PART 3

4 2 0
                                    

takdir sangatlah dekat dengan kenyataan itulah yang aku alami sekarang aku harus ikhlas menerima takdir yang tak aku inginkan ,semua rencana ku telah sirna seperti sinar matahari yang tengelam menghilang dikala malam tiba .

pagi ini aku sudah mengenakan baju panjang ku yang sudah lama tidak aku gunakan dengan setelan sepatu putih  yang baru aku beli kemarin dari temanku dari hasil menabung karena berharap aku bisa menggunakanya ketika nanti aku sudah berada di sekolah impianku ternyata allah berkata lain .aku keluar kamarku dengan wajah datar aku mengacuhkan adikku yang sedari tadi memangilku , aku duduk di ruang tamu yang tidak cukup luas dan memaikan hpku sambil menunggu bapakku selesai berganti baju ..... yaaa ini lah aku terpaksa mau di ajak ke tempat pondok yang akan aku tempati nanti  .........aku melihat foto warda dan rania di grup wa ku yang sedang memberitahu kepada teman teman yang lain bahwa mereka sudah di terima di sekolah SMKN 12 MALANG mungkin jika aku tidak di pondokkan aku sudah bergabung dengan mereka .... aku menutup wa ku karena jika aku terus melihat itu aku hanya akan menambah rasa sakit dan kecewa karena aku harus memilih pilihan bapakku .

"aku berangkat ya buk ...." ucapku karena bapakku sudah keluar kamar dan menuju halaman rumah untuk menaiki sepedahnya .

"iyo ati ati .... " jawabb ibukku yang berjalan menghampiri aku.

"assalamualikum " ucapku dengan malas

"buk , bapak berangkat dulu assalamualikum" ucap bapakku kepada ibuku yang berada di depan rumah yang menunggu kepergianku dan bapak .

"waalaikumsalam" jawab ibuku .

aku mengalihkan pandanganku ke dalam keramaian jalan ,aku melihat banyak anak anak dan orangtua mereka yang sedang sibuk dengan anaknya yang akan membeli peralatan sekolah aku memejamkan mataku sejenak aku mengambil nafas berharap rasa kecewa dan kesalku hilang sejenak , bapakku berhenti di suatu rumah ya  ..... itu adalah rumah bapak yang kemarin kerumahku membawa folmulir  bapakku dan beliau suadah ada janji akan melihat lihat pondok yang akan aku tempati , akhirnya kita jalan berjalan beriringan aku melihat banyak sawah dan pemandangan yang indah aku mengukir senyum di bibirku.

kita telah sampai di sebuah halaman yang sangat luas dan ada bangunan yang belum selesai di bereskan banyak anak perempuan yang sedang tertawa dan tiba tiba tatpannya menatapku dan tersenyum ramah aku yang merasa di suguhi senyum langsung membalas senyum , bapakku sedang berbincang dengan pengurus alis ustad yang ada diruangan tak jauh dari aku yang sedang berdiri melihat lihat dan betapa aku terkejut aku melihat sosok wanita yang sedang menjemur bajunya dengan temanya mereka hanya berdua dan dari yang aku liahat mereka sedang beranda gurau aku yang melihat sangat senang apakah mungkin jika aku mondok pilihan bapaku aku akan bahagia dan bisa jauh sangat dekat dengan keluargaku ?......

"alhamdulilah pak , gimana jika hari rabu lusa anak bapak bisa balik ke pondok ini karena di hari itu adalah hari yang baik untuk memulai menimba ilmu bagi anak bapak "kata ustad yang sedari tadi berbincang bincang dengan bapakku

"enggeh , kalok begitu saya akan datang kembali rabu lusa dengan anak saya "ucap bapakku dengan senyum tulus .

"ya sudah berati rabu lusa nggeh " tanya ustad

"enggeh , kalok bengitu saya pamit ustad assalamualaikum" jawab bapakku lalu mengajakku pulang .

"waalaikumsalam " ucap ustad

aku yang mendengar sekilas percakapan iku sangat kaget apakah akan secepat ini aku meninggalkan kebahagianku tapi apa mau dikata aku harus tetap mengikhlaskan dan harus mau meninggalkan duania ku yang sangataku senangi .......hari hari kulalui dengan sunyi aku jarang makan jarang berbicara dan jarang keluarkamar jika tidajk dengan keaadaan yang mendesak hingga hari itu tiba  aku mengemasi barang yang akan aku bawa ke pondokku yaaaa lusa kemarin setelah aku pulang dari melihat lihat podok aku di ajak ibuk untuk membeli peralatan mondok ........

SENJA ,AKU DAN HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang