Eva POV
Happy Ied Mubarak, everybody.....
Yuhuuuu... akhirnya puasanya selesai, datanglah kepadaku para rendang hehehe..
Setelah acara sungkeman dan makan ketupat dirumah Eyang pagi tadi, aku menagih janji kepada Raskal yang mau mengajakku keliling kota Jogja. Dan disinilah kami, di pantai Sundak, Desa Sidoharjo, Yogyakarta. Aku baru pertama kali ke pantai ini, pantai berpasir putih ini sangat indah, disini juga terdapat beberapa gua yang terbentuk dari batu karang di pinggiran pantainya.
Beruntung saat ini pantai tidak terlalu ramai pengunjung, sepertinya masyarakat sedang berkunjung kerumah sanak saudara nya di hari pertama lebaran ini. Mungkin hanya aku saja yang justru keluyuran, hehe. Karena tidak terlalu padat pengunjung, aku tak perlu merasa pusing bila melihat lautan manusia disini, aku bisa puas memandangi luasnya pantai biru didepanku ini.
Jari-jari di kaki ku terasa digelitik oleh deru ombak yang menenggelamkan mata kaki ku, aku pun tertawa geli merasakan air ombak bercampur pasir yang masuk disela-sela jari kaki ku.
“Aaaak geliiii....” teriakku ketika ombak kembali datang.
Raskal yang berdiri disamping ku berdecak geli melihat tingkahku, “Norak!!” cibirnya sambil memiting leher ku dengan lengannya. Kebiasaan.
Aku menggigit lengan nya lalu lari terbirit-birit sambil tertawa puas dipinggiran pantai. Aku menoleh ke belakang sekilas, ternyata Raskal juga ikut berlari mengejarku. Sebagian pengungjung ada yang menertawakan tingkah kekanakkan kami, ada juga yang memandang sinis karena mengganggu ketenangan mereka, dan ada pula para gadis yang memandang penuh minat ketika Raskal berlari melewati mereka. Huh, resiko jalan sama orang ganteng ya begini.
Entah sudah berapa jauh aku berlari, hingga kehabisan napas seperti ini. Terlihat disebelah kiri ku terdapat gua yang saat aku masuk ke pantai ini gua itu begitu menarik perhatianku. Terrnyata adegan lari-lari tadi membawa aku begitu dekat dengan gua ini.
Aku sudah nyerah, capek. Aku pun berhenti dan bersandar pada pinggiran mulut gua, mengatur napas ku yang hanya sepenggal-penggal ini. Tak lama Raskal menyusul bersandar disebelah ku, ia sama sekali nggak keliatan capek, ia hanya terlihat sedikit berkeringat.
“Hah.. hah.. hahh... capek... udahan dulu, ya” ujar ku kepada Raskal dengan napas yang masih tersisa.
“Sok, sih. Jarang olahraga tapi lari-lari jauh banget. Untung aja nggak punya asma, lo. Kalo mati disini kan nggak lucu” jawab Raskal menjitak kepala ku.
“Songong! Mau digigit lagi, hah?” bentakku ketika napas ku sudah mulai teratur.
Raskal mendelik.
“Lo tahu nggak kenapa pantai ini dinamakan Sundak?” tanya Raskal menatap ku.
Aku menggeleng.
“Itu artinya Asu (anjing) dan Landak.” Lanjutnya.
“Maksudnya?”
“Dulu katanya, disini ada anjing yang bertemu dengan landak saat si anjing sedang kelaparan. Nah, si anjing akhirnya mencoba memakan landak, tapi si landak nggak nyerah gitu aja buat di makan si anjing, si landak lari menyelamatkan diri dan si anjing terus berlari mengejar dia sampai dapat.”
Kok kayak gue sama Raskal tadi, ya? Kejar-kejaran gitu. Berarti siapa yang jadi anjing siapa yang jadi landak, nih? Hahaha.
“Si landak masih terus lari dan akhirnya masuk ke dalam gua yang lagi kita sandarkan ini, si anjing tetap mengejar dan..... akhirnya dapat. Dia memakan setengah badan si landak, lalu si anjing keluar dengan mulut yang masih penuh dengan darah-darah si landak. Pemilik anjing itu melihat anjingnya keluar gua dengan mulut penuh darah. Akhirnya si pemilik anjing masuk dan mengecek kedalam gua. Ternyata benar, ia menemukan sebagian tubuh landak laut yang dimakan anjing nya. Jadi begitulah ceritanya, akhirnya pantai ini diberi nama Sundak.” Raskal mengakhiri cerita nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Hope
Romance[SUDAH TERBIT] Kisah tentang dua kakak beradik yang lingkaran cintanya selalu berpusat pada laki-laki yang sama. Mereka saling melepaskan, mengorbankan dan merelakan. Tentang cinta yang tak terbalas, rumah tangga yang semu dan hati yang semakin rap...