Part 1

70 63 27
                                    

🥀🥀🥀

Siang itu, ditempat yang baru pertama kali disinggahi oleh gadis dari kecamatan sebelah. Gadis itu berasal dari sekolah SMA utama di kecamatan tempat tinggalnya. Ia adalah Ara. Siswi kelas 10, semester akhir yang menggunakan pakaian sesuai dengan dress code di suatu acara. Tepatnya pakaian berwarna hitam dan putih. Nama acaranya Gathering MPK, yaitu pertemuan MPK dari berbagai lingkungan sekitar sekolah.

Ara tak pernah menyangka akan bertemu dengan seseorang. Orang itu sangat baik dalam menjelaskan materi yang ia bawakan. Padahal materi itu sudah pernah dijelaskan oleh ketua MPK di sekolah Ara. Namun entah kenapa? Rasanya beda dan lebih dapat dimengerti. Bukan berarti penjelasan ketua MPK nya buruk ya. Ara hanya merasa senang mendengar dan melihat apa yang dijelaskannya.

Deg!

Dia melihat Ara.

Oh tidak!

Bagaimana ini?

"Jadi gini teman-teman, surat pribadi itu langsung to the point sedangkan surat undangan itu menggunakan bahasa yang formal. Sekarang pahamkan bedanya apa?" Tanyanya diakhir kalimat.

"Paham." Semua menjawab bersamaan.

"Oke, segitu aja penjelasan materi MPK dari SMK SF. Saya selaku ketua MPK nya mengucapkan terimakasih banyak karena sudah diundang ke acara ini. Alhamdulillah, saya dan beberapa anggota saya yang dapat hadir di acara gathering MPK kali ini, merasa sangat terhormat. Oke. Kalau begitu cukup sekian, terimakasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh." Laki-laki itu mengakhiri kalimatnya dengan salam.

"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh," jawab hampir semua orang yang ada di sana kecuali yang memberi salam.

Ara berdecak kagum. Laki-laki itu, begitu lancar mempresentasikan materi MPK dari sekolahnya.

Bisakah Ara berbicara secara langsung dengannya?

Entahlah.

Acara selanjutnya memperkenalkan diri dan bermain games. Ara gugup. Sebelumnya Ara tidak pernah mengikuti acara seperti ini. Saat SMP, ia menghabiskan waktunya dengan membaca buku di perpustakaan. Selain itu, membicarakan film india dan aktornya lebih menyenangkan baginya. Ups, maaf itu kebiasaan Ara.

Walaupun gugup, Ara tetap memperkenalkan dirinya dan juga tersenyum ramah pada semua orang yang ada di sana.

Setelah acara selesai, Ara izin pulang lebih dulu pada ketua MPK di sekolahnya. Masih lumayan ramai, tapi ia ingin pulang. Banyak orang yang berbicara, itu membuat ia lemah dan pusing.

"Kak, saya pulang duluan ya," izin Ara pada Kak Raffa (ketua MPK di sekolah Ara).

"Naik apa?" Tanyanya.

"Naik angkot, Kak."

"Ya udah, hati-hati ya. Maaf Kakak gak bisa antar," ucapnya dengan nada yang rendah.

"It's okay, Kak. Saya bisa pulang sendiri kok. Saya duluan ya. Assalamualaikum," pamit Ara.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah."

Ketika Ara berjalan menuju gerbang untuk keluar dari sekolah. Ara melihat Kakak yang tadi memberi materi. Manis sekali, ia mengantar anggotanya sampai gerbang sekolah dan berbicara sedikit pada mereka. Setelahnya ia kembali ke tempat acara, mungkin ingin membicarakan hal lain, seperti ketua MPK nya Ara.

Jalan raya masih lumayan jauh. Ara terus berjalan sendirian walaupun lelah.

Apakah masih ada angkot dijam segini?

Ara sangat jarang naik angkot, bahkan bisa dihitung dengan jari. Ketika sampai di pinggir jalan raya, ia melihat ada angkot yang berhenti.

Ara merasa takut. Namun, jika ia tidak naik angkot, bagaimana mau pulang?

Ia berusaha menyingkirkan rasa takutnya itu. Dengan langkah berat ia masuk ke dalam angkot. Ada banyak buah durian di dalam angkot, sepertinya milik salah satu penumpang. Alhamdulillah nya, ia suka bau durian jadi, gapapa lah.

Beberapan menit kemudian, Ara bersyukur akhirnya ia bisa sampai di gang dekat rumahnya. Hanya jalan beberapa kilo meter, pasti sampai.

"Semangat Ara!" Ara hanya bisa menyemangati dirinya sendiri.

🥀🥀🥀

Saat ini, Ara sudah kelas 2 SMA semester awal. Ia sedang berdiri dengan tembok sebagai sandarannya dan ponsel digenggaman tangannya. Jarinya membuka aplikasi berwarna hijau (WhatsApp). Ada pesan dari grup teman dekatnya di SMP, tapi sampai sekarang masih tetap berhubungan.

D'hijabers

Jennaira
Assalamualaikum
Jadi gak?

AlmaSyntiah
Wa'alaikumussalam
Jadi lah, masa engga

AraselySalsabila
Wa'alaikumussalam warahmatullah
Kuylah!

Jennaira
Emang tau, rumah sakitnya dimana?

AraselySalsabila
Engga tau, ehe..

AlmaSyntiah
Aku tau kok.. nanti kita kumpul di rumah Naira aja..

Jennaira
Okee. aku nebeng ya, Ra! @AraselySalsabila

AraselySalsabila
Ashiap @Jennaira

AlmaSyntiah
Terus, aku sama siapa?

AraselySalsabila
Ya, sendirian lah haha

AlmaSyntiah
Sungguh teganya dirimu padaku huhu

Jennaira
Dasar jomblo @AlmaSyntiah

AlmaSyntiah
Heh! Kalian semua juga jomblo ya!
Jangan sekate-kate kalo ngemeng!

Jennaira
@AraselySalsabila Kabur! Ada jomblo ngamuk🤣

AraselySalsabila
Udah ih, kasian Laila lagi sakit.. kalian malah berisik..

AlmaSyntiah
Inikan digrup ya, mana ada berisik..

Read

 
🥀🥀🥀

Segitu dulu yaa❤️
Makasih^^

Next gak nih??

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙺𝚊𝚕𝚊 𝙲𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚍𝚒𝚙𝚎𝚛𝚝𝚎𝚖𝚞𝚔𝚊𝚗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang