2.7

5K 526 69
                                    

Part ini telah direvisi!

Dengan dres warna putih sebatas lutut, gue jalan keluar rumah sekedar nikmatin angin sore supaya pikiran gue lebih rileks.

Sejauh gue jalan, gue cuma diliatin sama orang orang-ehm mungkin karena gue orang baru di daerah ini. Jalan agak cepet waktu gue liat disebrang jalan ada truk eskrim cone.

"mas rasa vanila 1 ya"

Yang jual es krim ini masih muda, kalau gue tafsir mungkin seumuran anak kuliahan. Setelah gue bayar es krim nya gue langsung cari tempat duduk di deket sini.

Tempat duduk paling pojok dan ada pohon mangga di belakangnya. Gue duduk sambil nikmatin es cone vanila yang udah mulai mencair.

"sendirian mbak? "

Gue dongak buat liat orang yang berhenti didepan gue. Senyum tipis dan ngangguk sebagai jawaban. Orang itu ikut duduk disebelah gue, ngelurusin kaki sambil hela nafas panjang.

"baru disini ya mbak? "

Sebelum jawab, gue elap sisa es krim di bibir gue. Merasa udah bersih baru gue natap orang itu sambil senyum "iyaa, baru tadi pagi pindahan"

Orang itu cuma ngangguk, dia ngulurin tangan yang gue bales sama pandangan penuh tanya.

"ya? "

Orang itu ketawa kecil "kenalan " katanya yang bikin gue buru buru buat bales uluran tangannya.

"oh, ehmm salken Caca"

Ngangguk sebagai jawaban, orang itu malah balik badan nunjuk nama yang ada di kaos futsal nya.

"Hendry? "

Hendry tepuk tangan bahkan sambil senyum lebar banget. "salken Hendry, btw lo-ah gue ngomong nya biasa aja ya? Jujur pake mbak mbakan geli lidah gue"

Gue ketawa kecil dan ngangguk "boleh santai aja "

"ahh iyaa, btw lo rumahnya deket sini? "

Gue ngangguk "iyaa, gak jauh cuma jalan kaki 10 menit juga sampai"

Hendry nunjuk ke arah perut gue "ha-hamil? " tanya Hendry sambil berderik.

Gue lagi lagi ketawa "iyaa, btw kenapa gitu? Serem yaa? "

Hendry ngeleng cepet bahkan sampai rambut panjang nya ikutan geser. Hendry berdehem, ngerapain poni nya dan natap gue lagi.

"enggak cuma uhm yaa gue agak geli" 

"ohh, yaudah gue pamit duluan ya? Udah mau sore"

Gue berdiri dan disusul sama Hendry juga "perlu dianterin? "

"gak usah, rumah gue deket sini dan lagi kayaknya lo mau latihan kan? "

Hendry garuk tengkuknya yang gue yakin ga gatel, dia nyengir sambil ngangguk "tau aja lo, yaudah hati hati ya? Besok besok kalau mau jalan ajak bapaknya juga, hamil gede masa jalan sendiri"

Gue cuma gigit bibir dalem, ngangguk kaku sebagai jawaban. "yaudah duluan ya? Dahh"

🍓🍓🍓

Malem ini gue cuma diem didalem rumah, jujur tinggal sendiri bikin gue takut. Bahkan dipikiran gue ngebayangin yang enggak enggak, bikin gue hela nafas frustrasi.

Gue jalan ke dapur buat ambil minum, dan waktu gue mau nuang air ke gelas suara pintu diketuk kedengeran. Gue ambil sapu yang ada dideket sofa, pegang erat sambil ngucap doa.

"PERMISI!! "

Hela nafas lega waktu denger suara orang diluar, gue cepet cepet buang sapu tadi dan buka pintu.

"hai? "

Gue cuma senyum kikuk, canggung lebih tepatnya. "ohh boleh masuk? "

Gue gelagapan dan ngijinin orang itu masuk "mau minum apa? " tanya gue setelah orang itu duduk di sofa ruang tamu.

"gak usah, gue kesini mau ngasih ini "

Gue natap kresek item yang dikasih Hendry "ini apa? "

Ngedikin bahu sebagai jawaban "gak tau, dikasih mama katanya suruh kasi lo"

"eh? Makanan? "

Hendry berdiri "yaudah gue pamit, btw rumah lo sepi banget"

"mama lo yang mana? " gue naruh makanan itu di meja dan ngalihin pembicaraan.

"katanya tadi lo ketemu mama gue? Itu kata mama gue lo lagi benerin kotak pos? "

"ohh yang itu, huum tadi gak ada kerjaan jadinya yaa gitu hehe"

Gue nganter Hendry keluar "bilangin makasih yaa, gak enak gue sama mama lo"

Hendry senyum "gak apa kali nyatai aja, oh iyaa hati hati di rumah kalau ada apa apa gedor pintu rumah gue aja "

Gue ngangguk "ahh kalau lo sungkan gedor rumah gue, lo liat itu jendela? "

Hendry nunjukin jendela kamar nya yang di lantai 2 "nah itu kamar gue, lo lempar aja pakai batu asal jangan sampai pecah bahaya hahaha"

Gue natap Hendry sambil ketawa, cowok ini humoris banget. Hendry mudah beradaptasi sama orang yang baru dia kenal.

"hp lo mana? "

Gue natap Hendry bingung "buat apa? "

"tukeran kontak lah, ayo sini "

Gue kasi hp gue ke Hendry, cowok itu mulai ngetik digit angka di hp nya.

"nah nih udah, kalau ada apa apa kabarin gue aja, gak usah sungkan"

Gue ngangguk "makasih yaa"

Hendry ngangguk "yaudah sana masuk, gue pulang dulu, selamat malam"

Dan berakhir dengan tepukan lembut di kepala.





Tbc...

Positif ; Park Jisung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang