~ happy reading ~
Pagi ini ita bangun lebih awal walaupun weekend mengingat dirinya tengah berada di kediaman sahabatnya sungguh tidak etis jika bangun siang bukan...? setelah bersih-bersih ia memutuskan untuk turun kebawah karena ia bosan sedari tadi membangun lesya tapi tidak ada hasil. sahabatnya ini kalau tidur memang kebo
Sampainya disana sudah ada oma, opa serta daddynya lesya yang tengah mengombrol
" ehhh lesya sini duduk " oma nindi
Ita tersenyum sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal entah kenapa dirinya merasa sedikit canggung ( mungkin karena kehadiran ardhan gaes)
" um gimana sekolahmu..? " opa arman
" semuanya berjalan lancar opa tidak ada kesulitan "
" khem kamu saja yang bicara " kata opa arman kepada oma
" jadi begini, eee gimana ya ngomongnya " gelisah oma nindi
" menikahlah denganku " ardhan mengatakan kalimat tersebut dengan wajah datarnya
Byurrrrrrr
Saking terkejutnya ita menyemburkan air yang ia minum tepat diwajah ardhan
" m-maaf om saya tidak sengaja "Flashback
" ada apa sayang mana yang sakit bilang sama daddy " titahnya saat melihat putrinya tersadar karena pengaruh obat bius
Ya alesya dirawat dirumah sakit dikarenakan keracunan makanan
" dad " kata alesya dengan sangat lirih dan lemah
" kenapa..? sebentar daddy panggilkan dokter " baru satu langkah tangan ardhan dicekal oleh sang putri
" dad " panggilnya lagi
" dokter!!! periksa putriku! " teriaknya
" sayang kamu harus bertahan jangan tinggalkan daddy, daddy akan menuruti semua keinginanmu tanpa terkecuali "
" alhamdulillah kondisi nya sudah stabil, saran saya jika pasien meminta sesuatu jangan melarang atau menolaknya karena akan berakibat fatal pada kesehatannya "
Karena sudah terlalu khawatir ardhan sama sekali tak menaruh rasa curiga ( semua itu rencana oma nindi dan alesya)
" sayang apa masih sakit..? " tanya ardhan
Lesya menggelengkan kepala
" lesya baik-baik saja dad, maaf lesya membuat daddy khawatir "" sshshstt jangan pernah berkata seperti itu lagi daddy tidak suka " ardhan mencium kening putrinya, ia takut ditinggalkan orang terkasih seperti mendiang istrinya
" dad apa lesya boleh minta sesuatu..? "
" tentu saja, katakan apa yang kamu ingin kan "
" aku ingin daddy menikah dengan sahabatku "
Ardhan yang tadinya memegang tangan putrinya langsung berdiri, ia shock dengan permintaan konyol tersebut
" tidak dengan itu! "" tapi tadi daddy bilang boleh! "
" lesya permintaanmu itu terlalu konyol, dia masih sangat muda daddy tidak akan merusak masa depannya hanya untuk kebahagian mu pikirkan perasaannya! "
Lesya berakting seolah nafasnya sesak dan didukung dengan alat -alat medis yang ikut berbunyi suasana seperti itu akan memberikan daddynya sebuah tekanan yang besar.
Flashback off
Ita berdiri dari posisi duduknya
karena saking shock, ia merasa bahwa ini hanyalah sebuah mimpi mana mungkin ayah sahabat nya sendiri berkata seperti itu.." bercanda om sama sekali tidak lucu! "
Ardhan pun ikut berdiri setelah mengusap wajahnya yang terkena semburan air
" apa wajah saya memperlihatkan raut bercanda "" tapi kenapa saya..? diluaran sana masih banyak wanita yang mau sama om! "
" karena putriku sendiri yang memintanya "
Nindi merangkul bahu ita dengan kedua tangannya, mendudukannya tepat disampingnya
" oma mohon lesya sangat membutuhkan sosok ibu, kamu dibalik sikap cerianya ada sebuah kerapuhan yang hanya disimpannya sendiri. setiap hari ia selalu menceritakan bagaimana senangnya saat kamu memarahinya karena telat makan atau lupa meminum vitamin dia merasa seperti tengah diperhatikan oleh mommy nya. oma mohon "" tapi aku perlu waktu untuk memikirkannya " jawab ita sembari menundukan kepalanya karena ia tahu bagiamana perasaan alesya yang sesungguhnya.
" pikirkan dengan baik-baik oma harap jawabanmu sesuai dengan angan kami "
°•°-°•°-°•°-°•°
Setibanya dirumah ita langsung masuk kedalam kamar, merebahkan tubuhnya mengistirahatkan sejenak otak yang dipenuhi dengan kejadian tadi..
Bingung yang ia rasakan. usianya masih sangat muda untuk berumah tangga, masih banyak yang ingin ia capai seperti kuliah di luar negeri lalu berkerja diperusahaan besar dan masih banyak lagi.
Jika menikah semua mimpinya akan musnah karena nantinya ia akan disibukan dengan suami dan anak mereka, tapi hatinya tak sanggup menolak mengingat lesya adalah sahabat terbaik dalam hidupnya.
Apa yang harus ia lakukan....?
" hufthhhhhhh kenapa gua yang harus berada dalam situasi serumit ini!, lagipula om ardhan gila kali ya. seharusnya dia bujuk lesya bukan malah setuju " gerutu ita sembari berjalan menuju kamar mandi
Kalau kalian jadi ita apa keputusannya..?
Menerima atau malah menolak...? Biasakan vote dulu baru lanjut part berikutnya ya 😍
Ho'o pojok kiri gambar ⭐
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend Is My Mom
General FictionKalau ada yang merasa kok cerita ini hampir mirip ayah temanku suamiku karena pengarang cerita nya adalah orang yang sama... Yang dulu akunnya Ratnajuwita3110