Kisah Farrel (Bag.1)

9.4K 102 5
                                    


 1. Dipermalukan Adik Perempuan 

"huuaaaaaamh" geliat Farrel ketika matahari pagi terlihat menembus cerah menyinari kamarnya. Hari ini adalah hari minggu dan dia bisa santai-santai di rumah seharian. Farrel dengan malas menghempas selimutnya lalu bangkit berdiri merenganggkan tubuh. Di depan cermin, tampak ia seperti membanggakan bentuk tubuhnya yang lumayan kekar dan berotot. Selain tubuh yang kekar dan wajah yang tampan ia juga memang memiliki postur tubuh yang bagus. Tidak heran ia banyak digilai murid-murid perempuan di sekolah. Dan itu menjadikannya besar kepala dan bersifat playboy.

"hahaha cewek mana sih yang ga terpikat ama gue? gue gitu loh, Farrel sang penakluk hahaha!" ujar lelaki itu sombong tersenyum-senyum sendiri. Farrel kini duduk di kelas 3 sebuah SMU ternama dan dia merupakan kapten tim basket di sekolahnya.

Dengan masih mengenakan kaos ketat serta celana boxernya yang cukup ketat ia lalu membuka pintu dan berjalan keluar kamar.

******

"Kak Farrel! Bersih-bersih rumah, dong. Minggu ini kan bagian kakak!"teriak seorang gadis mungil tiba-tiba mengagetkan Farrel yang berjalan di ruang keluarga. Gadis itu bernama Friska, adik Farrel yang satu tahun lebih muda dari dirinya. Pagi itu dia tampak seksi sekali dengan tank top merah muda dan hot pants biru. Kulitnya yang putih bersih tampak bersinar sehabis mandi. Rambutnya panjang dan halus, diikat kuncir ekor kuda.

"Berisik ah, lo aja sapu sendiri!" tolak Farrel acuh terus melangkah ke arah dapur, meninggalkan Friska yang tengah menyapu sendirian terlihat berwajah kesal.

Sambil bersiul Farrel membuka lemari. Ia ambil beberapa sachet kopi lalu sebuah gelas. Ia seduh kopi tersebut hingga aromanya tercium sangat wangi. Hari ini adalah saatnya Farrel beristirahat setelah kemarin lelah berkencan liar dengan pacarnya, Angel.

"Hmmm, wangiii" ujar Farrel menghirup kopinya. Ia tak menyangka diam-diam ada bencana yang tengah mengintai....

PLAKKKKK!! "AAAAAAAWWW!" Farrel menjerit keras dan gelas kopinya yang ia pegang pecah terjatuh. Tiba-tiba saja dari belakang ada sesuatu yang menghantam selangkangannya tepat di biji testikelnya! Rupanya Friska dengan menggunakan gagang sapu menepak biji keramat para lelaki itu dari bawah dengan gerak ayunan yang sangat kencang.
"brengesk kamu friska, aaaaah...: teriak Farrel sambil membungkuk terpejam memegangi pangkal pahanya. Tapi friska tak berhenti sampai di sana. Dengan tendangan keras ia menendang kakaknya yang sedang setengah menungging itu dari belakang hingga kepalana kebentur kulkas.

Bruugh!

Farrel terjatuh menyamping. dia masih meremasi biji pelernya yang kesakitan dihantam gagang sapu.

"Hahaha, lemah banget sih, kak. Masa juara karate segitu doang KO. Hihihi"

Friska berluttut dan dengan paksa membuka kaki farrel. Ditepisnya tangan farrel dan lalu dengan cepat meremas buah zakar Farrel di balik celananya.

"AAAaww! Sakit! Sakit!"

Kaki farrel menendang-nendang histeris, tapi tiap kali farrel melawan adiknya selalu mengancam, "diem, kalo gerak terus aku pencet lebih keras lho ini telor kakak ampe pecah!" friska terus mencengkram keras benda kenyal-kenyal berisi dua buah biji itu dengan santai dengan tangan mungilnya. Dua buah telur kebanggaan Farell kini dalam kekuasaan adik perempuannya. Farrel pun tentu saja jadi ciut ketakutan dalam hati.

"Enaknya ini telor dimasak aja, yah, Kak. Buat sarapan. Hahaha." Ejek friska

"Friss.. amppuuuuun lepasiiiiin" Farel menjerit-jerit.

"Makanya Kak Farrel harus disiplin dong. Kan udah dibuat jadwalnya ama mama buat yg bersih2 rumah"

"kalo kakak ga nurut tar aku bilangin ke pacar kakak lho kalo kakak punya banyak selingkuhan"

Waduh gawat nih? Bisa bahaya kalo Angel tau gw suka maen-maen cewe, dalam hati Farrel. Akhirnya farrel pun menyerah,

"iya iya nanti kakak beresin rumah ahhh.. tapi lepasin dulu dong biji kakak. Sakiiit Friskaaa pleaase," farrel memohon.

Akhirnya Friska pun melepaskan remasan tangannya di biji farrel. Perlahan-lahan lelaki itu bangun. Tampak susah payah karena Farrel masih merasakan ngilu luar biasa di selangkangannya.

Farrel mengambil sapu dan mulai menyapu dengan gerakan pelan. Sumpah, sakit banget! Batin Farrel. Dalam hati ia kesal juga. Huh, kenapa sih buah zakar laki-laki itu sensitif banget? Lemah abis? Sampai-sampai Friska yang badannya kecil saja mampu mengalahkan dirinya yang bertubuh lebih besar. Taek emang ni biji! Maki farrel sambil sesekali memegang kemaluannya, masih merasa nyut-nyutan.

"Heh Friska. Kamu diajarin siapa sih, ampe bisa jadi kasar kaya gini?" tanya Farrel dengan kesal.

"Diajarin kak Vany, emang kenapa?" jawab Friska santai. Gadis mungil itu kini sedang asyik menonton tv mengawasi kakaknya yang pemalas menyapu rumah. "Waktu itu aku ngeliat Kak Vany ngehajar mantannya ampe dia nangis-nangis. Bener-bener gak berdaya deh tu cowok ampe minta maaf nyium-nyium kaki kak Vany segala, hihihi! Karena aku penasaran, aku tanya aja kak Vany, kok bisa ngalahin laki-laki yang badannya tegap atletis gitu. Ya terus aku dikasih tau, kalo kelemahan cowok itu di BIJI-nya. Sekuat apapun cowok, pasti bisa ditaklukan. Hihihi!"

"Hah? Yang bener?" Farrel melongo. Vany adalah nama cewek tomboy tetangga rumah ini. dia seumuran dengan Farrel, namun sekolah di tempat yang berbeda. Tadinya Farrel pernah berniat mencabuli gadis itu, tapi sekarang ia jadi berpikir dua kali.

Jadi benarkah Vany bisa membuat mantannya Zacky yang sudah kuliah dan anggota klub renang itu terkapar ampe nangis-nangis minta ampun? Kalo benar, gak kebayangkan betapa dahsyatnya tendangan Vany menghancurkan biji kelelakian orang itu!

"Kak, yang bener dong nyapunya! Lambat amat sih? Ngapain bungkuk-bungkuk segala kaya gitu? Masih perih ya telornya? Hihhi" ejek Friska.

Farrel tampak emosi mendegar kata-kata hinaan adik perempuannya. "E...enak aja! Nggak, tau! Itu semua bohong. Kakak kuat. T...tadi kakak Cuma pura-pura sakit!" bantah Farrel berusaha menjaga harga dirinya sebagai kakak dan laki-laki. Tapi semua itu pun musnah ketika tiba-tiba Friska mengambil buah apel dan melemparkannya ke daerah kemaluan Farrel.

"Oh ya? Coba aku tes lagi!"

Bletak!

GUBRAK!

"AAAAAAWWW! SAKIT BANGET, FRISKAAAA!!!"

"Hahahahaha!"

Friska seketika tertawa ngakak melihat kakanya yang kembali terjatuh dan meringkuk berguling-guling memegangi biji pusat kelemahannya. Sapu yang ia pegang pun ikut terjatuh dan menimpa kepala Farrel.

"Ya ampuuun... kenapa sih cowok itu lemah amat? Please deh kak? Kayaknya merana banget ya jadi cowok yang punya biji jelek, hihihi!" ujar Friska sambil bangkit dari sofa dan berjalan menuju kamarnya. Dengan anggun ia langkahi tubuh kakaknya yang masih bergetar kesakitan di lantai begitu saja.

Kekuatan Yang Rapuh (Cerita Femdom Ballbusting)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang