45

796 105 18
                                    

Happy reading~~~

Kamu duduk di hadapan Renjun saat ini, menunjukkan foto yang dikirim oleh Felix.

Ya, kamu mengajak Renjun bertemu, karna kamu ingin tau kebenarannya.

"Siapa yang kirim ini?" Ucap Renjun dingin.

"Siapa yang kirim itu gak penting, yang aku pengenin sekarang kakak jujur. Udah itu aja." Ucapmu halus, menghindari pertengkaran.

"Aku tanya, SIAPA YANG KIRIM?!!" Renjun membentak kamu, dia bahkan menggebrak meja.

Kamu terkejut bukan main dengan tindakan dia.

"Kakak kenapa marah? Aku nanya baik baik. Kenapa jadi kaya gini?" Masih dengan nada halus. Kamu menatap mata Renjun, kentara sekali kalau dia sedang menahan marah.

"Aku juga nanya baik baik Lee (Y/N)." Nada bicaranya berubah, menjadi dingin.

Kamu senyum sinis, "nanya baik baik? Dengan nada bicara yang tinggi dan mukul meja? Iya? Oh baru tau aku. Terserah sama kakak, aku udah males bahas semua ini." Kamu berdiri, meninggalkan Renjun.

Ya, Renjun terkejut dengan tindakan spontan yang baru saja ia lakukan.

Dia lari kejar kamu yang belum jauh dari cafe yang kalian datangi. Menahan kamu.

"Sayang. Bentar maaf aku ga-" belum selesai Renjun bicara, kamu memotongnya.

"Ga akan ngulangin lagi? Kakak tadi 4 jam yang lalu juga bilang gitu kan? Dan kenyataannya?? Apa?? Kakak ulang lagi. Aku cuman capek kakak bohongin aku terus. Udah cukup kak. Cukup kak." Kamu menunduk menahan tangis, "aku capek kak." Kamu melepas tangan Renjun. "Aku mau kasih kakak waktu buat sekarang, pilih aku atau kak Shuhua? Kakak gak boleh serakah. Kakak gak mungkin jalin hubungan sama aku kalo kakak masih sayang sama kak Shuhua. Kalau kakak emang milih kak Shuhua, aku siap buat ngelepas kakak. Aku pergi kak." Kamu meninggalkan Renjun yang kaget sama omongan kamu.

Bukan nya mengejar kamu, tapi ia malah diam bagaikan sebuah batu. Renjun terlalu terkejut dengan semua perkataan yang kamu ucapkan.

Kembali Renjun mengejar kamu.

"Kamu putusin aku dek?" Ucapnya setelah berhasil menggapai tangan kamu.

"Enggak, aku cuman kasih kakak waktu buat berfikir aja. Kakak ragu kan? Aku tau kok kak. Aku cuman jadi beban buat kakak." Renjun tertegun, "aku denger. Aku denger percakapan kakak sama kak Shuhua."

*Flashback*

Kamu ada niatan bertemu dengan Renjun saat ini.

Perhatian kamu tertuju kepada 2 orang yang kamu kenal, Renjun dan Shuhua.

"Jun, kamu ada apa sih sama (Y/N)? Aku gak mau di anggep cewek ga baik."

Kamu mendecih pelan, karna Shuhua memang bukan cewek baik baik.

Kamu fokus lagi, ehm.. mengupig pembicaraan mereka.

"Ga ada apa apa kok aku sama dia. Cuman aku lagi ngerasa capek aja sama dia."

Kamu senyum miris, Renjun pake aku-kamu ke Shuhua.

"Capek? Emang kenapa?"

Ingin sekali kamu mendatangi mereka dan menampar Shuhua. Tapi kamu inget kalau kamu ga boleh terlalu marah. Ga baik buat jantung kamu.

"Dia kaya jadi beban buat aku, hampir setiap hari dia minta ini itu. Manja juga. Dia ga berani kaya cewe lain. Terlalu dimanja mungkin sama orang tuanya."

Matamu tertutup, ya kamu terkadang lupa dengan kondisi kamu yang gak normal.

Kamu tertampar oleh kenyataan yang ada.

Thank You - Huang Renjun And You (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang