"GALAKSI!!"
Suara itu menggema di seantero kelas yang berukuran tidak terlalu besar itu. Seorang gadis yang tampak menyedihkan berdiri menekan pinggang dan menatap tajam ke arah pria dengan bandana merah di kening.
"Mampus lo, Gal." Tio terlonjak kaget, sama seperti yang lainnya.
Siapa yang tidak mengenal Estella, si gadis pemarah yang tidak segan-segan adu otot dengan siapa pun, termasuk seorang pria bila dia merasa terganggu. Kali ini sasarannya Galaksi, yang sudah dengan sialannya menyemprotkan air got ke tubuh Estella saat mobilnya melintas.
Estella tentu saja mengenali mobil Galaksi, satu-satunya yang paling mewah di sekolah. Mencari kelas pemuda itu pun tidak sulit, cukup tanyakan saja pada cewek-cewek yang menamai diri mereka GGK, alias Galaksi Garis Keras.
Estella melangkah masuk, sebagian murid meringsek mundur. Gadis bar-bar yang terkenal berani melawan kakak kelas saat MOS itu sekarang sangat ditakuti oleh siapa saja.
"Gue tau ya, lo lihat saat mobil sialan lo itu nyipratin air ke baju gue. Tapi kenapa lo nggak berhenti dan minta maaf?" tanya Estella begitu sangar.
"Emang bakal lo maafin?" tanya Galaksi datar. Sejak tadi dia tidak merinding dengan kedatangan Estella, baginya gadis itu tetap saja lemah.
"Seenggaknya lo tanggung jawab dong!"
Galaksi menggaruk telinganya, menyindir suara keras Estella. "Emang gue hamilin lo?" tanyanya menciptakan kegemparan.
"Sialan!" Estella mengangkat tangan dan hendak memukul Galaksi, tapi pergelangan tangannya ditahan oleh pemuda tampan itu. "Jangan asal mukul, udah banyak duit lo kalau gue perkarain?"
Estella terdiam, tapi tidak lama, karena setelahnya dia tersenyum miring. "Lo yakin mau perkarain gue? Lupa kalau gue pegang kartu merah?" ancamnya lebih mematikan.
Wajah Galaksi berubah datar kembali, malah terlihat marah. "Lo mau minta tanggung jawab gue kan?" Tanpa menunggu jawaban, Galaksi sudah lebih dulu menarik tangan Estella dan membawanya pergi.
Estella diam saja saat dia diajak ke koperasi. Tentu ini yang dia ingknkan, sebuah tanggung jawab membelikannya seragam yang baru. Galaksi yang membayar. Perkara selesai.
"Lain kali kalau lo buta lihat ada got di samping orang yang lagi jalan, lo dorong aja itu mobil." Estella pergi setelah mengatakan itu. Pakaiannya sudah bersih, dia tidak punya urusan lagi dengan Galaksi.
Galaksi menahan diri untuk tidak mematahkan salah satu gigi Estella agar gadis itu berhenti bicara. Dia meremas seragam kotor Estella, menjadikannya sebagai pelampiasan.
***
"SERAAAAAANGGGG!"
Tawuran antara SMA Lima dengan SMA delapan memang sangat sering terjadi. Di mana saja, setiap berpapasan pasti akan ada yang berdarah-darah. Tampaknya jalan damai tidak akan bisa menyelamatkan kedua sekolah ini lagi, nyatanya itu sudah berkali-kali dilakukan tapi tetap saja terjadi bentrokan.
Dalam kelompok SMA Lima, Galaksi lah yang menjadi pemimpin tawuran. Dia mengerahkan pasukan satu visi misi itu untuk tidak takut berbaku hantam. Bila ada yang terluka, maka mereka akan membalasnya.
Tapi tunggu, kenapa ada perempuan di tengah kerusuhan ini?
Mata Galaksi terbelalak lebar melihat aksi Estella yang sangat santai duduk di halte bis memasang ear phone dan cuek pada kerusuhan. Normalnya, Estella harusnya pergi seperti calon penumpang bus lainnya karena sudah bisa dipastikan tempat itu akan menjadi sasaran lemparan batu nyasar.
"Sialan!" maki Galaksi tidak lagi bisa berkonsentrasi.
Sembari menghindari serangan musuh, Galaksi harus sampai pada Estella untuk memperingatkan gadis itu. Heran, kenapa dia harus menyelamatkan gadis bar-bar itu? Bukankah bagus kalau sesekali diberi pelajaran?
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends with Benefits
RomanceGalaksi dan Estella, keduanya menamakan hubungan mereka sebagai sahabat. Tidak banyak yang tahu kalau di balik kata sahabat, mereka menyimpan keintiman yang jarang terekspose. Bagi semua orang, mereka terkesan saling melengkapi. Namun bagi mereka, f...