Chapter8.Kenapa Anak Jarang Berkunjung?

10 2 0
                                    

Revan bingung apa yang harus dia lakukan,dia bimbang.Revan takut nama baik yang sudah lama dia bangun akan hancur,disatu sisi Revan tidak ingin bertemu Lagi dengan orangtua nya.Jika nama baik Revan hancur,otomatis nama perusahaan akan ikut terbawa,dan sudah pasti Pak Rajasa akan marah besar kepada Revan.Ini keputusan dan jalan terbaik,Revan memutuskan untuk pergi menemui ayah dan ibunya setelah 5 tahun lamanya tidak berjumpa.

Pukul 5 sore,palembang
Revan mengetuk-ngetuk pintu rumah orangtuanya

"Revan ?"ujar Zahra yang membuka pintu itu

"Kemana mereka ?"tanya Revan

"Mereka siapa ?"

"Orangtua Agif"jawab Revan

"Mereka belum kembali dari Sawah,memang ada apa ?"jawab Zahra

Saat sedang berbincang,tiba-tiba ayah dan ibunya datang

"Revan ? Ini kamu nak"ujar ibunya yang terharu sambil memegang wajah anaknya yang sudah lama tidak ia jumpai

"Beraninya kau menyentuh wajah mulusku ? Tanganmu yang kotor dan baru saja pulang dari sawah,beraninya kau memegang wajahku !"bentak Agif kepada ibunya

"Maafkan ibu nak,ayo masuk terlebih dahulu"saut ibunya sambil memegang tangan Revan

"Lepaskan,kenapa semua orang disini bau matahari ? Apakah kalian tidak mandi ?"ujar Revan

Dengan sergap ayahnya menampar Revan dengan sangat keras

"Kalau kamu berkunjung hanya untuk menghina kami,lebih baik tidak usah pulang selamanya"ujar ayahnya

"Cukup ! jangan menamparnya,dia putra kita"saut ibu Revan kepada suaminya

"Berkunjung ? Bahkan untuk melihat kalian saja aku merasa jijik ! Kau bilang aku pergi berkunjung ? yang benar saja"ucap Revan

"Lalu untuk apa kau kemari ?"tanya Ayah Revan

"Bukankah Agif memberikan satu buku kepada kalian ? Bawa kesini bukunya ! Jangan mencoba untuk menjualnya"

"Tidak,kami tidak akan memberikan buku itu"jawab ayahnya

"Hei kalian,apakah kalian tidak tau malu ? Kenapa kalian semua terus mengusik hidupku,aku tidak pernah mengusik hidup kalian.Dan Agif,aku sudah mengizinkannya untuk tinggal dirumahku sementara,inikah balasan kalian setelah aku membantu anak kalian ?"

"Kami tidak pernah mengusik hidupmu,kaulah yang merasa terusik oleh pikiranmu sendiri,buku ? Sejak kapan Agif menulis buku itu,kau terlalu takut akan sebuah keterpurukan yang dibentuk oleh pikiranmu sendiri,sehingga kau sering kali mengabaikan logikamu,bahkan dia belum tau ending dari anak durhaka sepertimu,untuk apa dia menuliskan buku tentang itu,bukankah sebuah buku itu harus ada lembar terakhirnya ?"

"Kalian semua mempermainkanku,lihat apa yang akan aku lakukan kepada kalian nanti !"ujar Revan yang kemudian masuk kedalam mobil dan pergi

"Tunggu nak,jangan pergi ! Jangan tinggalkan ibu lagi"ucap ibunya sambil menangis

"Sudahlah,jangan seperti ini.biarkan dia pergi"ucap ayah Revan sambil menenangkan hati istrinya

Pukul 6 sore,jakarta
"Bagaimana ? apakah Revan menemui ibuku hari ini"tanya Agif

"Tetapi mereka bertengkar,itu bukan pertemuan yang baik"jawab Zahra

"Yang terpenting,ibuku sudah kembali mengingat wajah anak pertamanya"ujar Agif sambil menangis

"Agif,kamu menangis ?"

ORANGTUA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang