taman yang telah diisi ketiga sahabatnya, Bulan, Tania, dan juga Fia.
"Udah lari nya? Ngerasa cape juga kan lo?" Tanya Fia sambil memutar kedua bola matanya.
Dia yang mendengar celetukkan sahabatnya itu hanya mendengus kesal, "Kasih air napa ey, malah diomelin, punya temen kok gini amat" keluh nya dengan menampilkan raut muka sedih.
"Ye sok sedih lagi ni anak, makin jelek lo!" Fia kembali berujar yang membuat Mochi semakin berpura-pura menghapus air mata nya yang sebenarnya sama sekali tidak ada.
"Udah woy drama nya, dasar drama queen" desis Tania yang hanya dibalas cengiran oleh keduanya
"Nih air lo, Chi. Gue beliin tadi sekalian sama punya kita" Bulan sedari tadi diam menyimak pun akhirnya membuka suara dan memberikan sebotol air mineral pada Mochi
Mochi pun menerima dengan senang hati, "Tengkyuu, Moon" setelah mengatakan itu, langsung saja diteguknya air mineral itu hingga hanya tersisa setengah dari botol nya.
"Ebusett dah makannya biasa aja dong, Chi"
"Ini minum!!" Jawabnya pada Fia dengan sedikit sewot
"Oh gue kira tadi makan" dengan santainya Fia berucap yang membuat Mochi kesal dan ingin menimpuk kepala sahabatnya itu dengan botol yang ia pegang. Siapa tau otaknya bisa bener iya gak sih?
"Udah-udah, eum Chi, apa lo gak terlalu berlebihan diet nya? Nanti lo malah sakit lagi" ujar Bulan dengan pengertian, dia memang adalah sosok yang paling dewasa diantara mereka berempat.
Mendengar penuturan Bulan, dia pun terdiam dengan pikirannya sendiri.
Ditepuklah salah satu pundak Mochi pelan oleh Bulan, " Gue rasa kalo ini buat lo sakit, mending gak usah deh Chi, lagipula lihat sekarang, lo udah kurusan nih, berat badan lo pasti udah turun drastis kan?"
"Iya sih, tapi..." ucapan Mochi menggantung diudara. Nampaknya masih ada yang dipikirkan oleh gadis itu
"Udah gak usah tapi tapian, lagipula lo kan udah move on dari Kak Naufal, jadi gak perlu memforsir tenaga lo buat berkegiatan. Ya boleh sih lo ngelakuin apapun, tapi ya sewajarnya aja lah" saran Tania
"Tau lo,Chi. Apa lo gak kangen sama bakso jumbo nya Mang ujang? Gue sih kemarin udah habis dua porsi tuh, beuhh mantap banget guys" celoteh Fia membuat Mochi memberenggut kesal
"Kenapa aku gak diajak sih?" kesalnya
"Lah lo kan masih acara diet kemarin, sebagai teman yang baik gue gak mau ganggu konsentrasi lo, yaudah deh gue makan sendiri aja"
"Ish, sekarang deh ayo kita makan Bakso-nya Mang Ujang, ayo!" semangat Mochi mengajak teman temannya
"Diet lo gimana?" goda Tania dengan menampilkan raut muka pura-pura bertanya
KAMU SEDANG MEMBACA
You're The Reason [Slow Update]
Teen FictionIni bukanlah kisah sepasang kekasih Yang saling mencintai dengan banyaknya lika-liku permaslahan menghampiri Ada yang memilih bertahan maupun memilih tuk pergi Namun ini hanyalah kisah sederhana Kisah tentang arti perjuangan, kesederhanaan, kekecewa...