Kehilangan

829 51 8
                                    

Chanyeol mengerjapkan matanya perlahan, kepalanya masih terasa sakit tapi masih bisa dia tahan. Dia merasakan suara hembusan nafas Krystal di telinganya. Dia tersenyum saat melihat istrinya tidur di brankarnya.

Chanyeol menatap lekat wajah teduh istrinya itu. Dia membelai pipi Krystal pelan hingga membuat Krystal menggeliat.

Chanyeol mengelus perut Krystal. Dan mencium kening Krystal.

'Aku sangat mencintaimu, dear. Terimakasih kau selalu ada saat aku membutuhkanmu' batinnya.

Chanyeol menyingkirkan rambut Krystal yang menghalangi wajahnya. Dia terus mengelus pipi Krystal dengan penuh cinta.

Perlahan mata indah itu terbuka, dia tersenyum manis saat melihat Chanyeol.

"Yeol. Kau sudah bangun? Katakan apa kau memerlukan sesuatu, hm? Apa kepalamu masih sakit?" tanyanya khawatir dengan mengelus rambut Chanyeol.

Chanyeol hanya mengerjapkan matanya dan menggeleng.

"Syukurlah jika kau sudah baikan, kau tau aku sangat takut terjadi apa-apa kepadamu, hiks. Hiks. Hiks"

Tangis Krystal pecah, dia benar-benar takut akan kehilangan suami yang begitu amat dicintainya itu.

Tangan Chanyeol bergerak dan menghapus airmata Krystal, dia menggeleng. Bibirnya mengecup kedua kelopak mata Krystal bergantian.

Ekspresi wajahnya seakan mengisyaratkan pada Krystal untuk tidak menangis.

Krystal semakin mempererat pelukannya, tangannya semakin mendekap erat pinggang Chanyeol.

"Aku sangat mencintaimu, Yeol. Aku takut jika terjadi sesuatu padamu" isaknya.

'Aku baik-baik saja, Krystal. Jangan menangis. Aku tak kuat melihat airmatamu' teriaknya dalam hati.

Chanyeol mengelus rambut Krystal untuk menenangkannya. Perlahan kedua mata Krystal kembali terpejam dan dia terlelap di samping Chanyeol dengan nyamannya.

***

"Suho. Kau masih berhubungan dengan Chanyeol dan juga istrinya ternyata. Ayah benar-benar kecewa kepadamu" teriak Siwon.

Suho yang baru saja akan pergi ke rumah sakit tempat Chanyeol dirawat terdiam saat ayahnya meneriakinya.

Dia mengepalkan tangannya dan dengan cepat memutar tubuhnya.

Dia menghampiri Siwon dan menatapnya lekat.

"Memangnya apa yang salah? Chanyeol adalah adikku, kau yang memutuskan hubungan dengan Chanyeol saat itu bukan aku! Chanyeol masih menjadi adikku sampai saat ini ataupun nanti" tegas Suho.

"Suho. Kau berani melawanku sekarang? Kau menjadi pembangkang sama seperti si lumpuh itu" bentak Siwon.

Suho tersenyum miris.

"Bahkan aku sangat kasihan kepadamu, kau tega menghina anakmu sendiri padahal kau tau apa penyebab kelumpuhan Chanyeol. Ckck. Bahkan aku malu mengganggapmu sebagai ayahku, kelakuanmu sangatlah minus tuan! Jika bukan karena ibu mungkin aku akan angkat kaki juga dari rumah ini sama seperti Chanyeol"

Irene dan Yoona yang baru saja turun saling lirik. Memang pertengkaran antara Suho dan Siwon bukan hal yang aneh tapi entah kenapa sekarang Suho malah semakin berani melawan Siwon.

"Suho. Jaga sikapmu, jangan membentaknya bagaimana pun juga dia adalah ayahmu, nak" teriak Yoona yang baru saja datang.

Suho memejamkan matanya.

"Iya dia memang ayahku, suami ibu. Tapi kelakuannya tak pantas disebut sebagai seorang ayah. Apa ibu tau apa yang dia lakukan di luar sana?"

Siwon melototi Suho.

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang