2 of 10

10 2 0
                                    

Kisah ini dimulai dari sebuah kotak kado berwarna merah dan dua buah kartu penuh tanda tanya yang saling berpindah tangan.

.

.

.

License to Drive a Sandwich

Story & OC's © Nakashima Aya

Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi

[There's no profit we gain from this fanfiction]

Genre : Romance, Friendship, Humor.

Warning : Multi-chap, Typo(s), OOT, OOC, TakaoXOC

.

.

.

Please Enjoy to Read!

.

.

.

2 of 10

Ruri masih terus memikirkannya.

Kartu apa yang dikatakan tetangga sebelahnya beberapa malam yang lalu itu? Memangnya ada sebuah kartu yang hilang dari diri Ruri? Ruri merasa tidak ada apapun yang hilang dari dalam dirinya. Kartu... kartu... kartu... Sekeras apapun Ruri memikirkannya, ia tidak tahu kartu apa yang hilang dan bahkan bisa sampai ke tangan seorang tetangga sebelah yang gila menyanyi lagu metal hingga tengah malam.

"Naoko? Kenapa? Kau tidak fokus, sejak tadi pagi kau tidak fokus." Salah seorang kawannya, kalau dibilang kawan baik bukan juga sebenarnya. Hanya sekedar seseorang yang seringkali hangout bersama, tanpa ada paksaan untuk saling membuka hal pribadi satu sama lain.

"A-Ah, T-Tidak ada apa-apa." Tidak mungkin 'kan jika Ruri menceritakan perihal Takao pada kawannya ini? Oh, itu adalah hal terakhir yang akan dilakukan Ruri sebelum ia pergi ke dunia atas. T-Tunggu, ini bukan fanfiksi angst dimana tokohnya akan berakhir mati, jangan menulis hal yang tidak-tidak. Dasar.

"Ne, Naoko, kau tahu aku merasa kau sangaaat jauh dari kita. Dariku, Aika dan Hana. Jika kau sedang ada masalah kau bisa menceritakannya pada kami, ya?" Ruri menatap ketiga kawannya ragu, jika dilihat-lihat perbedaan warna rambut mereka berempat yang begitu mencengangkan membuat keempatnya jika berjalan bersama terlihat seperti jajaran macaron. Ruri tersenyum sejenak sebelum akhirnya mengangguk sebagai formalitas, ia tidak berniat untuk bertindak sebagai 'teman' di luar yang sudah ia lakukan sekarang.

"Ah! Ngomong – ngomong, kau tahu Akashi-senpai sudah kembali dari luar negeri. Rumornya dia datang kemari hari ini. Aku sungguh tidak sabar menantinya!!" Aika mencoba membuka topik baru sebelum terjadi keawkwardan diantara mereka. Sebenarnya Aika menyenangi ketiga kawannya ini, hanya saja entah kenapa satu sama lain terlihat menyembunyikan sesuatu sehingga terkadang Aika merasa tidak nyaman. Tidak seperti pertemanannya ketika ia SMA dulu.

"Eh? Sungguh? Akashi-senpai yang itu?" Hana yang cukup peka ikut menimpali agar topik ini bisa merasuk ke pembicaraan yang sebelumnya.

"Akashi-senpai itu... yang pewaris perusahaan Akashi Group?"

DING–DONGG–

"Ah, gawat sudah masuk. Sebaiknya aku segera ke kelas, ayo Naoko! Kita ada kelas Kaaji-sensei setelah ini!" Mika menarik Naoko yang masih bengong memikirkan tetangga sebelahnya, bukan ia kesemsem atau bagaimana, ia hanya memikirkan perkataannya itu loh yang tentang kartu. Masih misteri bagi Ruri kartu apa yang kini berad di tangan poni belah tengah itu.

License to Drive a SandwichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang