Oneshoot [ Tzuyu ft. Boys ]

이 마크 ; it's destiny

"aku pasti kesini lagi"

"Kapan?"

"Kalo kamu ulang tahun:)"

"Tahun depan?"

"Nggak, dua tahun lagi. Kalo tahun depan aku masih jadi Maba, masa mau bolos gitu aja"

"Oke aku tunggu"

"Kamu jangan selingkuh ya, Mark?"

"Nggak lah. Kamu juga ya, Tzu?"

"Oke. Aku pergi dulu"

*****

Tzuyu sudah sampai di apartemen yang Mark tempati dan tinggal beberapa langkah lagi ia sampai disana.

Tzuyu tidak memberi tahu Mark terlebih dahulu, ia ingin ini menjadi kejutan yang menyenangkan.

Tzuyu mengetuk pintu apartemen Mark dengan hati-hati. Berkali-kali Tzuyu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari dalam, akhirnya Tzuyu sendiri yang membuka. Tentu saja ia sudah tau password apartemen tersebut.

Tzuyu terdiam setelah mendengar percakapan didalam kamar Mark.

"Bisa aja kamu, yer"

"Aku serius. Mau..kan?"

"Yer, aku udah punya Tzuyu, dia sahabat kamu lho"

"Aku ga peduli, yang penting sekarang kamu jadi pacar aku dan kita bakal...."

"Oke aku mau"

Itu Yeri sahabatnya dan juga Mark.. kekasihnya.

Ah Tzuyu menepis pikiran buruk tersebut, ia berpikir bahwa Mark dan Yeri hanya akan mengobrol saja di dalam kamar.

Tapi kenapa harus di dalam kamar?

Tzuyu duduk di sofa dan melihat seluruh penjuru ruangan apartemen ini. Masih sama seperti dua tahun lalu.

Tzuyu dan Mark menjalin hubungan jarak jauh selama dua tahun karena Tzuyu akan melanjutkan pendidikannya di New York.

Tzuyu sibuk menata kue yang ia bawa sedari tadi.

"Ah, mungkin Yeri juga mau makan bareng" Tzuyu pergi ke dapur memasak beberapa hidangan yang Mark dan Yeri suka.

Dimulai dari mengambil bahan-bahannya dari dalam kulkas lalu Tzuyu membuka YouTube yang menampilkan video tutorial membuat beberapa hidangan nikmat.

Tzuyu sibuk berkutat didapur selama hampir empat jam dan ia baru menyelesaikan semuanya.

Kemudian merapihkan seluruh alat masak yang ia gunakan tadi. Urusan cuci piring itu nanti saja setelah semuanya selesai.

Ia melepaskan celemek nya dan membuka ikatan rambutnya membiarkan rambut panjangnya terurai.

"Kok lama banget ngobrol nya ya" gumamnya. Ia telah menaruh semua hidangan di meja makan dengan kue yang ia bawa tadi.