BAB 11

5 1 0
                                    

Putri dikenalkan ke semua keluarga Darel oleh Bundanya Darel, dan Putri merasa canggung dan merasa dirinya gak pantas buat dikenalkan ke semua keluarganya Darel. Sepanjang acara Putri hanya bisa diam dan tersenyum di samping Darel.

"Kamu canggung banget ya?" Tanya Darel dengan nada pelan dan lembut.

"Emmmm iya. Kamu jangan kemana-mana ya. Aku gak tahu harus ngapain Rel."

"Iya. Enggak kok aku gak kemana-mana. Aku selalu di samping mu apapun yang terjadi. Biar kamu selalu nyaman dalam apapun." Jawab Darel sambil menggenggam tangan Putri agar merasa lebih nyaman.

"Tuhan kapan acara ini selesai? aku canggung banget ya Allah." Batin Putri yang sangat merasa gelisah.

"Terimakasih ya Tuhan telah kau berikan kisah yang indah hari ini. Semoga seterusnya aku bisa terus di samping Putri ya Allah."

Jarum jam menunjukkan pukul 23.30 dan semua tamu sudah pulang semua. Dan Putri diantarkan pulang oleh Darel menggunakan mobil yang tadi sore buat jemput Putri. Di sepanjang perjalanan Darel berusaha mencairkan suasana dengan Putri. Dan sampai akhirnya Darel mengungkapkan keinginannya untuk terus berada di samping Putri.

"Put, aku mau bilang. Tapi setelah aku bilang kamu jangan ngerasa gimana ya sama aku."

"Ngomong apa sih Rel? Ngomong aja. Iya aku janji gak gimana-gimana ke kamu."

"Aku nyaman Put sama kamu. Makanya aku selalu bilang sama Bunda. Tapi kalo kamu gak mau serius juga gak apa-apa. Kita sahabatan dulu gak apa-apa. Yang penting aku bisa sama kamu. Bisa deket sama kamu. Aku nyaman sama kamu dan aku ingin jaga kamu."

"Rel... Kamu kenapa punya perasaan itu ke aku?"

"Emang rasa nyaman harus ada alasannya?"

"Enggak sih Rel. Tapi kenapa harus aku? Banyak cewek cantik diluar sana."

"Apa kenyamanan itu harus Mandang fisik? Kenyamanan itu datang dari hati Put. Dan gimana kebaikan hati kamu yang kena di hati aku. Aku mohon ya selalu ada di samping ku. Kita temenan aja aku udah cukup kok semisal kamu gak mau buat ke arah pacaran."

"Iya kita sahabatan dulu aja ya? Aku belum siap buat pacaran dulu."

"Iya aku tahu kok kisah kamu. Aku janji aku gak akan buat kamu trauma apa lagi tersiksa"

"Iya Rel. Makasih ya udah mau ngertiin."

"Iya Put." Jawab Darel sembari mengelus lembut rambut Putri.

Akhirnya mobil Darel sampai di halaman depan rumah Putri. Dan Putri sudah di sambut oleh Bi Irah di depan pintu.

"Bentar aku bukain pintunya."

"Silahkan turun Putrinya Darel." Kata darek sambil buka pintu mobil sembari tersenyum.

"Apaansi Rel lebay."

"Ya udah gih masuk. Udah malam buruan tidur ya jangan begadang apalagi main hp atau nonton film. Jangan bilang kalo besok Minggu jadi bisa begadang. No pokoknya gak boleh ok."

"Iya aku langsung tidur. Mamah Papah kayaknya juga udah tidur."

"Ya udah. Aku pulang dulu ya? Besok main yuk?"

"Iya pulang. Mau main kemana sih?"

"Kesini. Ke rumah kamu. Aku mau tahu kebiasaan kamu gimana kalo di rumah."

"Apaansi. Ya udah main aja kalo mau main kesini. Rumah selalu terbuka buat siapapun. Selagi aku gak repot."

"Ok siap. Dah"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pemilik hati kaku....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang