Kamu terbangun, menyadari kalo kamu udah terlalu lama tidur.
"Dek? Akhirnya bangun. Kamu beneran tidur lama banget." Jisoo membawa makanan dan obat.
"Gatau kak, lemes banget. Ngantuk banget." Kamu mengucek mata kamu pelan.
"Gapapa, udah di makan dulu. Terus minum obatnya."
"Abis minum obat tidur lagi. Hahahahaha." Kamu ketawa keras, "berasa bayi aku. Masa makan tidur makan tidur." Kamu menggeleng-gelengkan kepala kamu dan masih tertawa.
"Jangan, nanti malem malah kacau kamu. Bisa tidur apa enggak. Ayo di makan."
Kamu nurut, makan dalam diam dan tenang tentunya.
Tiba tiba kamu ingat, "kak. Hape aku dimana? Mau hubungin kak Renjun."
"Bucin deeh. Makan dulu. Lagian hape kamu kan dibawa sama kamu." Jisoo mainin hape dia.
"Eh iya." Kamu lanjut makan aja.
Selesai makan dan minum obat kamu langsung nelpon Renjun.
"Udah bangun nih putri tidurnya."
Kamu senyum aja, walaupun kamu tau Renjun gak mungkin liat.
"Iya kak, baru aja makan. Kakak udah makan?"
"Belum, aku gak laper."
"Kakak makan dong."
"Nanti aja."
"Ya udah kalo gamau."
Kamu diam, begitupun Renjun.
"Dek, kamu marah?"
"Gak. Bentar kak. Mau kerjain tugas bentar. Dah."
Kamu menutup telepon sepihak. Padahal biasanya kamu sama Renjun saling debat siapa yang menutup.
Kamu menghela nafas, "baru sembuh susah makan banget sih kak Renjun. Sebel jadinya." Kamu mengusap wajah kamu kasar.
Akhirnya kamu memutuskan untuk bermain gitar kamu. Hanya asal menggenjreng. Dan tak terasa sudah hampir 10 menit kamu memetik gitar kamu.
