Bagian 4

25 4 7
                                    

Shofy Angelina Liam

Seorang gadis berjalan menyusuri halaman rumahnya. Ia baru saja pulang dari sekolah.
Para pelayan di sepanjang halaman menunduk menghormati gadis itu.
Ia terus berjalan, menyipitkan mata melihat siapa orang yang sedang berdiri tepat di depan pintu rumahnya.

Semakin lama gadis itu semakin tersenyum kala melihat seseorang yang berada di depan pintu rumahnya. Orang itu membawa segelas jus jeruk madu kesukaannya.

"Non Shofy sudah pulang? Ini Bibi buatin jus kesukaan Nona. Bibi tau hari ini cuacanya lagi panas banget."

Gadis itu adalah Shofy, ia sangat senang melihat sosok Bi Yati yang sudah siap siaga menunggunya pulang kerumah. Apalagi dengan segelas jus di tangannya. Shofy meraih gelas itu, "Makasih, Bibi," ucapnya sambil meminumnya.

Ketika Shofy sedang asik meminum jus, suara nada dering ponsel terdengar dari dalam tasnya.
Shofy bergegas mengambil ponselnya yang berada di dalam tas.
Tanpa berlama-lama lagi iya segera mengangkat telepon itu.

"Halo Sayang, iya ini aku baru pulang sekolah. Aku gak lupa kok kita ada janji. Kamu tunggu sebentar ya, nanti aku kesana." gumam Shofy.
"Oke, bye honey!" Shofy mematikan panggilan secara sepihak.

Shofy memberikan gelas yang ada di tangannya kepada Bi Yati," Makasih, Bibi. Jus nya enak banget! Aku ke kamar dulu ya?" sebelum Shofy masuk kedalam rumah, Bi Yati menghentikan langkahnya,"Sebentar, Non!"

"Ada apa, Bi?" herannya. "Besok Ibu pulang, katanya ibu akan tinggal disini buat nemenin Non Shofy," jelas Bi Yati.
Mata Shofy berbinar,"Serius, Bi?" tanyanya. "Iya,Non." jawab bi Yati.
"Yes!! Makasih Bibi infonya!" Shofy sangat senang dan mencium pipi Bi Yati. Setelah itu, ia langsung berlari ke arah kamarnya.

--------
Restauran

Shofy masuk kedalam ruang khusus yang sangat mewah. Ruangan ini sudah ter dekorasi begitu rapih dan keberadaan bunga mawar merah beserta lilin membuat ruangan ini terkesan romantis.

Tak di sangka ia melihat sesosok pria bertubuh jangkung di dalam sana. Pria itu berdiri membelakangi Shofy. Dia adalah sosok yang sangat Shofy rindukan. Siapa lagi kalau bukan kekasihnya.

Shofy memeluk pria itu dari belakang,"Aku kangen banget sama kamu, Matt."

Yap! perkenalkan Matteo Julian Aldrin.

Pria itu membalikan badannya. Kini terlihat sangat jelas oleh Shofy betapa tampannya seorang Matteo. Rahang sempurna, alis tebal, mata tajam, bibir yang sedikit hmmm-


seksi.

Damn! Matteo berhasil membuat Shofy meneguk ludah, 'Ganteng banget, Anjrit!'.

Matteo membawa Shofy kedalam pelukannya, merengkuhnya dengan penuh kasih sayang seakan menuangkan rasa rindu yang teramat sangat kedalam pelukan itu.

"Apa kabar Ly?" suara Matteo membuat Shofy tersadar beberapa kali. "A-aku baik, Matt."

Matteo melepaskan pelukannya,
dan mamberi sebuah paperbag berisi kotak box berwarna merah. Shofy menerima itu dan membukanya. Kotak box itu berisi sebuah buku yang selama ini sangat Shofy inginkan yaitu 'The Canterbury Tales'. Mata Shofy berbinar,"Seriously?" Shofy memasukan buku itu kedalam box lagi ia langsung memeluk Matt, "Makasih banyak," Matt tersenyum dan merangkul Shofy untuk duduk di sebuah kursi yang terletak tepat di depan menghadap ke meja makan.

Meja tersebut sudah terisi oleh beberapa makanan dan minuman.
Shofy menganga tak percaya,"Kamu nyiapin semua ini buat aku? Oh my God ada jus jeruk madu kesukaan aku!" Shofy dengan girang meminum minuman favoritnya. Matteo hanya tersenyum dan mengangguk. Ia duduk tepat di depan Shofy.

THE COLORFUL OF FRIENDSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang