19

803 109 4
                                    

Happy reading~~~

Kalian sekarang lagi di tempat makan, buat makan tentunya.

Setelah main Danz base tadi kamu gak main apa apa lagi, cuman nemenin Renjun. Ngekorin dia kemana mana.

Kalian makan di kedai yang cukup besar. All you can eat.

"Kenyangin makannya." Lisa memberi kamu daging. Dia bahkan memotongnya.

"Gak sekalian di suapin nih akunya? Hahaha." Kamu merasa Lisa seperti ibumu.

Dia telaten banget kaya mama ke anaknya.

"Apaan gak lah, makan sendiri. Ini gue potongin dagingnya. Mau pake nasi gak?" Lisa potongin daging jadi kecil kecil.

Kamu menggeleng, "gamau, nanti kekenyangan. Malah rugi." Bener kan? Kalo di all you can eat jangan makan nasi, kamu jadi rugi. Wkwkwk.

"Oke." Lisa masih motongin daging, dia memasak daging di tempat yang di sediakan dengan tenang dan telaten.

"Heh, Lo pada Jan diem aja. Bantu gue Napa sih." Lisa menatap para lelaki yang diem aja.

Mereka langsung nurut Lisa. Kamu cuman ketawa aja.

Akhirnya kalian makan dengan tenang.

"Sayaang~~ suapin doong." Renjun aegyo ke kamu.

Kamunya? Pura pura gatau aja. Hahaha.

"Beeb, kok aku di cuekkin sih." Renjun manyun.

Kamu menahan tawa, imut sih abisnya.

Semuanya juga diem aja. Bucinnya Renjun bikin geli.

"Lee (Y/N) ayo sua-hmph."

Ucapan Renjun terpotong karna kamu tiba tiba suapin dia daging.

"Makan tinggal makan aja kak. Jangan berisik, gak boleh." Ucapmu cuek.

"Iya deh iya." Akhirnya dia makan dengan tenang.

"Lo siapa sih? Renjun gak kaya gini deh kayanya." Ucap Jaemin yang disetujui oleh semua.

Renjun kan omongannya pedes kaya cabe. Wkwkwkwk.

"Orang bucin mah beda." Lisa menyaut.

"Udah ayo makan aja. Dinikmatin. Jangan ngobrol." Kamu menengahi.

Kamu menatap Renjun yang makan dengan lahap lalu tersenyum.

Kamu juga lanjut makan.

~~~~

Kalian sudah pulang, Lisa ke rumahnya. Dan anak Dream minus Chenji ke apartemen.

Kamu masuk kamar langsung bersih bersih dan tidak lupa minum obat kamu.

Kamu keluar ikut mereka kumpul aja. Duduk tanpa ngapa-ngapain.

Gatau kenapa Renjun dari tadi menelin kamu terus.

Tiba tiba Renjun tiduran, menjadikan paha kamu sebagai bantalnya. Menutup mata dia.

"Kakak kenapa?" Kamu mengelus kepalanya, rambutnya sih lebih tepatnya.

"Gapapa kok." Masih memejamkan matanya.

"Capek ya?" Kamu menatap dia. Tentu Renjun gak tau, dia kan menutup matanya.

"He em."

Kamu senyum, "kalau kakak capek, istirahat aja. Boleh kok tidur. Tapi jangan lupa bangun." Renjun membuka matanya menatap kamu, kamu memandang kedepan kamu menarik nafas dalam-dalam. "Inget kak, kalau kakak mau mimpi kakak tercapai hal pertama yang harus kakak lakukan itu bangun. Jangan tidur terus." Kamu memandang lurus kedepan dan tangan kamu masih setia mengelus Renjun.

Thank You - Huang Renjun And You (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang