05 - Mataram

60 18 24
                                    

Lisa bernyayi girang di atas ranjang pink milik temannya, namun lagunya terdengar aneh saat lirik berubah menjadi kalimat penuh hapalan yang coba ia tanamkan di kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa bernyayi girang di atas ranjang pink milik temannya, namun lagunya terdengar aneh saat lirik berubah menjadi kalimat penuh hapalan yang coba ia tanamkan di kepala.

Jisoo hanya mampu menggelengkan kepala melihat kebiasaan sahabatnya "Emang bisa paham kalo ngapal materi sambil nyanyi?"

Lisa lebih dulu meneguk es teh sebelum meyahuti Jisoo "Setiap orang punya cara tersendiri saat melakukan sesuatu agar berjalan lancar, termasuk dalam menghapal" Sahut Lisa cepat lalu kembali sibuk dengan buku paket di tangan.

Deringan nyaring terdengar dari salah satu ponsel keduanya. Lisa tak peduli karena nada dering ponsel itu jelas bukan miliknya. Melihat Jisoo yang tak kunjung menerima panggilan itu membuatnya sedikit penasaran.

"Siapa? Kok gak diangkat?" Lisa merampas ponsel Jisoo dan hanya melihat nomor ponsel tak dikenal berjejer. "Siapa ni?" Lisa ikutan bingung pasalnya dia sangat mengenal Jisoo dengan baik, perempuan itu tidak pernah memberikan nomor ponsel pada sembarang orang, hanya keluarga dan beberapa teman dekat.

Jisoo gugup sebelum menggeser warna hijau untuk menerimanya karena panggilan itu sudah terulang tiga kali oleh nomor yang sama.

"Angkat aja!" Usul Lisa, sebenarnya dia juga sedikit penasaran siapa si penelpon.

Jisoo mengangguk pasti lalu segera menggeser ikon hijau "Assalamu'alaikum, siapa? "

"Gak kenal suara Kakak? Ini Suho"

Spontan Jisoo menjauhkan ponsel dari telinganya, membaca ulang nomor asing yang belum terdatar di kontak ponsel. Dia menahan diri untuk tidak berteriak mendapat moment luar biasa ini. Mau lewat ponsel atau bertemu langsung efeknya sama saja--jantung gak normal.

" dapat nomor saya dari mana Kak? "

" Paman, Aku minta di Ayah kamu, semalem dateng ke rumah ada perlu sama Ayah "

Lisa yang juga mendengar tidak bisa menahan diri untuk mengguncang tubuh Jisoo sambil menahan agar teriakan tidak keluar. Jalur pendekatan Reska Suho Juanda Anggara memang berbeda dari pada kebanyakan orang, tergolong ekstrim dengan melakukan pendekatan kepada calon mertua lebih dulu baru ke anak.

" ada apa Kak? " lanjut Jisoo berusaha meyingkirkan tangan Lisa dari tubuhnya.

" besok, temenin Aku ke rumah Kakek di Mataram iya!"

Bukankah itu terlalu jauh? Membutuhkan waktu hampir dua jam untuk sampai di Kota " tapi..."

" kamu gak bisa nolak, aku udah minta izin dari Ayah kamu dan beliao kasi izin dan tiga hari kedepan kamu libur sekolah kan?, sekalian kita nginap di sana. Nenek dan Kakek kangen cucunya "

KATRESNAN | SuhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang