2; Dark Angel

2.1K 212 16
                                    

Sengaja up cepet biar ga kepikiran lagi sama tugas. Entaran aku bakal up nya lama. Jadi sabar sabar aja kalian 😄

Yang nungguin attempt to love sabaaaaarrrr ya lagi aku ketik ceritaya.

Don't forget to↓


Vote & Comment




.
.
.
.
.
.
.

Save me → Dark Angel

Typos. Hospital!au. Bl. Sci-fi. Mpreg. Sad. Tragedi.

.
.
.
.
.
.






Kaki kurusnya berjalan menyeret karung besar menuju bukit di belakang rumah. Lumuran darah menjadi jejak tertinggal sepanjang jalan. Setelah sampai, perlahan memasukan potongan tubuh itu ke dalam tanah seraya terisak pilu.

Win menangis, mengubur jenazah mendiang ibunya. Ia ketakutan, sungguh. Perasaan itu datang setelah monster bernama 'Joe' itu pergi, Win tidak tahu apa yang telah Joe lakukan pada dirinya, pada ibunya, dan pada teman perempuannya. Win mendadak amnesia setelahnya. Ia bahkan tidak ingat apa yang telah ia lakukan sebelumnya dan setelahnya.

Setelah mengubur mayat ibunya, Win terduduk di samping makam sang ibu, masih terisak dengan lumuran darah sang ibu yang mengotori tubuhnya.

Win merasa berdosa telah membunuh ibu nya sendiri, walau yang melakukan bukanlah diri Win sendiri. Ada sosok lain dalam diri Win yang mengandalikan tubuhnya. Membuatnya memberontak dan berlaku keji. Tapi perasaan berdosa itu tidak akan hilang, karna faktanya dirinyalah yang telah membunuh dengan keji ibunya sendiri dengan kedua tangannya.

Dan sosok itu bernama Joe. Bayangan hitamnya, sisi tidak manusiawinya.

Win merasa ia sulit sekali mengendalikan Joe, Joe terlalu kuat untuk dirinya yang lemah, Win sering tersadar ketika Joe telah hilang dari tubuhnya meninggalkan banyak luka.

Entah itu berupa memar, lebam, sayatan, tusukan dan berbagai jenis luka lainnya.

Joe terlalu berbahaya.

Joe kejam,

Tapi karena Joe jualah, Win merasakan apa namanya kehidupan normal. Joe adalah bayangan hitam, bayangan yang menuntunnya menuju kebebasan.

Tapi Joe  jualah yang merengut kebebasannya.

"Ibu... maafkan Win.. Maaf...." Win menangis terisak. Dipeluknya makam mendiang ibunya itu penuh luka. Tidak pernah terpikir olehnya Joe tega membunuh wanita yang telah melahirkannya. Walau ibu nya sering menamparnya, memukulnya, wanita ini tetaplah ibu kandungnya, dan Joe tega membunuhnya.









.
.
.
.
.
.



Bright melajukan mobilnya membelah jalanan kota Bangkok bersama pengendara mobil dan motor lain, lampu di rambu lalu lintas berganti merah, Bright menghentikan mobilnya sebentar. Mata sewarna jelaga itu menatap sekeliling kota, kemudian matanya tertarik menatap suatu objek di seberang toko.

Toko ibu hamil dan anak.

Bright menghela napas, menengok kearah rambu lalu lintas yang telah berganti warna hijau kemudian melajukan kembali mobil audi hitamnya menuju rumah sakit.

Save Me ♡ BrightWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang