1; Begins

3.8K 300 75
                                    

Hai kesayangan. Aku tau utang ff aku banyak. Tapi aku gatel mau publish ini cerita, padahal udah janji bakal ngeup kalau Attempt to Love udah tamat. Tapi kayanya Attempt to Love masih lama tamatnya 😳

Semisal ff nya banyak peminat dan nembus 50 vote sama 50 comment aku bakal double up.

Tapi kalo gak bisa nembus, terpaksa ff nya aku unpub.

So, Don't forget to ↓

Vote & Comment



.
.
.
.
.

Save me → Begins

Typos. Hospital!au. bl. sci-fi. Mpreg. Sad.



.
.
.
.
.
.
.
.





Bright Vanchirawit Chivaaree adalah pria baik bersahaja. Ia lahir dan besar dari keluarga yang berkecukupan, mempunyai ayah yang masih tampan di usia setengah abad, ibu yang cantik dan ramah. Serta kakak perempuan yang sangat cerdas. Keluarga Chivaaree tinggal di Belanda, Bright pindah ke Bangkok empat tahun setelah ia diterima menjadi dokter di rumah sakit kejiwaan
Institut Psikiatri Somdet Chaopraya Atau juga dikenal sebagai Rumah Sakit Somdet Chao Phraya yang berlokasi di Distrik Khlong San di Bangkok.

Menjadi dokter memang cita-cita Bright kecil, pekerjaan itu tampak keren ketika kakak perempuan nya yang berbeda 8 tahun darinya itu mengenakan jas putih dokter miliknya.

Bright itu bisa dikatan pria tampan yang mapan, di waktu anak kecil seusianya bermain Bright menghabiskan harinya dengan buku-buku tebal saints dan kedokteran itulah yang membuatnya menjadi juara umum semasa sekolah dan beberapa kali lompat kelas dan bisa kuliah dengan cepat.

Sejatinya kehidupan Bright begitu sempurna andai ia juga mendapat pendamping hidup.

Bright baru saja tiba di rumah sakit, menyapa para perawat dan dokter yang ia temui. Walau usianya masih muda, Bright di segani oleh para dokter senior, mereka kagum dengan pola pikir Bright yang kritis.

"Dokter Bright, pagiiiiiiiii."

Sapa salah satu dokter bername tag Chimon Wachirawit Ruangwiwat, si dokter manis yang kelakuannya tidak normal, dalam artian kelakuannya sungguh absurd, seperti karakter 4D.

"Pagi juga dokter Ruangwiwat. Tidak ada pekerjaan?" Bright balas menyapa Chimon takkalah ramah.

Chimon berpikir, menaruh telunjuk di dagu kemudian menggeleng cepat. Shift  jaganya masih lama, Chimon saja yang datang terlalu pagi, Bright sampai heran, apa yang Chimon lakukan di pagi harinya di rumah sakit.

"Ku dengar ada pasien baru."

Chimon mengambil lolipop dari saku jas dokternya, membuka bungkus lolipop lalu mengemutnya seperti anak kecil. Bright hanya mengangguk lalu mereka sampai di meja resepsionis, Bright mengambil map kemudian membubuhkan tanda tangan sebagai bukti kehadiran dan melakukan scen sidik jari.

Mereka kembali meneruskan perjalan mereka menuju ruangan mereka di lantai tiga, sesekali menyapa dokter lain yang lewat ramah.

"Pasien baru?" tanya Bright penasaran.

Nada suaranya seperti heran, kemudian Chimon mengangguk. Si dokter berwajah manis itu menarik lolipop dari mulutnya lalu menuding Bright main-main.

Save Me ♡ BrightWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang