Emosi

8 1 1
                                    

Disinilah mereka sekarang,di tempat Arva di sekap

"Sekarang kepung tempat ini dan jangan biarkan 1 ekor pun terlepas,jangan langsung bunuh kasih merek bermain,supaya mereka tau sedang berurusan dengan siapa"kata jo seringai devilnya

"Siap...."kata mereka serempak

"Kurasa kita tidak perlu mengotorkan tangan kita,kita cukup jalan santai saja"kata sambil terkekeh

Dalam waktu singkat tempat dimana Arva di sekap sudah di kepung dan sudah banyak dari musuh mereka yang tergelatak dengan mengenaskan

Mereka sudah sampai di mana Arva di sekap mereka membuka pintu itu dengan santainya,tidak takut jika ada marabahaya didepan mereka

Prak..

Prak..

Prak..

Suara tepuk tangan dari seseorang yang duduk dari kursi kebesarannya

"Ck.ternyata baru jam segini kalian memang hebat,aku sudahenduga itu"katanya dengan nada dingin

Ahmad seperti akrab dengan suara itu,bahkan dia sangat akrab dengan suara itu.yahh dia mengenal pemilik suara itu.Ahmad mendekati pemilik suara itu

"Ahmad berhati-hati"evan

"REE-YY-HAN LAZUARDY" ahmad bersuara sangat gugup

"Ahahhahaha..."tawa orang itu sambil memutar kursi kebesarannya

"Kau benar ini aku,REYHAN!!!"timpalnya dengan menekan kata REYHAN

Ke-lima sahabat itu tegang,ia mereka mengetahui siapa dia,dia adalah teman seangkatan mereka saat di smp dan kuliah

"Dan karna kau,aku berakhir di penjara..,tapi apakah kau pernah menjenguk teman mu ini ha???"kata Reyhan menunjuk jo

"Han..kau salah paham kami sering ingin mengunjungimu tapi waktunya tidak tepat dan-"perkataan jo terhenti karena di potong Reyhan

"-aku siapa yang mengharapkan teman temanku yang menghilang saat aku dalam kesulitan"potongnya dengan suara menyedihkan

Flashback on

"Anak orang ga jelas sana aja"ucap seseorang  yang tak lain adalah Yudi dengan nada mengejek

"Jo tenang,jangan emosi ingat orangtua mu,anggap radio rusak"ucap Rehan menenangkan jo

"Ck.orangtua kau!!!,kemana hm??,pergi cari pasangan lain"

Jo sudah sangat terpancing emosi,cukup sudah dia bersabar,jo tersenyum menandakan kemarahannya,bukan hanya amarah biasa tapi amarah yang punya tujuan yaitu membunuh

Jo berbalik menunjukan seringai devil bukan hanya itu aura sudah sangat mengintimidasi

"Kau mau menghina ku?!,aku tidak apa apa,kau menghina orangtua ku?,jangan harap aku terima!!"kata jo sambil mengeluarkan pisau favorite nya

"Sanss broo,ayolah dia hanya sedikit bercanda"ucap teman Yudi

"Jo,sabar ini ini bahaya jo.."ucap Rehan manahan jo yang sedang mendekati Yudi

"Tenang+Sabar,ck.hadapi orang seperti dia aku sudah habis kesabaran,aku peringat kan sama kau jangan coba lawan aku yang sedang di liputi emosi atau fatal akibatnya,aku sudah berbaik hati pada mu"menunjuk teman Yudi

"Kau mengancam ku??"kata Teman Yudi

"Baiklah kau yang minta"kata jo dengan senyuman devilnya😈

Perkelahian tak bisa di elakkan lagi,di tengah dinginnya angin malam terjadi pertumpahan darah,jo mengulas senyum melihat 2 orang terbaring tanpa nyawa

Best Friends foreverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang