1 of 10

17 3 0
                                    

Kisah ini dimulai dari sebuah kotak kado berwarna merah dan dua buah kartu penuh tanda tanya yang saling berpindah tangan.

.

.

.

License to Drive a Sandwich

Story & OC's © Nakashima Aya

Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi

[There's no profit we gain from this fanfiction]

Genre : Romance, Friendship, Humor.

Warning : Multi-chap, Typo(s), OOT, OOC, TakaoXOC

.

.

.

Please Enjoy to Read!

.

.

.

1 of 10

BRAKK!

Naoko Ruri membanting kasar pintu apartemennya. Ia lepas kedua high heels berwarna merah miliknya dan berjalan dengan gusar memasuki ruang tengah apartemen. Masih belum puas dengan semua itu, Ruri membanting tasnya yang berisi buku-buku untuk pelajaran sebelum akhirnya membanting dirinya sendiri di atas sofa beludru berwarna biru di tengah ruangan.

"Haaah..." helaan nafas bisa terdengar walaupun kini Ruri membenamkan wajahnya pada permukaan empuk sofa. Ia gerakkan kakinya ke atas ke bawah demi melepas penat di ujung telapak kaki akibat terlalu lama menggunakan high heels.

"Wah gila, pelajaran hari ini sungguh gila." Wajahnya tertekuk dengan ujung dagu masih mencium bantalan sofa.

"Apa-apaan sih? Bukannya aku masih semester awal? Haah ... Aku ingin kembali ke sekolah saja." Ruri membalik badannya yang masih berbalut dress penuh keringat hasil dari hari penuh perjuangannya di kampus. Ia pandangi langit-langit apartemennya yang berwarna keemasan dengan khitmad, tidak melewatkan detil kecil apapun dari pewarnaan langit-langit yang terlihat begitu tidak merata.

Sebenarnya yang mengecat itu niat nggak sih? Ruri mendadak ingin mengecat ulang langit-langitnya dengan warna yang lebih hidup, sepertinya paduan warna oranye dengan tosca akan menjadi bagus. Benar sekali, Ruri akan meminta izin pada landlady agar mengijinkannya mengecat ulang atap apartemen ini.

TINGG–TONGG–

Ruri langsung bangkit dari rebahan khitmadnya. Ia rapikan rambutnya dengan tangan agar tidak merusak image dirinya sebagai gadis idola di kampus. Jaga-jaga jika yang datang adalah kawannya dari kampus. Setelah selang waktu beberapa menit yang panjang, akhirnya Ruri siap untuk menerima tamu apapun itu walaupun dalam hati sebenarnya ia merutuki siapapun yang datang kemari dan mengganggu jam istirahatnya yang sangat berharga.

"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu?" Ruri bicara, sok formal. Pintu terbuka menampilkan seorang pemuda ganteng dengan poni belah tengahnya nan fabulous.

'Wah, lumayan nih ada cowok ganteng mampir di sini.'

"Selamat sore. Anu ... Saya tetangga sebelah yang baru saja pindah hari ini. Mohon diterima walaupun hanya sedikit sebagai tanda perkenalan." Pemuda poni belah tengah itu menyodorkan kotak kado berwarna kemerahan pada gadis manis di hadapannya. Tangan yang satunya menggaruk tengkuk dengan gugup, mencoba menutup-nutupi isi pikirannya yang bertolak belakang dengan apa yang ia katakan saat ini.

License to Drive a SandwichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang