1

305 23 0
                                    

Lee Jeno berjalan lemas melewati koridor sekolahnya. dengan alasan sakit, ia dapat pulang lebih awal dari kelasnya untuk hari ini. (ya istilahnya dia cabut)

"hoi Jeno!"

Jeno menoleh kebelakang dan dapat melihat seseorang yang tengah berlari padanya.

"donghyuck?" ia bergumam pelan

Donghyuck terdiam menatap temannya.  "nape lo?"

Jeno tak menjawab, ia berbalik badan dan mulai berjalan. "nongkrong dulu ah" ucap Jeno frustasi

Jeno dan Donghyuck berjalan ke belakang sekolah. terdapat sebuah bangunan yang cukup kecil, awalnya itu adalah gudang tetapi berkat salah satu kakak kelasnya mereka dapat merubah gudang menjadi tempat tongkrongan.

"jadi" Donghyuck perlahan duduk di salah satu kursi setelah ia membanting pintu masuknya.

"kenapa?" kata Jeno sebelum ia mengambil minum dari lemari es mini, dan meminumnya seteguk "gua nggak mau keluar dari NCT" lanjutnya

"ngomong pake bahasa yang bisa dimengerti napa?"

"maksud gue, gue nggak mau nyakitin nana. permasalahan gue ama lo aja, nana sudah curiga apalagi dengan lonjun" Jeno duduk, dalam pikirannya terbayang bayang imajinasi yang tidak bersahabat baginya.

"pertama, kita tak pernah memiliki hubungan apapun" kata Donghyuck sambil mengacungkan jari telunjuknya.

"kedua, namanya Renjun bukan lonjun" mengacungkan jari tengah serta telunjuknya tadi

"ketiga, apa dendamnya dengan Renjun?" Donghyuck menatap Jeno bingung

Jeno menatap Donghyuck bingung, otaknya belum bisa berpikir jernih "saha?"

Donghyuck menarik nafas, "yang menyuruh lo saha?"

Jeno memberi tatapan lelah kepada Donghyuck. di sisi lain Donghyuck menarik nafas panjang untuk menenangkan dirinya.

"gue gak mau nyebut nama, risky kalo tetiba dia kirim antek antek ke sini gimana?"

Jeno benar benar tak bisa berpikir jernih, Donghyuck tersenyum miris. ia hanya bisa menenangkan Jeno dengan menepuk pahanya pelan.

terdengar suara pintu terbuka dari pintu. mereka berdua menoleh, terlihat dua sosok manusia berjalan mendekati mereka.

"cabut juga kalian?" seorang lelaki dengan seragam berantakan,  berjalan mendekati Donghyuck.

"iya maklum kelas penjas, mark duduk sini" katanya pelan sambil menunjuk tempat kosong di sebelahnya

sang lelaki tadi duduk manis di sebelah Donghyuck.

sedangkan lelaki satunya lagi duduk di sebelah Jeno, "na gue..." Jeno hendak membuka pembicaraan malah mendapat tangan sang lelaki cantik di mulutnya.

"sssttt Jeno," Jaemin tersenyum simpul ke Jeno "nanti abis ini ke rumah lo buat ngerjain mengerjakan proyek oke?"

Jeno terdiam, ia mengangguk menuruti apa kata pacarnya.

"halah proyek proyek, entah ngapain itu di kamar nanti" Donghyuck meledek

"biarkan mereka hyuck, kayak lo nggak bakal minta aja" Mark berkata sambil memberi seringai aneh.

Donghyuck melempar tasnya ke Mark, "sialan!"

Mark balas melempar tas miliknya ke pacarnya. Tak mau kalah Donghyuck melempar botol minuman bekas miliknya tadi.  sementara itu Jeno dan Jaemin tertawa, Jaemin perlahan menempatkan kepalanya di bahu kiri Jeno. Jeno hanya terdiam, awalnya pikirannya benar benar penuh dengan hal lain. tetapi saat Jaemin datang, itu semua sepenuhnya hilang.

ℝ𝕖𝕘𝕚𝕞𝕖 || 𝓝𝓸𝓡𝓮𝓷𝓜𝓲𝓷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang