KARYA KEL.1 HARD CYCLONE GEN 14

66 17 1
                                    

FALL IN LOVE WITH MAFIA DAUGHTER'S

.
.

Breaking News

Telah ditemukan geng Mafia yang meresahkan warga beberapa bulan ini...

"Sudah kuduga Schafer Valter Gang." Ucap pria itu sambil duduk bersender di kursi kebesarannya.

Pria itu adalah Jendral Besar Feng. Yang terkenal dengan kecerdikannya dan cepat tanggap nya. Karna itulah ia ditempatkan sebagai Jendral besar.

Feng mengangkat telpon yang sedaritadi berdering.

"Saya lihat. Segera kesini. Ada tugas penting." Perintah Feng lalu menutup telponnya secara sepihak.

Tak perlu menunggu lama, Prajurit yang tadi ia perintahkan sudah berdiri tegak di hadapannya. Namanya Sanrego. Pria berpenampilan rapih dan tampan itu menatap ke radius 10 meter. Tidak berani menatap mata sang Jendral.

Feng berdiri dari duduknya lalu mendekat kearah Sanrego.

"Tugas penting kamu.. Temukan geng itu lalu habisi ketuanya."

Tubuh Sanrego menegang seketika. Sedangkan Feng tersenyum miring di belakang Sanrego.

"Hanya ini jalan satu satunya agar kamu naik pangkat dan saya pun naik pangkat." Ucapnya.

"PAHAM?!"

Sanrego tersentak kaget. "Siap! Laksanakan!"

"Kerjakan detik ini juga." Tekan Feng.

Sanrego mengangguk lalu keluar dari ruangan itu. Di dalam otaknya hanya terpikirkan nama seorang wanita yang ia takuti akan menjadi sasaran Feng. Sanrego tahu betul siapa Feng dan bagaimana antusiasnya dia dengan jabatan.

Sedangkan di ruangan kedap suara, terdapat 5 orang perempuan yang sedang berdiam diri. Ke-5 nya memikirkan cara untuk keluar dari berita sialan itu.

"Bisa bisanya lo ketahuan kamera!" Omel Joanne kepada Neida.

"Gue gak tau kalau disebelah gue itu kamera cctv. Ya abis disitu ga ada tulisannya." Ucap Neida.

"Lagian lo pada gak hati hati sih. Kan gue bilang mending kita semua ikut. Toh ada ayah lo juga kan disitu? Gak bakal kenapa kenapa." Kathrine yang sedaritadi berdecak pun angkat suara karna merasa gemas dengan teman temannya.

Schafer Valter Gang semalam melakukan pembunuhan kepada CEO yang bermasalah dengan si Ketua Mafia. Ketua Mafia itu adalah Arnelle. Arnelle semalam mengajak anaknya dan 2 teman anaknya untuk ikut melakukan tugas penting yang biasa mereka lakukan seminggu sekali. Yaitu menghilangkan CEO curang dari bumi ini.

"Mending kita pikirin jalan keluar nya aja. Gue yakin sebentar lagi markas kita di bobol." Ucap Tirsha menenangkan.

Tirsha merasa was was karna takut ketahuan oleh kakaknya. Kakak Tirsha adalah Prajurit yang biasanya bertugas untuk mengurus permasalahan yang dibuat oleh para Mafia.

"Kalian kenapa masih disini?! Ayo kita pergi!"

Tiba tiba pintu terbuka dan terpampang Arnelle yang memakai masker, topi, dan jaket hitam kesayangannya. Beberapa menit lalu Arnelle baru saja mendapat sinyal bahwa para Prajurit musuhnya akan segera membobol markas mereka. Arnelle harus menyelamatkan anaknya dan teman teman anaknya yang sudah mereka anggap anak itu.

Semuanya mengangguk lalu keluar dari ruangan kedap suara itu. Berjalan mengendap-endap melewati koridor sepi.

"BERHENTI!"

DOR! DOR!

"Arrrggghhh!"

Kelima orang tersebut terkejut saat melihat Kathrine tertembak dari arah samping. Sial! mereka sudah datang.

"Kalian pergi lewat jalan pintas. Biar saya yang urus mereka." Bisik Arnelle yang diangguki oleh keempat cewek tersebut.

"Jangan bergerak!" Teriak seseorang yang muncul dari belokan.

"Cepat!" Desis Arnelle.

Keempat nya pun langsung berlari meninggalkan Arnelle.

"Sanrego.. Berani beraninya kamu.." Ucap Arnelle sambil berdecih.

Sedangkan Tirsha dan Joanne menghentikan langkahnya. Tunggu..

"Sha, itu San?" Tanya Joanne.

"Ih Ayo buruan kalian ngapain?!" Teriak Neida saat melihat kedua temannya berhenti berlari.

Neida dan Rave menarik lengan Tirsha dan Joanne untuk segera kabur dari sana. Kalau tidak, bisa saja mereka berempat akan bernasib seperti Kathrine.

"Mana teman teman kamu?" Tanya Arnelle dengan suara menghina.

Sanrego masih setia menodong pistol nya. Tatapannya pun bertemu dengan Joanne. Joanne menggeleng pelan kearah Sanrego. Sedangkan Sanrego menatap Joanne seperti elang yang siap memakan mangsanya.

DOR!!

Tembakan itu berasal dari markas mereka. Lalu keluar lah seseorang yang menjadi musuh bebuyutan Arnelle. Arnelle tersenyum miring kearah pria tersebut.

"Selamat datang sahabat." Ucap Feng sambil merentangkan kedua tangannya.

"Saya gak punya sahabat pembunuh seperti kamu, Arnelle." Ucap Feng penuh penekanan.

Arnelle terkekeh. "Kmu lupa? Kamu dulu pembunuh seperti saya. Bedanya kamu membunuh kekasih kamu. Dan saya membunuh orang orang keji di bumi ini, Feng."

Feng menggertakkan giginya. Lalu menodong pistolnya. Tak disangka, Arnelle pun menodongkan pistolnya. Pistol itu berasal dari balik jaket Arnelle. Pistol Arnelle tertuju kearah Sanrego.

Joanne yang melihat itu terkejut. Menggeleng kuat kearah Sanrego yang masih menatapnya tajam.

"Saya tidak seperti kamu, Arnelle." Tekan Feng.

"Saya sendiri yang akan menghabiskan kamu, Arnelle." Lanjut Feng.

Arnelle masih setia dengan senyum miringnya. Feng terlihat sudah bersiap menarik pelatuknya.

Sedangkan Joanne berlari kearah ketiga pria tersebut. Tidak mendengarkan teriakan teman temannya.

"AYAH JANGAN!"

DOR!

Tepat sekali. Peluru itu melayang kearah Sanrego. Tapi bukan Sanrego yang tertembak, melainkan-

"JOANNE!" Teriak Tirsha dari kejauhan.

Peluru tersebut mengenai punggung Joanne yang memeluk Sanrego. Joanne melindungi Sanrego. Yang dilindungi hanya bergeming tidak dapat berkata apapun.

"Jo.." Lirihnya.

Tubuh Joanne ambruk dipelukan Sanrego.

"Maaf.." Lirih Joanne.

Semua orang yang berada di tempat tersebut diam tak berkutik, termasuk Arnelle yang menjatuhkan pistolnya ke lantai begitu saja menatap sendu sang anak yang mati mengenaskan akibat ulahnya sendiri, tanpa banyak bicara Sanrego beserta teman Joanne bergegas menggendong Joanne untuk dibawa ke rumah sakit sedangkan jendral Feng yang sadar akan kondisi shock Arnelle segera meminta pasukannya untuk mengunci pergerakan dan tangan Arnelle dan kemudian dibawa ke kantor polisi untuk ditindak lanjuti, kejadian ini menjadi booming di daerah tersebut dan mengundang banyak perhatian wartawan sekitar.

*TAMAT

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SVGSQ STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang