Kepergian Emak

9 2 0
                                    

Entah apa yang terjadi, tiba-tiba liur putih itu yang berbusa keluar dari mulut emak ku, hati ku mulai rusuh terdengar suara helaan nafas terakhir itu, ingin rasanya ku tutup mata tanpa Jedah agar aku kuat melihat peristiwa itu, dimana emak pergi meninggalkan dunia fana ini di dekapan ku. Batin ku berteriak kencang, air mata ku berderai kencang. Ter isak tangis mendengar perkataan dukun kampung itu bahwa emak ku telah pergi meninggalkan dunia ini. Langsung ku terbersit di benak ku bahwa tiada lagi dunia ku dengan emak, tiada lagi senyum manis itu, tiada lagi belahan kasih yang hangat itu, rasanya hari itu begitu hampa tidak sempat aku membahagiakan emak. Mulai hari itu telah hilang kebahagiaan ku separuh dari hidup ku. Hanya Abah sebagai tali penggantungan hidup bagi aku dan kakak serta adek ku yang baru lahir.

" Emak, kenapa Mak harus pergi? Aku masih ingin merasakan punya orang tua yang lengkap. Kenapa emak, kenapa? " Air mata itu berderai kencang. Batin ku resah dan gunda

Berputar kembali arah mobil itu ke rumah ku, belum sampai tujuan kami menyelamatkan emak, namun Allah SWT telah berkata lain. Bahwa kamu harus pergi meninggalkan dunia fana ini.

Akhirnya, ambulance itu sampai di rumah ku, heran nenek, serta keluarga ku.

" Ada apa ini? Kenapa anak aku Kalian bawa pulang? Obati anak saya dahulu sampai ia sembuh "

" Mbak, kenapa mbak kami di bawa pulang? " Ucap tante Dewi dan tante Reni

" Maaf kan kami buk, mbak. Kalau ibu ayu tidak bisa di selamat kan lagi "

" Maksud Kalian apa? "

" Makkksudnyaa.. ibu Ayu sudah meninggal dunia "

" Emak... Ayu, Teteh.. Jangan tinggalkan kami, Jagan pergi kami mohon " terisak tangis menerpa.

" Ya Allah. Kenapa engkau cabut nyawa yang kami sayang, kenapa ya Allah? Kenapa tidak nyawa saya saja yang diambil? tidak Kuat rasanya saya kehilangan istri yang sangat saya cintai " bulir bening keluar dari mata Abah. Abah yang kuat pun tidak mampu menahan air mata atas kepergian Emak.

Tepat hari itu Kamis, 4 Mei 2011 pukul 04. 30 WIB emak telah melepaskan nafas terakhirnya. Sejak dari hari itupun, hidup kami pun berantakan. Aku, kakak dan adek serta Abah tidak lagi tinggal di rumah kami yang dulu. Kami tinggal di rumah mama nya Abah yaitu eyang. Kami memanggilnya eyang. Rumahnya tidak begitu jauh dari rumah kami yang dahulu, sejak emak meninggal rumah itu di jual oleh Abah dengan terpaksa kami pun menuruti perintah Abah, meski awalnya kak Rindu menolak bagaimanapun keputusan ada di Abah pada akhirnya rumah terjual dan kami menerima dengan lapang dada. Rentang sebuah rasa yang selama ini tidak bisa di bilang uduaj oooooi7 di

****
Happy Reading 😘
Typo adalah proses pembelajaran

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang