Bayangan ku ketika aku barusaja memijakan kaki di Universitas ini adalah sebuah kampus yang sangat menyenangkan. Ternyata, tidak sama sekali.
Jakarta adalah tempatku kini akan memulai cerita baru. Bisa dibilang ini sejarah besar buatku kelak. Aku disini sendiri. Sejak, daddy dan mama pisah. Aku dan Vanesh harus terbagi. Itu menyebalkan buat ku, tapi tidak bagi Vanesh yang membenciku.
Foto ini melambangkan mama lebih menyayangi Vanesh. Karna nama yang mama sebut pertama adalah Vanesh. Mereka pindah di Dubai sedangkan aku tetap dengan daddy di Prancis. Daddy menyuruhku untuk kuliah di Indonesia karna beberapa hal. Ya, menurut ku alasan utamanya karna daddy akan menikahi Tere. Tere wanita yang membuat keluarga ku hancur. Tapi, gimana lagi. Mama dan Vanesh sudah pergi dan benci dengan daddy.
Daddy ❣
Bby, how are u? Jangan lupa
jenguk oma dan opa mu.Ah lucu sekali ketika Kenay membacanya. Baru tahu jika daddy nya masih ingat dengan oma dan opa. Sedangkan sudah 15 tahun lebih daddy belum kembali ke Indonesia.
"Oma...Opa... Kenay rindu Vanesh"
Wanita dihadapannya itu tersenyum kecil. Dia terlihat tidak nyangka. Cucunya yang dulu masih bayi sudah bertumbuh besar. matanya berkaca-kaca mendengar keluhan cucunya tersebut.
Kenay dan Vanesh memanglah bukan kembar identik. Tapi, saudara sekandung tetaplah saudara. Kenay memeluk kaki wanita tersebut yang sudah berkeriput. Lelaki yang masih mencoba mengukir di kanvas langsung terdiam dan menghampiri Kenay.
"Jangan meniru daddy mu yang tidak memiliki hati. Jadilah seperti oma mu. Yang memiliki hati sabar dan ikhlas Kenay. Vanesh pasti juga rindu kamu"
•••
Ekonomi bisnis menjadi salah satu prodi yang Kenay ambil. Hari ini adalah hari dimana Kenay memulai. Setelah melewati satu pekan ospek. Akhirnya, hari dimana dia akan memulai ceritanya."Permisi non"
Kenay menoleh, dia melihat lelaki dihadapan nya tampak basah kuyup.
"Iya pak ada apa ya?" Lelaki tersebut menunduk dan mengulurkan sebuah kain berwarna kuning. "Apa ya pak?""Non, saya minta tolong kasihkan ke den Segaf. Saya lupa nyiapin kunci loker dia. Ini didalam nya ada kunci dia"
Segaf ?
"Dia jurusan apa dan semester berapa ya bapak? Biar saya sedikit gampang carinya" Bapak tersebut nampak kebingungan dan menunduk kembali.
"Jurusan kuliah non"
Kenay mengerutkan keningnya. Kenay memaklumi, mungkin si bapak tidak mengerti tentang jurusan dan semester.
Kenay mengangguk. "Nama panjang Segaf siapa ya bapak?""Den Assegaf pasti semua kenal non. Terimakasi ya non, tolong sampaikan. Kalo tidak dia pasti mengamuki saya non. Bilang aja tadi di antar pak mamang dan bilang maaf gitu ya non"
"B..baik p..pak"
•••
Kenay berjalan kearah kantin kampus. Jam kuliah nya dimulai jam 10 pagi. kurang lebih 2 jam lagi akan dimulai. Tugas Kenay menemukan pemilik kunci loker ini. Kenay menunggu Bastian, teman satu kelompok nya saat ospek.
"Nay! Ada apa? kangen gue lo ya? Kita cuma satu kelompok kali Nay. Kita udah beda prodi"
Kenay menggaruk rambutnya bingung harus memulai dari mana. "Mmm gini Bas, gimana ya, aku mau nanya sesuatu dan aku hanya punya nomer whatsapp mu saja"
"Nanya apa?"
"Kenal Segaf? Assegaf?"
Bastian terdiam dan terkejut dengan pertanyaan Kenay yang cukup membingungkan. Bagaimana seorang mahasiswi atau mahasiswa bisa tidak kenal seorang Assegaf androba.
"Lo gakenal Segaf? Gile lo bisa di ospek lagi sama dia. Kampus ini kenapa dikenal Universitas Androba? Ya karna punya keluarganya turis nyasar...."
"Namanya Assegaf androba, dia cowo semester 6 jurusan ekonomi bisnis. Banyak bilang dia cowo berdarah dingin yang mematikan. Tiati lo!" Lanjut bastian
Kenay bingung, adakah manusia semacam Assegaf yang dapat membuat semua mahasiswa di kampus ini takut padanya. "Masasih?"
"Emang kenapa? Jangan macem-macem deh Nay. Bokap nya Abil androba suruh hampir 20 bodyguard buat ngawal Segaf diam-diam. Jadi, siapapun nyakitin Segaf atau coba nyelakain dia abis saat itu juga. Soalnya kan bokap nya ini banyak musuh bisnisnya. Begituh"
Kenay hanya mengangguk. "Trus sekarang dia dimana? Aku di titipin ini buat dia. Kunci loker"
"Noh!"
Kenay menoleh dan melihat sosok lelaki dengan kedua lelaki juga disamping nya. Namun, Kenay belum tahu yang mana seorang Assegaf.
"Yang mana bas? Yang pake hitem?"
"hooh!"
"oke"
Kenay berdiri dan menghampiri tiga orang lelaki tersebut. Melihat hal yang dilakukan Kenay, Bastian terkejut lalu melarikan diri sebelum badai tornado menghantuinya.
"Assegaf, ini ada titipan kunci dari bapak bapak" Kenay mengulurkan tangan nya yang menggenggam kain kuning pada laki-laki berbaju hitam yang duduk paling pinggir kiri.
"Assegaf?"
Kenay menoleh pada lelaki yang memakai topi hitam. Dia duduk di tengah dengan tangan sedang menggenggam sebuah dompet berwarna abu-abu bertuliskan Androba
"Iya. Assegaf. Nih," Kenay tetap mengulurkan tangan nya pada lelaki berbaju hitam.
"Sekali lagi, panggil siapa?"
Kenay mulai cemas. Firasatnya dia membuat kesalahan pada lelaki yang duduk dibagian tengah.
"Assegaf" lantang Kenay
Lelaki itu berdiri dan berjalan mendekati Kenay. Semua mata tertuju pada mereka berdua. Semua tau pasti ada kejadian yang akan terjadi. Kenay menunduk berharap tidak akan terjadi apapun pada dirinya. Mengingat Bastian sudah mengingatkan nya tadi.
"Gatau yang mana Assegaf? Gatau panggilan Assegaf adalah Segaf? Gatau kalo Assegaf tidak suka dipanggil namanya dengan orang yang tidak dikenal? Dan.... Assegaf tidak suka orang yang tidak sopan!"
Kenay makin sadar. Assegaf bukan lelaki berkaos hitam. Melainkan lelaki bertopi hitam. Kenay mencoba menarik nafasnya agar tidak terlalu gugup dan memberanikan diri menatap lelaki yang berada dihadapannya ini.
"Maaf, aku pindahan dari Prancis. Aku belum tau tentang banyak kampus ini. Maaf kalo sudah bikin kamu tersinggung karna aku sembarangan memanggil nama kamu. Aku hanya memberikan kunci ini. Amanah dari bapak tadi. Itu saja"
"Gue gak peduli. Lo wajib cium gue"
bersambung......
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT KENAY
FantasyBagaimana rasanya saat kita tiba-tiba mencintai seseorang yang mustahil bagi alam jika dia akan mencintai kita. Bahkan rasanya jadi seperti orang bodoh yang menantang alam. Tapi, inilah aku. Aku apa adanya yang mencintai laki-laki berdarah dingin...