"Gak kerasa anjay gua udah kelas 12 aja" Haechan berujar kekehannya terdengar samar saat mereka baru keluar dari kelas, hari ini menyambut satu minggu mereka naik ke kelas dua belas "jadi ke Alley kan?" sahut Mark yang dibalas anggukan dari yang lain, kali ini mereka berencana membeli beberapa cd video game dan akan memainkannya di rumah Jeno.
Segerombolan lelaki tampan itupun berhenti tepat didepan motor masing masing, kecuali haechan yang berniat menebeng di motor Jeno
"Ntar gua nyusul ke rumah Jeno deh" Jaemin memakai helmnya bersiap menaiki kuda besi kesayangannya "lho kenapa Jaem?" Ujar Jisung yang sendari tadi diam, Jaemin tersenyum sangat lebar
"Renjun paling" Jeno menjawab santai menunjuk seseorang yang sedang duduk manis di kursi kecil halte didepan mereka, Jaemin tertawa "tau banget lu ya" Jaemin menaiki motornya "ntar gua langsung kerumah Jeno kok" lanjut Jaemin
Meninggalkan temannya dengan gelengan dan kekehan geli dengan sikap Jaemin, siapa sih yang setengah tahun lalu mengalami perang dingin beberapa bulan dengan ketua kelasnya, iya Renjun kembali menjadi ketua kelas di kelas Jaemin.
...
Akhir akhir ini pikiran Renjun sering terkontaminasi sesuatu, padahal dulu isi pikirannya hanya dirinya, hidupnya dan dunia sekitarnya.
Lalu kenapa sekarang sembilan puluh persen pikirannya ada Jaemin?! Ntah itu tingkahnya, senyumnya dan wajah manis namun tetap memberikan kesan tegas, selalu berlarian di kepalanya,
Rasanya Renjun ingin mengeluarkan otaknya dan mencucinya dengan sabun pencuci piring di washtafel hingga bersih, karena jujur saja Jaemin yang berlarian di pikirannya tidak baik untuk jantungnya
"Ren!" Yang dipanggil terlonjak kaget membuyarkan semua lamunannya, dengan mata yang terus menatap sangsi Jaemin yang mendekat ke arahnya, tangan mungilnya melepaskan earphone ditelinga kanannya "ih! Ngagetin Jaem!" Teriak Renjun tidak terima, bukannya meminta maaf Jaemin malah tertawa puas melihat ekspresi Renjun yang menggemaskan menurutnya dan banyak orang
"Ngapain kesini?" Tanya Renjun yang masih agak kesal, bukannya menjawab Jaemin malah melontarkan pertanyaan lain "kenapa belum pulang?"
Mikirin lu
"Busnya belum dateng" jawab Renjun, karena awalnya Renjun hanya ingin menunggu bus sebelum pikirannya terpenuhi oleh pemuda yang tengah tersenyum lebar di depannya "pulang bareng gua aja" ajak Jaemin lalu menarik pergelangan Renjun
"Kenapa lu gak berontak kalo gua tarik tarik kaya tadi?" Tanya Jaemin memberikan helmnya pada Renjun "gak ada gunanya juga kalo berontak, trus itu ngapain helm dikasih ke gua, helmnya cuman satu kan?" Balas Renjun sambil menolak helm yang diberikan Jaemin
"Kalo kita jatuh biar aku aja yang sakit, kamu jangan"
Gak usah mikir jauh jauh Ren..
"Makanya jangan jatuh, lagian kaya orang bego make helm dibelakang" Renjun merampas helm yang dipegang Jaemin, mendekatkan dirinya pada Jaemin lalu berjinjit sedikit untuk memakaikan helm tersebut, "lu yang bawa motor, lu yang pake helm" lanjut Renjun menepuk nepuk pelan atas helm Jaemin
Renjun berbalik, menghadap motor Jaemin disampingnya
Anjir! Gua ngapain tadiii T.T
"Belajar dari mana kaya tadi?" Tanya Jaemin sambil menghidupkan motornya "apa?" Renjun memegang bahu Jaemin untuk menaiki motor Jaemin "kaya tadi makein helm, bersikap manis" Jaemin menghadapkan kepalanya ke belakang seraya tersenyum, yang langsung saja kepala tersebut didorong Renjun untuk menghadap kedepan
KAMU SEDANG MEMBACA
Anae (?) ¦ Jaemren ¦
Fanfiction{ Anae; panggilan sayang untuk pasangan kekasih } Jaemren (ノ*>∀