LET'S MAKE BABY?

6.1K 321 30
                                    

This chapter cukup panjang

~HAPPY READING ~

New menatap batu nisan di depannya dengan wajah pucat, ia tak menangis. Ia lelah dengan ini. Ia berusaha berjuang untuk seseorang yang ia perjuangkan namun berakhir dengan kepergian tanpa pamit. Ia lelah menangisi kedua orang yang sekarang terkubur di bawah sana. Ia lelah setiap harinya sudah menangisi orang yang mungkin sekarang sudah di surga. Ia lelah, keinginanya hanya membahagiakan kedua orang tuanya dengan bekerja membuat masa tua orang tuanya nyaman. Namun, yang ia dapatkan adalah kepergian kedua orang tuanya?

Dua nisan dihadapannya adalah nisan kedua orang tuanya. Iya New kehilangan kedua orang tuanya. Kecelakaan yang merenggut kedua orang tuanya sekaligus. Membuat hati New begitu hancur lebur. Ia tidak ada semangat hidup setelah ini. Orang yang ia perjuangan telah tiada. Lalu untuk apa ia hidup.
Memutuskan membaca surat terakhir dari kedua orang tuanya. Membacanya dalam diam. Membuat hatinya teriris dengan sangat kejamnya.

My son
Newwiee, sayang
Ingat Ayah dan Bunda sayang Newwiee
Kami bangga padamu nak
Kamu sudah menjadi anak yang sangat sempurna untuk kami
Jangan keras dengan dirimu sendiri
Kamu sudah berusaha membanggakan kami
Sudah cukup nak
Kamu harus melakukan hal untuk dirimu sendiri
Jangan sedih, tandanya kamu tidak memberikan tempat yang baik buat Ayah dan Bunda
Ingat nak tetaplah berbahagia setelah ini
Carilah kebahagianmu
Ayah dan Bunda akan selalu merestuimu
Hanya kalau kamu bahagia
Jaga dirimu, karena dulu kami menjagamu dengan baik
Sebagai balasannya newwiee harus bisa menjaga diri sendiri dengan baik setelah ini...
Selalu percaya dengan apa kata hatimu nak,
Ayah dan Bunda sayang Newwiee

Tangis New pecah setelah membaca pesan dari kedua orang tuanya. Ia tidak tau harus bagaimana untuk menyikapi hal ini. Ia sangat terpukul dan sangat sedih. Namun surat itu mengatakan bahwa dia harus bahagia untuk kedua orang tuanya. New akan berusaha. Dia akan selalu bahagia untuk kedua orang tuanya. New berjanji.

================================

Tay duduk memandang indahnya kota Bangkok di sore hari. Dimana matahari mulai terbenam menampilkan warna yang sangat lembut. Lembut seperti senyum seseorang yang sangat ia dambakan. Membayangkan wajahnya saja membuat kewarasan Tay hilang dan seolah membawa Tay terbang ke langit sore yang indah.

Tay setia melamun tanpa menyadari seseorang yang ia lamunkan ada di ruangannya.

" Tee , teee!"

New menepuk pundak Tay sambil menampikan wajah sedihnya. Tay membalikan badna dan cukup terkejut dengan keadaan New. Mata sembab dengan bulu mata basahnya. Tak biasa New berwajah sesedih itu.

" Kau tak apa? Aku dengar ka- "

" Kau tau aku siapa Hin! " putus Tay sebelum New menyelesaikan kalimatnya. Dia masih sibuk memperhatikan wajah New yang bisa dibilang kacau.

" Ck ! Selalu , kau harus ingat tujuan awalmu Tay, sembuh! "

Tay hanya tersenyum menanggapi ucapan sahabat yang sangat ia sayangi itu, atau mungkin cintai.
Tiba-tiba New menyerahkan kertas dihadapannya dengan wajah bersalah sambil menundukan kepalanya tak berani menatap Tay. Tay heran dengan tindakan New memutuskan membaca isi kertas dihadapannya.

BRAKK!

Reflek Tay mengebrak meja kerjanya yang membuat New tersentak ditempatnya. Baru saja New memberikan surat kontrak bahwa dia akan berhenti dari agensi. New tak berani mengangkat kepalanya. Setia menunduk dan memejamkan matanya.

No DefinitionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang