Selamanya

614 37 3
                                    

Chanyeol pov

Suara hembusan nafasnya membuat jantungku bergetar normal kembali. Aku terus menciumi pucuk kepalanya, tanganku mendekap erat tubuhnya.

Aku takut!

Sangat takut kehilangannya!

"Aku sangat mencintaimu, sangat mencintaimu" ucapku bergetar.

Krystal menatapku sekilas, dia membelai lembut wajahku.

"Aku juga sangat mencintaimu, Chanyeol"

Suara lembut itu kembali lagi terdengar, aku sangat bahagia.

Sungguh bahagia.

***

Setahun kemudian...

"Chanyeol. Kau dimana? Sarapanmu sudah siap" teriak Krystal.

Chanyeol sedari tadi berdiri di depan cermin, dia memutar tubuhnya dan tersenyum.

"Tampan" ucapnya pelan.

"Chanyeol. Kau dimana?" teriak Krystal.

"Aku disini" sahut Chanyeol.

Krystal tersenyum, dia menatap penampilan Chanyeol dari atas hingga ke bawah.

"Hm. Kau sangat tampan" pujinya.

Chanyeol memutar tubuhnya, tangan kekarnya menyentuh bahu Krystal.

"Bagaimana? Apa aku sudah terlihat sangat tampan?"

Krystal mengangguk, dia sedikit berjinjit untuk membenarkan posisi dasi Chanyeol.

"Sudah. Ini baru suamiku yang tampan" ucapnya pelan.

Chanyeol menangkup kedua pipi Krystal dengan tangannya.

"Aku sangat beruntung bisa memilikimu, sungguh"

Krystal tersenyum, dia mendekap erat tubuh suaminya itu.

"Ayo sarapan! Nanti kau akan terlambat, Yeol"

***

"Chanyeol. Ini berkas-berkas yang harus kau tandatangani, kau tau selama sebulan omset perusahaan kita meningkat dan itu berkat dirimu"

Chanyeol hanya tersenyum. Dia menatap tumpukkan berkas di depannya. Tangannya meraih sebuah map dan mulai membacanya.

"Bagus. Baiklah aku akan tandatangani seluruh berkas ini, kau boleh kembali bekerja"

"Baik pak"

Chanyeol merebahkan tubuhnya di kursi kerja empuk miliknya. Dia menatap foto dua orang yang sangat dia cintai.

"Semua ini karenamu, Krys. Aku benar-benar beruntung memiliki dirimu"

***

FLASHBACK

"Yeol. Astaga! Apa yang terjadi kepadamu?" teriak Krystal.

Dia menaruh Hana kecil di sofa dan berlari untuk membantu Chanyeol berdiri.

"Aaww" rintih Chanyeol.

"Hei. Kau kenapa, Yeol? Apa yang terjadi? Dimana kursi rodamu, hm?"

Chanyeol menundukkan kepalanya. Krystal menatap luka di lutut Chanyeol.

"Ya Tuhan. Aku ambil kotak obat dulu, Yeol, lukamu harus segera diobati" ucapnya sambil berlalu mengambil kotak obat.

Baru saja Krystal ingin menghampiri Chanyeol, putri kecilnya menangis.

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang