Vany si tomboy penghancur biji
Farrel tiba pulang di rumah sore harinya. Ia langsung melangkah ke dapur dan meneguk segelas air. Pikirannya sedang kalut karena besok, oleh bu Tania dia disuruh ke aula bersama ketiga orang barusan dan disuruh bawa celana renang yang cukup ketat. Tentu saja untuk apa lagi kalau bukan untuk dijadikan samsag tendangan sama teman-teman sekolah perempuannya dalam sesi pelatihan bela diri. Ballbusting lah pastinya, dan biji kejantanan kebanggaannya bakal dihajar-hajar oleh mereka, siswi-siswi ballbusting idol itu. Tapi untunglah ada Erick, Bryan, dan juga Pak Rendy jadi, bukan Farrel satu-satunya yg dijadiin 'samsag hidup'. Farrel bisa berbagi penderitaan dengan ketiga lelaki lainnya.
"Kak Farrel! Bantuin aku jemurin baju dong!"
Terdengar Friska berteriak dari belakang ruang jemuran. Farrel menghela napas. Iya deh, daripada biji peler gue dihantam-hantamin lagi ama ni bocah kalo nolak! pikir Farrel. "Iya tunggu sebentar!" jawab Farrel.
Farrel berjalan ke belakang rumah. Dilihatnya Friska sedang sibuk mengait-ngaitin baju basah ke palang jemuran. Mendadak, niat usil Farrel muncul. Friska lagi lengah! Hahaha. Bakal gue jailin ni anak. Tunggu pembalasan gue, Friskaaa! Bisik Farrel sambil mengendap-endap mendekati Friska.
Huppp! Dengan sekali gerakan Farrel pun langsung menyergap Friska dari belakang. Farrel amankan dan kunci kedua tangan adik perempuannya itu sehingga dia gak bisa ngelawan. Farrel memutar tubuh Friska lalu mengempaskannya ke rumput halaman yang tebal empuk. Friska kini teletang meronta-ronta, ditindih+dikunci Farrel kedua tangan dan kakinya sampai tak berdaya.
"Mmmmmmph! Mmmph!" Farrel membungkam mulut Friska dengan satu tangan, smntara tangan yang lain memegang tangan kanan Friska. Tangan kiri Friska masih bisa memukul-mukul, tapi Farrel masih tahan.
Sebetulnya jelas kalau adu tenaga Farrel sebagai kakak laki-laki jauh lebih kuat daripada Friska. Dipukul-pukul segimanapun bakal tahan. Yang jadi masalah memang biji zakar kejantanan ini. Farrel amat rapuh di sini. titik kelemahan laki-laki manapun. Maka Farrel pun menindih kedua paha Friska agar kaki cewek itu gak bisa menendang.
"Hahahahaha! Gotcha! Kena kau sekarang, bitch! Hihihih." Seru Farrel penuh kemenangan sambil meraba-raba buah dada Friska yang kecil. Farrel cubit-cubit putingnya di balik baju dgn satu tangan.
"Kaaaaak, janggaaaan! Ampuun! Friska minta maaaaf!" ringis Friska sambil terpejam-pejam. Eh, malah keenakan dia! Keluh Farrel. Jemarina pun mencubit-cubit lebih kencang.
"Auuuuuu!!" Friska mengaduh.
"Toket lu empuk juga ya Fris, hahaha!" sindir Farrel. "Kecil nih ga ada apa-apanya. Jauh lah ama punya Angel pacar Kakak. Wuihhh... yg kamu mah jelek, Friska. Rata!" Farrel terus menghina-hina adiknya sepuas mungkin karena dia sedang berkuasa. "Kakak jahaaaaat! Awas nanti ku ancurin telor kakaaak!" pekik Friska.
Tanpa disadari Farrel, Vany si tetangga rumah yang cantik tomboy seumuran Farrel muncul perlahan-lahan di belakng Farrel. Niat Vany datang ke rumah Friska sebenernya mau mengembalikan jepit rambut hello kitty punya friska yg ketinggalan di rumah Vany. Tapi alangkah kagetnya gadis itu saat melihat Friska tengah ditindih sama Farrel kakanya! Seperti sedang diperkosa.
Vany memicing mata. Dia tertawa dalam hati. Posisi Farrel yang sedang menungging di depannya seolah-olah tengah menyodorkan selangkangan pada Vany agar segera dihabisi. Sasaran empuk dan terbuka nih. Pikir Vany. Meski Farrel masih mengenakan celana seragam smu panjangnya, pasti akan tetep kerasa sakit!
Vany pun mengambil ancang-ancang seperti ingin menendang bola tendangan bebas kuat-kuat. Ia mengukur jarak dan sasaran lokasi biji, lalu menyepak sekeras-kerasnya selangkangan Farrel!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekuatan Yang Rapuh (Cerita Femdom Ballbusting)
Teen FictionKumpulan Cerita tentang Ballbusting. Perempuan mengalahkan lelaki. Girl Power. UNTUK 18+ taun keatas. WARNING : sarat adegan kekerasan dan cedera