Ceklek
Sunwoo mendorong knop pintu hingga pintu itu tertutup rapat. Pemandangan pertama yang ia temui yaitu perut bayi milik haknyeon yang terekpos bebas. Namun, hal tersebut tidak berselang lama ketika haknyeon sudah lebih dahulu menutupi tubuhnya dengan balutan kemeja biru navy.
Sunwoo terpaku begitu saja, "lo dari mana aja? Gue kira ada kelas pagi ini."
Haknyeon masih setia mengancingkan kemejanya satu persatu sembari menatap bungkusan plastik yang sunwoo bawa.
"Gue— tadi keluar bentar beli sarapan."
Sunwoo menaruh bubur ayam yang dia beli di atas meja. Tanpa di suruh haknyeon udah duduk anteng beralaskan karpet berbulu. "Lo beli apa, woo?"
"Bubur ayam pak joko."
"Kok beli satu doang? Lo udah sarapan?"
"Belum."
Haknyeon berpikir mungkin Sunwoo sedang tidak ada uang lebih untuk selalu membelikan makanan untuknya. Seharusnya ia memberi sunwoo uang untuk membeli sarapan mereka berdua.
"Ya udah buruan sarapan gih. Gue berangkat dulu ya, nanti kuncinya bawa lo aja deh."
Haknyeon merapikan rambutnya lalu meraih tas ranselnya. Ia bergegas memakai sepatu, "mau kemana?"
"Kuliah."
"Sarapan dulu."
"Lo aja yang sarapan. Gue bisa sarapan di kampus ntar."
Sunwoo menghadang pintu, "nggak, lo nggak boleh pergi sebelum sarapan."
Sunwoo menyuruh haknyeon duduk, "gue emang beliin bubur ayam buat lo."
"Ya udah makan bareng aja."
Sunwoo mengangguk tanda setuju, keduanya makan dengan tenang. Haknyeon tersentuh melihat Sunwoo memperlakukannya dengan sangat baik. Ia berinisiatif membelikan Sunwoo makanan setelah kelas nanti.
"Nanti jadi nemenin gue futsal kan?"
"Eum— nanti gue cepetin deh nutornya."
"Mau nutor siapa sih?"
Haknyeon menghentikan gerakannya mengaduk bubur. Dilihat dari gerak geriknya sepertinya sunwoo tahu.
"Dia lagi?"
"Hm."
"Biar dia cari tutor yang lain napa sih, nyeon? Nggak suka deh gue kalo lo nutor dia."
"Ya kan gue dibayar. Lagian lumayan buat tambahan jajan."
"Ya kan bisa cari murid lain. Nggak harus Euiwoong."
"Lo ada dendam apa sih sama dia?"
"Ya gue nggak suka aja."
"Nggak jelas lo."
Sunwoo semakin kesal mendengar jawaban haknyeon. Sejak sebulan yang lalu dia mulai membenci sosok euiwoong tersebut. Karena bocah SMA itu, haknyeon jarang memiliki waktu luang bersamanya.
Selesai makan haknyeon segera membereskan meja. Sunwoo melihat Haknyeon terburu-buru, setiap gerakan dari pria gembul tersebut teramati olehnya.
"Ke kampusnya gue anter."
"Beneran?"
"Iya."
Haknyeon memeluk Sunwoo sejenak, "makasih nu, gue udah telat banget nih gara-gara kesiangan. Boleh anterin sampe ke fakultas gue?"
"Apa sih yang nggak buat kamu?"
Pria bermarga Kim tersebut sangat pandai membolak-balikan perasaan haknyeon. Haknyeon menutupi malunya dengan memukul punggung sunwoo pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Numpang Mandi | Sunhak🛀💦
FanficBerawal numpang mandi hingga berubah menjadi numpang singgah di hati❤ "Haknyeon babik, Gue numpang mandi yak?" Sunwoo dengan seperangkat tampang nggak modal. "Astagfirullah, berbulu." Haknyeon mode tutup mata ngintip dikit. ⚠WARN⚠ Susunan chap beran...