03

12.1K 452 3
                                    



~ happy reading ~

After 4 day

Ita menghela nafas lega pasalnya selama 4 hari ini baik om ardhan serta oma nindi tidak pernah menanyakan apa -apa, bisa dikatakan kalau mereka sudah lupa bukankah itu Bagus berarti dirinya tak usah repot-repot mencari alasan untuk menolak lamaran tersebut.

Naya 🐝
ta lo sibuk enggak...?

Me..
Free emang kenapa nay..?

Naya 🐝
Temenin gua beli buku sama sekalian hangout 😋

Me..
🚕💨 otw

Naya 🐝
Ok gue tunggu disana

Setelah meletakan ponselnya ita membuka lemari, mencari baju yang cocok untuknya. pilihannya jatuh pada dress selutut berwarna peach dan rambut dibiarkan tergerai lalu memakai sepatu putih yang membuat ita terlihat cute...

sebagai pelengkap penampilannya ia memakai tas jinjing ( for your information tas yang dipakai oleh-oleh dari om ardhan loh  ) menatap cermin setelah dirasa cukup ia pun langsung turun karena gojek yang dipesan sudah sampai.

-----------                         ---------------

ita mengerutkan kening saat sampai didepan rumah karena melihat 2 mobil yang tak asing terparkir tepat dihalamnya, ia meneguk ludah dengan susah payah. semoga dugaannya salah

saat melangkahkan kaki masuk kedalam rumah jantung nya tak berhenti berdegup dengan sangat kencang, menghela nafas sembari sedikit menutup mata ketika memasuki ruang keluarga

Deg!!!

Yang bisa ia lakukan saat ini hanyalah membulatkan mata sebesar mungkin tak lupa hati kecil nya merapalkan doa semoga om ardhan belum berbicara aneh -aneh.

" sayang kamu baru pulang.., lesya, oma, opa sama daddynya sudah nunggu dari tadi loh " lamunannya buyar saat mendengar suara sang bunda

" eum bun itu ak-aku bolehkan bicara sama om ardhan sebentar " matanya memberikan isyarat pada duda tersebut.

" tentu tapi sekalian disini saja " siapa lagi kalau bukan sang empunya ( ardhan  )

Menyebalkan itu yang ada dalam gerutunya..

" karena semua orang sudah disini jadi ada gerangan apa anda kemari "  ariwibowo

" kedatangan kami kemari ingin melamar Putri anda untuk menjadi istri saya " jelas ardhan tanpa basa-basi

" melamar..? putriku masih sangat muda dan labil apa anda akan sabar menghadapinya..? carilah wanita yang sudah matang dalam keseluruhan karena saya tidak ingin melihat putriku menyangdang gelar janda diusianya yang masih muda " ari

" diluaran sana memang banyak wanita yang mendekatiku tapi kebanyakan dari mereka memakai topeng berlaku baik pada lesya hanya didepanku saja tapi putrimu ( ita. ) dia begitu tulus merawat lesya saat sakit sejak saat itu saya respect kepadanya. saya akan membimbingnya saat dia salah menerima segala kekurangan serta kelebihannya jika saya ingkar anda berhak melakukan apapun terhadap saya! " tegasnya

Ari menghela nafas
" keputusan ada pada putriku saya tidak bisa memaksanya!,bagaimana nak..? "

Ita mendongakkan kepalanya saat sang ayah bertanya, matanya beralih pada lesya yang tengah menatapnya penuh harap
" ak-akku menerima lamarannya om ardhan " ( semoga ini adalah keputusan yang benar)  batinnya

" alhamdulillah ( oma nindi mengusap wajahnya. ) bagaimana jika sekalian kita tetaplah tanggalnya..? "

" bagaimana 3 minggu lagi..? " opa arman

Lagi-lagi ita membulatkan mata hingga hampir keluar mendengar usulan tersebut
" tt-tapi bukankah itu terlalu cepat, gimana kalau setelah lulus saja...? " negosiasiku

" itu terlalu lama! " ardhan

" benar bukankah tidak baik menunda niat baik, bagaimana pak ari..? " opa arman

" saya setuju, lebih cepat lebih baik"

" tapi bagaiama dengan sekolahku..? " cicit ita lirih tapi masih bisa didengar

" kamu tetap bersekolah seperti biasa tak perlu khawatir biar saya yang mengurus semuanya, saya juga tidak akan melarangamu melanjutkan sekolah hingga S3 asalkan kamu tetap menjalankan kewajibanmu sebagai istri sekaligus seorang ibu, karena ibulah yang akan menjadi madrasah untuk anak-anaknya bukan..? "

Ita mendesah sangat sulit mengulur tanggal yang sudah ditetapkan.

Kini ita duduk menatap cermin menimang-menimang apakah keputusannya menerima lamarannya om ardhan benar atau salah..

Ceklek

" apa bunda nganggu..?  "

" ehhh bunda enggak kok, ada apa bun..?  " tanyaku karena tak biasanya bunda seperti ini

" apa kamu yakin dengan keputusanmu..? menikah itu bukan perkara yang mudah, bun-"

" aku yakin bun, aku janji jika ada masalah besar akan diselesaikan dengan kepala dingin jadi bunda gak usah khawatir "

" pantas saja dia melamarmu, ternyata ini alasannya " bunda

" emang alasannya apa bun..? "

Ada yang tahu apa alasannya ...?
Gak bosen-bosennya aku ingetin jangan lupa vote dulu baru lanjut kepart berikutnya 🐝

My Friend Is My Mom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang