Bagian 15

29 13 0
                                    

****

"Ish, dasar nyebelin! Untung rambutku gak copot,hufft"

Mochi berjalan dikoridor yang menghubungkan kelas-kelas dan ruangan dilantai atas, termasuk kelasnya. Setelah insiden balas dendam yang dilakukan Rafa dan Dimas dikantin tadi, dia mengasingkan diri untuk ke toilet dengan maksud ingin merapihkan rambut nya yang telah acak-acakan itu.

Koridor sudah mulai lenggang, mungkin karena beberapa saat lalu bel masuk berbunyi. Mochi yang baru saja melewati Ruang musik sekolahnya itu, kembali memundurkan langkah karena mendengar petikan gitar disertai suara laki-laki yang bernyanyi dengan sangat menghayati, menurutnya. Suara yang sangat indah, namun tetap memiliki khas bariton suara laki-laki memenuhi indera pedengaran Mochi.

"Suaranya kek kenal, tapi siapa ya?" tanyanya pada dirinya sendiri

"I know you're somewhere out there
Somewhere far away
I want you back
I want you back
My neighbors think I'm crazy
But they don't understand
You're all I had
You're all I had

At night when the stars
Light up my room
I sit by myself
Talking to the moon
Tryna get to you
In hopes you're on
The other side
Talking to me too
Or am I a fool
Who sits alone
Talking to the moon..."

Semakin lama mendengarkan sebuah lagu yang dibawakan oleh seseorang itu, Mochi semakin hanyut dalam meresapinya juga hingga mendekatkan salah satu daun telinganya didepan ruang musik tersebut.

Karena terlalu hanyut dalam mendengarkan lagu itu, Mochi sampai tidak sadar bahwa disampingnya sudah terdapat seseorang yang melihat Mochi keheranan dan ikut mendengarkan suara nyanyian yang berasal dari dalam Ruang musik.

"Ohh itu si Naufal, keren kan suaranya?" seseorang itu sambil tersenyum manis

Dengan tidak sadar, Mochi membalas "Iya keren bangett"

"Makasih loh" dengan PD-nya orang tersebut menjawab

Mendengar jawaban yang sama sekali tidak nyambung, Mochi pun menengokkan kepalanya ke samping dan sedikit mendongak melihat seseorang disebelahnya.

"Eh!? K-kak wakil ketos ngapain disini?" Tanyanya terkejut melihat seseorang itu

Dengan terkekeh dia menjawab, "Harusnya gue yang tanya itu, btw gue Rasya bukan 'kak wakil ketos' ya?" dengan mengutip kata menggunakan kedua jari tulunjuk dan jari tengahnya.

"Oh iya maksudnya Kak Rasya, ehehe itu tadi aku cuma kebetulan lewat kok Kak," jawab Mochi kikuk

"Cuma lewat kok sampai nempel di pintu?"

Mochi hanya bisa tersenyum malu karena ketahuan menguping, walaupun hanya nyanyian.

"Hahaha udah gak usah pake malu-malu gitu, Naufal emang jagonya dalam bidang permusikkan, dia bisa memainkan semua jenis alat musik, dan pervokallannya juga sangat baik, herannya dia malah masuk ekskul Osis aja dan bermain musik dia jadiin hobi doang, eh gue malah jadi kek curhat ya?" tanya nya karena melihat Mochi terbengong melihatnya berbicara.

Sambil mengibas-kibaskan kedua tangannya kedepan Mochi menjawab, "Nggak kok Kak, malah itu buat aku lebih tau tentang Kak Naufal"

"Lo...masih suka ngejar-ngejar si Naufal?"

"Ehh emangnya aku kelihatan banget ngejar-ngejar Kak Naufal ya Kak?"

"Menurut lo?"

You're The Reason [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang