"Emm aku.." Jisung diam menunggu jawaban yang keluar dari bibir Chenle
"Belum, aku belum punya" Diam-diam Jisung tersenyum
"Mau gak jadi pacar aku" Chenle terdiam gerakan tangannya juga ikut berhenti
"Ji kau yakin?" Membalik tubuh mungil itu untuk berhadapan dengan nya
"Iya aku yakin dan sebelumnya aku meminta maaf karena tidak mempunyai apapun untuk menyatakan perasaan ku"
"Itu bukan masalah bagi ku Ji" Keduanya tersenyum malam ini akan menjadi malam yang menyenangkan
"Sudah ayo kamu harus makan kan?" Jisung mengangguk melepas pelukan nya kembali ke meja nya
"Ini dia selamat menikmati" Jisung terkekeh mulai makan kue nya
Chenle hanya diam memperhatikan Jisung makan satu kata mewakili sejuta umat
Tampan
Bener apa bener
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
05:30 am
Dua sejoli masih asik tertidur atau bisa di bilang hanya Chenle Jisung sudah bangun belum sepenuhnya bangun masih mengumpulkan nyawanya
"Jam berapa ini?" Melihat ke jam dinding masih jam 5 pantas saja begitu dingin
Mereka pulang tidak lama setelah selesai makan karena Chenle sendiri tidak mau membuat Jisung tidur di sekolah paginya jadi langsung pulang saja
Jisung masih mengumpulkan nyawanya melihat wajah manis itu masih terlelap senyum nya mengembang mengingat kejadian semalam
"Aduhh jadi malu" Dari pada salting tidak jelas sudah lah ia mau mandi saja siap ke sekolah
Sedikit mengangkat kepala Chenle menarik tangannya mengambil bantal sebagai gantinya, sebelum eomma datang lebih baik ia bergerak cepat
Clek...
Berbarengan dengan Jisung masuk ke kamar mandi eomma Jisung membuka pintu kamarnya
"Ji?" Kosong hanya ada Chenle melihat lampu kamar mandi menyala ahh bagusnya sudah bangun lebih dulu
"Baiklah aku akan siapkan sarapan" Membuka lebar-lebar pintu kamarnya turun ke bawah kali ini ia yang akan masak
Special karena ada Chenle kalau tidak yaa tidak usah definisi mak kejam ini mah
"Eunghh" Merasakan ada cahaya masuk segera Chenle membuka matanya mencari keberadaan dari mana cahaya itu berasal
Pintu kamar Jisung terbuka lebar dan lampu depan sudah kembali menyala menutup wajahnya dengan selimut tapi tidak jadi ia sadar diri ini bukan rumahnya
