Chap 9 : Prahara Mantan

1.4K 249 164
                                    

Seorang pemuda blasteran Amerika kini tengah berpikir keras. Dia sedang pusing menanggapi kicauan rengekan dari temannya. Kenapa Eric harus terlibat?

"Kalau kak Haknyeon ngambek sama gue gimana? Nanti nggak dapet makanan enak dari dia." Eluh Eric panik ketika Sunwoo terus-terusan merengek kepadanya.

"Gue janji deh, bakal traktir lo makanan yang enak. Asal lo mau bantuin gue."

"Kenapa nggak lo aja sih yang dateng langsung ke kamar kak Haknyeon?"

"Kalau dia benci sama gue, dia nggak bakal bukain pintu."

"Ck. Lo sih cari masalah! Kalau ada rasa ya langsung bilang aja! Nggak usah seribet gini."

"Bantuin gue ya? Sumpah, lo ganteng banget ric. Baru sadar gue."

"YA UDAH IYA. NGERTI GUE MAH." Eric berjalan lebih dahulu menuju ke unit Haknyeon.

Ting Tung

Ting Tung

Berulang kali bel unit apartemen haknyeon berbunyi, berkali-kali pula jari eric menekannya ketika tidak menunjukkan eksistensi penghuninya. Sunwoo terlihat bersembunyi di belakang up eric beserta koper yang ia bawa.

Bunyi khas pintu unit apartement terbuka menunjukkan keberadaan sang pemilik, "kak haknyeon."

"Eric, ada apa?"

"Anu—"

"Sini masuk."

Sunwoo yang di belakang eric berteriak senang dalam hati.

"Itu—

SUNWOO MAU KETEMU KAK HAKNYEON."

brugh!

Haknyeon merasa pantat berisinya kini mencium lantai. Jika ditanya sakit atau tidak tentu saja sakit. Di tambah seseorang kini menimpa tubuhnya. Haknyeon membuka matanya melihat siapa yang telah menimpanya.

"Nyeon, lo gapapa?"

Ternyata Eric mendorong Sunwoo beserta kopernya ke dalam apartement Haknyeon. Bahkan Eric juga menutup pintunya dari luar. Gerakannya cepat sekali hingga membuat Haknyeon tidak sadar kini Sunwoo sudah ada di depannya.

"Lo kenapa di sini?"

"Nyeon, gue kangen." Sunwoo langsung menarik Haknyeon kedalam pelukannya. Terasa lebih erat dari pelukannya dulu.

Namun di sisi lain Haknyeon mendorongnya jauh lebih kuat. Membuat Sunwoo harus melepaskan pelukannya. Dia menatap sendu Haknyeon, ketika pria jeju itu mendorongnya.

"Jangan kayak gitu, nu."

"Nyeon, gue minta maaf."

"Seharusnya gue sadar, gue nggak bisa jauh-jauh dari lo. Lo benci sama gue?"

"Nggak." Haknyeon menatap ke arah lain. Benci sih nggak, hanya saja hatinya masih sakit mengingat ucapan Sunwoo dulu.

"Makasih, by. Lo udah makan?"

"Belum."

"Mau makan di luar? Gue traktir deh."

"Nggak usah. Gue mau masak." Haknyeon langsung pergi ke dapur. Sunwoo hanya mengekor di belakang Haknyeon.

"Mau gue bantu?"

"Nggak usah, udah duduk aja di sana." Haknyeon menunjuk area meja pantry.

Sunwoo duduk dengan menompang dagunya. Matanya menatap lekat haknyeon yang tengah serius memotong daun bawang.

Manis.

dan Sunwoo baru menyadarinya setelah setahun lebih hidup bersama haknyeon. Tidak lama haknyeon menatap Sunwoo yang sedang menatapnya lekat. Merasa terciduk, Sunwoo mengambil minum yang sempat haknyeon buat untuknya. Entah mengapa tatapan haknyeon membuatnya gugup.

Numpang Mandi | Sunhak🛀💦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang