02 : Anak Baru

370 68 8
                                    

Bel sekolah berbunyi nyaring menandakan masuk kelas. Ryujin dan Chaeryeong buru-buru duduk di bangku mereka, begitu pula dengan siswa lain. Tak lama, datanglah seorang guru muda tampan, dan baik hati yang banyak di idam-idamkan oleh kaum hawa di sekolah itu. Dan kebetulan guru tersebut adalah wali kelas Ryujin.

"Selamat Pagi anak-anak," ucap Yeonjun.

"Selamat pagi kak," jawab murid di dalam kelas itu dengan semangat.

"Bagaimana kabar kalian hari ini?"

"Baik kak."

"Baiklah. Kalau gitu, sebelum kita masuk ke materi bola basket, kakak mau memperkenalkan seseorang. Dia akan jadi teman baru kalian," ucap Yeonjun.

Murid di kelas itu pun mulai berbisik-bisik dengan teman sebelahnya, sementara Ryujin menatap mereka aneh, ia pun berbisik pada Chaeryeong.

"Chaer, emangnya ada apa sama anak baru itu?"

"Lo ga tau?!" Bisik Chaeryeong. Ryujin menggeleng.

"Katanya dia anak pengusaha, katanya sih, terus dia juga sempet muncul di acara TV, udah lama banget, tapi sayangnya ga ada yang inget namanya siapa," ucap Chaeryeong.

"Cuma rumor kali tuh," jawab Ryujin lalu membenarkan posisi duduknya, sementara Chaeryeong mengangkat bahunya seperti memberi isyarat 'Gue juga ga tau'.

Selama murid berbisik-bisik dengan teman disebelahnya, Yeonjun membawa murid baru tersebut, semua yang ada di kelas terdiam menatap anak baru itu.

"Kok pada tegang?" Ucap anak baru itu lalu terkekeh, Yeonjun memelotot kaget, anak itu pun meminta maaf.

"Ini anak barunya? Kok nyebelin?" Ucap Ryujin kepada Chaeryeong.

"Iya, belum apa-apa kok kesel ya," jawab Chaeryeong. Murid disana mulai berbisik lagi.

"Anak-anak perkenalkan ini teman baru kalian," ucap Yeonjun lalu mempersilakan anak itu ke depan memperkenalkan dirinya.

"Kenalin, Yang Jeongin, sering dipanggil IN, Ayen, dipanggil sayang juga sering," ucapnya lalu tertawa.

"Receh betul," gumam Yeonjun.

"Ya udah gitu aja, kalau mau tau lebih jauh atau lebih deket, bisa kontak nomer dibawah. Jujur aja kenalan sama Ayen ini rasanya seperti anda menjadi Iron Men. Makan ikan tapi dikasih, sekian terima kasih," ucap Jeongin, seisi kelas pun tertawa.

"Sudah, kamu jangan sok asik gitu," ucap Yeonjun lalu menyuruh Ayen duduk ke bangku kosong.

"Gapapa atuh kak, tadi pada tegang begitu, kayak mau ketemu malaikat pencabut nyawa aja, padahal kan ini malaikat ganteng" ucap Ayen lalu terkekeh, Yeonjun hanya menggelengkan kepala menatap muridnya ini.

Jujur saja, Yeonjun jadi ingat waktu perkenalan saat sekolah dulu, ia hampir sereceh Ayen, dan sungguh jika di ingat sangat memalukan sekali.

"Asik juga ternyata," ucap Ryujin kepada Chaeryeong.

"Iya sih, tapi tipe kek dia tuh kadang emang nyebelin," ucap Chaeryeong. Ryujin hanya terkekeh untuk menyetujui.

"Gue ga yakin sih dia anak pengusaha, kek biasa aja," ucap Ryujin.

"Iya juga," timpal Chaeryeong.

"Oke anak-anak, buka buku paket kalian halaman 129 tentang bola basket, kalian baca dulu terusㅡ"

"ーEkhem, permisi," belum juga Yeonjun melanjutkan perintahnya, ada seseorang yang mengetuk pintu kelas singkat lalu masuk secara sopan.

Kelas kembali hening, Yeonjun pun berdiri menghampiri orang itu. Ia pun tersenyum ketika ingat sesuatu.

"Ya ampun maaf, kakak lupa kamu murid baru juga. Silakan, kenalkan diri kamu," ucap Yeonjun.

"Saya Choi Beomgyu, panggil Beomgyu saja, terima kasih," ucapnya, Yeonjun terdiam sejenak.

"Baiklah, kamu silakan duduk dengan anak yang sok asik dibelakang sana," ucap Yeonjun, dan semuanya pun tertawa.

"Maaf kak, dia teman saya, dia memang sok asik," ucap Beomgyu lalu duduk disebelah Ayen.

Ayen hanya mengerucutkan bibirnya, dia tahu Yeonjun sedang bercanda, tapi entah rasanya sakit sekali, ah sudahlah, pikirnya.

"Jadi kalian berdua ternyata sudah temenan lama dan pindah bareng kesini? Apa benar?" Tanya Yeonjun.

Ayen mengangguk. "Iya kak,"

Kemudian pelajaran pun berlanjut, mereka membaca materi bola basket, setelah itu melakukan praktek di lapangan. Ryujin menatap kedua anak baru itu yang 180 derajat berbeda sekali.

Ayen yang receh dan cerewet, sementara Beomgyu sedikit diam dan berbicara seperlunya. Mereka berdua menarik sekali. Rasanya Ryujin ingin berkenalan dengan kedua orang yang unik dan bertolak belakang seperti itu.

"Jin, apa lo ga asing sama salah satu dari mereka?" Tanya Chaeryeong.

Ryujin menyatukan alisnya bingung. "Maksud lo apa?"

"Gue kayak ga asing gitu denger nama mereka, kayak pernah liat salah satu nama mereka, tapi dimana gitu," ucap Chaeryeong.

"Perasaan lo aja kali," jawab Ryujin.

Mereka pun pergi ke ruang ganti, dan mengganti seragam mereka dengan pakaian olahraga. Sepanjang Ayen dan Beomgyu keluar, semua siswa memperhatikan mereka dan berbisik sana-sini.

Bukan hanya angkatan kelas 12, angkatan kelas 10 pun tahu mereka karena ada rumor salah satunya adalah anak pengusaha terkenal, dan tentunya ia tampan.

Semua orang berpikir bahwa Beomgyu, si cowo bertubuh tinggi dan berambut hitam sedikit kecokelatan itulah yang jadi perbincangan selama beberapa minggu lalu. Karena tak mungkin rasanya Ayen yang bersikap bodo amatan, dan talkactive itu menjadi perbincangan mereka selama ini.

Ryujin mengikat rambut pendeknya agar lebih bebas saat mulai praktek nanti, ia pun membuka ponselnya, ada sebuah chat yang masuk. Ia sedikit tersenyum.

Haechan
Jin, lo mau praktek basket ya?
Nnti istirahat bareng gw yuk

Ryujin
Oke

Lee Haechan, teman cowo Ryujin yang cukup dekat. Tidak, Ryujin dan Haechan tidak saling menyukai, tapi tetap saja banyak yang mengira mereka berpacaran.

Ryujin tersenyum kali ini, ia tidak akan kehabisan uang jajan lagi karena Haechan selalu mentraktirnya. Ryujin kembali berjalan menuju lapangan, namun matanya masih fokus pada ponselnya.

Brugh

"Aduh hp gue!" Ryujin buru-buru berjongkok hendak menggambil ponselnya, bertepatan dengan tangan lain yang tak sengaja menyentuh tangannya. Ryujin menarik tangannya kembali.

"Maaf," ucap orang itu lalu mengambil ponsel Ryujin dan mengeceknya, untung benda itu tidak rusak. Ia pun memberikannya pada Ryujin.

"Makasih, B-Beomgyu?"

"Iya gue Beomgyu," jawabnya. Ryujin tersenyum simpul.

"Gue Ryujin, makasih udah ambilin hp gue," ucap Ryujin.

"Kenapa makasih? Harusnya gue yang minta maaf udah nyenggol lo," ucap Beomgyu.

"Ah gapapa, btw bentar lagi mau mulai, ayo," ajak Ryujin kepada Beomgyu ke tengah lapangan.

Mereka berdua tidak ada yang merasa aneh sama sekali dengan perkenalan singkat itu, tak ada pula rasa canggung di antara keduanya. Seakan mereka pernah berkenalan sebelumnya, lalu bersikap biasa saja.



+×+

Hmm sudah gereget apa belum? Aku yakin belum karena kita ga tau apa latar belakangnya :D wkwk

Tunggu di chapter berikutnya..

Make me go┊beomryu。Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang