PROLOG

385 127 106
                                    

Hallo, selamat datang!

Gimana, ada yang menunggu cerita ini?

Kalian pembaca lama or baru? Siapapun itu, jangan lupa votenya ya ....

Mungkin jika ada yang bertanya, apakah ceritanya masih sama kayak yang dulu? Oh, tentu saja tidak! Cerita yang sekarang sedikit ada perubahan nama tokoh dan alurnya.

Please, jangan jadi silent readers!

Peringatan : Cerita ini mengandung banyak kata-kata kasar dan ngegas! Jadi, nikmati saja ceritanya, jangan tiru kata-katanya😄. Bijaklah dalam memilih bacaan.

~Happy Reading~
🍒

~'''PROLOG''' ~


'BRUKKK!'

"Aws!"

Gadis kecil itu meringis memegangi kakinya yang terasa sakit setelah berhasil melompat dari jendela kamarnya yang lumayan cukup tinggi.

"Tasha, diam di sana. Jangan coba-coba untuk kabur!" seru laki-laki paruh baya dari jendela kamarnya yang terbuka.

Gadis kecil itu mulai panik. Dengan sekuat tenaga ia mencoba untuk berdiri.

"Tasha, jangan lari!"

"Tidak! Kalian jahat."

Gadis kecil itu mulai berlari menjauhi halaman rumah yang cukup luas itu menuju jalan raya untuk meminta pertolongan.

Beberapa kali gadis kecil itu menengok kearah belakang melihat laki-laki paruh baya yang tengah mengejarnya itu semakin dekat. Sampai ia tidak menyadari sebuah mobil tengah melaju kencang ke arahnya.

"Aaaaa!"

'BRAKKK!'

Gadis kecil itu terpental beberapa meter hingga kepalanya membentur trotoar. Darah segar mengalir cukup deras dari pelipisnya.

Laki-laki paruh baya yang sempat mengejarnya itu terdiam kaku. Sangat shock melihat kejadian yang sangat tiba-tiba itu. "Tasha!" pekiknya.

*

"Asa, bangun, Asa!"

Perlahan gadis kecil itu membuka matanya. Anak laki-laki itu menghentikan tangisnya. "Pah, Asa sudah bangun, Pah," adunya.

Laki-laki paruh baya itu beranjak dari sofa dan mulai mendekati gadis kecil yang tengah terbaring lemah di atas brankar rumah sakit diikuti wanita paruh baya yang berjalan dengan anggun di belakangnya.

"Syukurlah, Tasha, kamu sudah siuman," ucap laki-laki paruh baya itu.

Gadis kecil itu menatap satu per satu ketiga orang di depannya dengan bingung.

"K-kalian, siapa?"

Deg!

Hening seketika. Menyisakan bunyi nyaring mesin EKG.

*

Catatan cerita :

EKG (Elektrokardiogram) : mesin pemeriksaan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung.

ARANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang