Ada yang datang,ada yang pergi. Ada yang manis, ada yang pahit. Ada yang tetap bersama, ada yang berpisah demi kebaikan diri masing masing dan kebaikan pasangan.
Disini seorang cowok yang sedang duduk di balkon kamarnya dan memegang foto seseorang. Ia merasakan sakit hati yang teramat dalam. Sulit untuk diartikan dalam kata kata
"Aku jadi kepikiran cewek yang ku tabrak," batinnya
"Tapi kok rasanya aku pernah ketemu dia, tapi kok mukanya ga pernah aku lihat, dan baru kali ini aja aku lihat."
Dinda yang sekarang sedang berada di rumah sakit, dia melihat kondisi papanya yang masih belum membaik. Dia mendatangi kakaknya yang sedang duduk
"Kak, udah lama disini?"
"Hm, ga baru datang juga,"
"Oh,"
"Pasien mulai sadar, kalian boleh masuk tapi jangan ribut." Ucap dokter
"Makasih dok,"
Mereka memasuki ruangan ICU,papanya terlihat menggerakkan jemarinya dan matanya mulai terbuka
"Papa," Dinda berlari kecil lalu memeluk papanya
"Eh nak,bkamu disini? ini papa dimana kok papa bisa disini?" tanya papanya yang bingung apa yang sedang terjadi padanya
"Iya pa, papa ga usah khawatir," jawabnya
"Papa makan dulu yaa, habis itu minum obat?" Dinda membantu papanya bersandar di kasur dan mengambil bubur ayam yang tadi di belinya
"Ak," dia menyuruh papanya membuka mulut lalu memasukkan sesuap bubur
"Lagi," dia menyuapkan nya lagi, lagi dan lagi sampai tersisa setengah
"Sudah," ucap papanya
"Ini pa, minum obatnya, dinda bantu bukain." Dia membukakan obatnya dan mengambil segelas air yang ada di atas meja
"Ini," papanya mengambil obatnya dan meminum nya
"Kamu udah makan?" tanya papanya
"Belum,"
"Udah kamu pulang aja, dan makan," ucap papanya
"Ga aku mau jagain papa,"
"Sudah ga papah, papa bisa kok sendiri, yang penting kamu harus makan,"
"Iya kalo gitu, aku pergi cuman bentar, assalamualaikum." Dinda akhirnya mengalah dan pulang
"Wa'alaikumsalam,"
~~~
Dinda tidak pulang ke rumah,melainkan pergi ke cafe dan bekerja disitu. Dia mengambil celemek dan memakai nya"Mbak, black coffee nya satu." Ucap seorang pria yang berada didepan nya
"Iya tunggu ya mas," dia pergi membuat black coffee lalu kembali
"Ini,"
"Makasih ya mbak, eh mbak nya cantik cantik kok kerja di sini," goda pria itu
"Saya memang mau kerja di sini,"
"Minta nomor wa nya dong mbak," pria itu menahan lengan gadis di depannya itu
"Ga usah pegang pegang," gadis itu menghempaskan tangannya dari cengkeraman pria itu
"Ga usah pegang pegang,"
Seorang lelaki yang berada di meja tidak jauh dari mereka merasa terkoceh dengan kelakuan pria di depannya
"LEPASIN!" teriak Dinda
YOU ARE READING
Kenangan Mu
Teen FictionDinda Aisyah Gunawan seorang gadis yang tinggal sendiri di kota yang cukup besar. Yang tak pernah mengeluhkan nasibnya, semenjak sepeninggal mama nya. Ia memilih tinggal di rumah yang terbilang sederhana tapi mewah. Di rumah itu hanya terdapat ruan...