BAB 13 ➡ AGAIN

72 16 6
                                    

Kini mata Athena terus menerka pemandangan yang ia dapati dari sepasang retina miliknya, ia merasa tak asing dengan tatapan yang di lontarkan oleh semua siswa-siswi di sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini mata Athena terus menerka pemandangan yang ia dapati dari sepasang retina miliknya, ia merasa tak asing dengan tatapan yang di lontarkan oleh semua siswa-siswi di sekolah. Semua orang seakan menatap aneh kepada gadis cantik ini, mereka juga berbisik pelan mengutarakan argument buruk pada Athena hingga ia mampu mendengarnya dengan jelas.

"Lo udah liat belum status Saras kemarin?"

"Ah... itu nyindir Athena nggak sih?"

"Katanya si Athena itu... waktu kecil di juluki putri zombie ya nggak sih."

"Whatts!" lirih Athena. Gadis itu berjalan dengan langkah cepat menyusuri koridor dengan kepala sedikit tertunduk.

Ketika ia sampai di kelas sudah ada Raina dan Saras di sana, terlihat Saras tengah duduk di atas meja milik Athena sambil memainkan beberapa kuku jarinya.

"Minggir!" pintah Athena.

"Eh, putri zombie udah dateng guys," ejek Saras.

Tanpa basa-basi Athena langsung mendorong tubuh Saras dari atas bangkunya membuat Saras seketika hampir terjatuh. Saras memutar balikan tubuhnya menatap geram Athena yang sibuk meletakkan tasnya di kursi. Ia memberikan sedikit dorongan pada pundak sisi kanan Athena membuat posisi tubuhnya sdikit miring hingga mampu menatap wajah Saras yang terlihat kesal.

Semua murid di dalam kelas langsung menatap serius perkelahian kedua gadis ini. Saras ia memang sudah terkenal sebagai tukang bully namun, mengapa ia bisa masuk kelas unggulan dan tak di keluarkan dari sekolah itu semua karena ayahnya adalah kepala sekolah di SMA Garuda. Sudah jadi kebiasaan Saras akan mengancam atau menindas siswi lain yang mengganggunya dan mendekati Surya.

"Eh, anak haram kayak lo nggak usah belagu deh sama gue," bentak Saras.

"Uppss... Sorry jadi keceplosan deh." Saras menutup mulutnya dengan telapak tangan.

'Degh'

Tak hanya mata namun mulut seisi kelas mulai berargumen membisikkan hal yang tak lagi asing di telinga Athena, alasan Athena sering pindah sekolah adalah karena kelakuan ulat seperti Saras-lah yang membocorkan identitasnya membuat ia harus menerima cacian belum lagi ia harus menghadapi banyak lelaki yang menyukainnya padahal ia mengidap Philophobia.

"Jaga mulut kamu ya, atau--"

"Atau apa? Mau kirim kita ke rumah sakit coba aja," sela Raina yang sudah berdiri tegap di samping Saras.

Athena menggusarkan nafas dengan kasar dan memberikan tatapan tajam dan dingin membuat kesan mengintimidasi begitu dalam, matanya terbelalak lebar membuat Saras dan Raina hanya mampu menelan ludah.

PHILOPHOBIA { COMPLETED }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang