✒ Lagi 5

1 0 0
                                    

5 MENIT lagi mata kuliah sangat membosankan ini akan selesai. Kenay segera merapikan kembali alat tulis dan beberapa lembaran power point yang sudah dia cetak. Kenay menoleh pada Candra yang sedang mencuri-curi kesempatkan di tengah matakuliah seraya vidio call dengan pacarnya. Kenay tersenyum tipis. Sangat lucu sekali hubungan Candra.

Dosen juga sudah menutup mata kuliah hari ini, setelah dosen tersebut keluar, Kenay berpamitan pada Candra untuk pergi ke aula bahasa. Ini kali pertamanya dia akan berkunjung ke gedung berbakat. Karna hanya siswa dan siswi yang memiliki kepentingan masuk kedalam gedung berbakat. Lebih tepatnya sangat jarang mahasiswa atau mahasiswi datang ke gedung berbakat, karna Androba Universty hanya menyediakan satu kantin kecil.

Jika bertanya kenapa, ya karna Mahasiswa dan mahasiswi di gedung berbakat cenderung lebih suka membaca. Bisa dibilang gedung berbakat sangat membosankan dibandingkan fasilitas gedung utama yang serba ada dan canggih.

Kenay berjalan menyebrangi kolam koi, jembatan kecil sebagai pembatas taman antara gedung utama dan gedung berbakat. Kenay melihat banyak mahasiswa yang tengah presentasi dengan beberapa mahasiswa lain nya. Kenay sedikit mengerti, kenapa gedung ini dibilang gedung berbakat.

gedung yang penuh dengan orang sibuk dan tentunya berbakat.

***

"Berhenti"

Kenay menghentikan langkahnya, jantung nya berdebar. Apa tidak boleh datang di gedung berbakat ini? Atau bagaimana?.

"Kenay?"

Mata Kenay sedikit menyipit, seketika dia ingat lelaki di bis tadi pagi. Iya dia lelaki penyuka klasik itu. Kenay mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Kenalkan saya Galih, Laura sudah bilang, Kenay akan menemui saya. Maaf sudah bikin repot untuk datang di gedung berbakat"

"Tidak apa Galih, hanya ingin tahu kenapa tidak bisa ikut lomba puisi?"

"Bicara disana saja"

***

Segaf menatap layar handphone nya yang menampilkan layar tentang naik turun nya saham perusahaan milik keluarganya. Aldo yang sibuk dengan game online nya dan terakhir Baja yang sibuk mengganggu Tina. Wanita berkumis tipis yang menjadi incaran Baja.

"Gagal lagi?" Pertanyaan singkat itu keluar dari Aldo pada Baja yang datang dengan wajah lusuh. "Gue udah bilang, Emma ada. Jangan Tina mulu"

Baja menatap tajam ke arah Aldo "Tina beda dengan Emma, Tina sungguh manis! Emma sungguh membosankan"

"Tapi untung nya Tina gak jijik sama Lo kan?" Tanya Aldo lagi sedikit menyindir Assegaf.

"Babi, gue pastikan dia bakal ngejar gue! Namanya Kenala, Lo pastikan Aja!" Ucap Assegaf dengan sombong. "Lo ingat Clay kan? Dia mati bunuh diri karena siapa?"

Aldo berdiri dan menarik kerah baju Assegaf. "Lo bajingan banget, dengan sombong nya Lo bawa-bawa Clay lagi! Gada hati, ingat itu semua dosa lo, jangan bangga sama dosa!" Aldo menghempas badan Assegaf lalu keluar dari kelas

Baja terdiam, sebab dia tau semua permasalahan antara Assegaf, Aldo dan Clay.

***

"Mau tanya apa Nay?"

" kenapa gabisa ikut lomba?"

Galih mengambil sebuah lembaran berisi surat tugas dari kampus untuknya. "Aku ada tugas Nay, aku harap kamu bisa gantikan aku sementara. Menurut Laura, kamu berbakat. Kamu pasti bisa"

Kenay tersenyum. " tapi logat ku masih belum lancar. Kadang aku harus berpikir untuk berbicara bahasa" Kenay menunduk. "Apa tetap bisa?"

"Bisa Nay, akan aku bantu semampu aku untuk mengarang isi dari puisi nya beserta mengamati cara kamu berpuisi nanti"

Aldo yang berjalan melihat Galih segera menghampiri, "Gue nanti Gabisa les, gaperlu cari gue!"

Galih dan Kenay sontak melihat Aldo yang sedang berwajah masam dan merah. Galih berdiri dan menyodorkan tisu yang dia bawa. "Oke, tapi aku harus konfirmasi pak Bambang ya Al?"

"Lo ngadu gue gapercaya lagi sama lo"

Ucap Aldo lalu meninggalkan Galih dan Kenay yang masih tidak mengerti dengan adegan yang baru saja dia lihat. "Ada apa Gal?"

"Dia Aldo, aku di amanah kan papanya untuk menjadi guru bimbingan dia kuliah, tapi aku kasihan dengan nya yang selalu berada di bawah tekanan orang tua yang selalu ingin dia terlihat berprestasi"

"Tapi aku pernah lihat dia dengan Assegaf?"

"Iya dia sahabat Assegaf, Baja dan Clay"

Bersambung....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABOUT KENAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang