Part 2 : Kelas Terkutuk (edisi : Hanya Aku Yang Tahu)

3 0 0
                                    

Halo,aku punya cerita sambungan dari kelas terkutuk di mana aku di bully dan masa kecil-ku,aku akan melanjutkannya dengan pembullyan yang aku dapatkan lagi lagi dan lagi.

Aku masih mendapatkan perlakuan yang tak layak di kelas 7. Aku selalu di bully di mana pun,kapan pun,dan dalam aktivitas apa pun. Aku hanya sabar sambil mengharapkan semuanya akan cepat berlalu menahan tekanan ini,dan cara untuk melepaskan rantai pembullyan.


Aku masih ingat akan kejadian hari itu,pada saat itu aku di suruh menjadi imam untuk sholat dzuhur sementara aku hanya tahu solat sendiri,aku tahu cara menjadi imam dan niat untuk menjadi seorang imam,namun aku pesimis dan jarang menjadi imam.....

Dan di sinilah titik kelemahanku pertama pada saat sholat berjemaah di kelas 7,pada saat itu kami berada pada tahiat awal dan aku tidak tahu kalau aku harus menunggu mereka berdiri melanjutkan rakaat ke tiga atau aku yang akan berdiri. Pada saat aku berdiri mereka duduk,lalu aku duduk kembali karena aku pikir mereka mau membully-ku. Ternyata tidak mereka tidak memblly-ku tapi nyatanya aku sedang tidak di bully,itu memang aturan tentang sholat bahwa makmum harus mengikuti imam.

Setelah selesai sholat aku di pukul,di tendang, di permalukan, di tertawakan, ada yang menyentuh kepala dengan kasar,dan aku di bully habis-habisan hingga aku rasanya ingin menangis dan berteriak serta ingin memukul kepala para pembully. Aku tahu aku salah tapi tidak seburuk itu perlakuan mereka terhadap-ku. Aku mencoba menahan air mata yang mulai mengalir,menahan rasa ingin teriak,dan mengharapkan keajaiban tuhan datang dan bilang ini semua akan berlalu.

Awalnya,aku sangat ingin membalaskan perbuatan yang sama kepada mereka,tapi sekarang sudah tidak lagi..... Karena aku ingin mereka melihat bahwa derajat-ku,harga diri- ku tidak di permainkan lagi. Sekarang aku sedang mencoba mendapatkan nilai yang lebih baik,jika aku di beri kesempatan kuliah di luar negeri aku akan memilih ke Milan,Italia. di mana tempat agensi model berkembang pesat mulai dari model majalah,fashion,kuliner,bahkan merek barang sekali pun.

Kata mereka aku mempunyai karisma menjadi model,jangan salah model pria pun harus memiliki karisma,dan karisma adalah salah satu unsur terpenting untuk menjadi seorang model di Milan. Aku bercita-cita menjadi model,merubah identitas,melupakan kenangan di tempat ku,membawa keluarga-ku ikut bersama-ku ke Italia,serta memutus rantai komunikasi antar para pembully.

Sekarang aku sudah memutus komunikasi anatara aku dan teman-teman SMP agar aku akan kehilangan jejak dan sekarang aku hanya menyimpan nomor beberapa teman-teman yang dapat aku percayai di whatsapp.

Maaf sudah curhat sedikit,aku malu akan diriku yang rendahan. Sekarang aku sedang mulai berdamai dengan diri-ku dan mencoba menanam total pengalaman pahit-ku.

The Biography Of RejaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang