(5) berkeliling markas.

41 4 0
                                    

keesokan hari nya pada jam 09 : 37
aku berangkat.

bukan, bukan berangkat ke sekolah.
tapi berangkat ke gang dimana tempat aku dan para geng brutal itu bertemu

aku tau ini salah, tapi aku takut mereka akan benar benar membunuh ku kalau aku tidak datang.

semalam aku juga baru sadar
bahwa kemarin mereka bukan memalak, tapi mereka sedang membunuh orang itu.

sialan.
kenapa hidupku sangat rumit?
dari kecil tidak pernah dapat kasih sayang orang tua.
lalu sekarang, hidup ku semakin berantakan.

pada pukul 09 : 56
aku sampai di tempat yang kemarin,
aku tidak melihat siapa pun ada di sana, sepi dan sunyi.

tapi aku tetap menunggu.
walau aku takut setengah mati,
tapi aku harus mengesampingkan semua itu

ku lihat tempat kejadian kemarin
ternyata mereka bermain bersih,
tidak ada bekas apa pun.

tapi, kenapa mereka sengaja membunuh beberapa orang lalu jasad nya di letakan gitu saja?
tapi kali ini mereka main bersih?
apa mungkin mereka hanya mau menggeparkan kota?

seorang pria datang dari balik cahaya,
dia adalah orang yang kemarin membantu ku

kulihat jam tepat pukul 10 : 00
dia sangat tepat waktu.

"ayo, ikut saya"
ujar nya setelah sampai di depan ku

tanpa ucapan sepatah kata pun
aku mengikuti nya

kami sampai di depan mobil mewah
yang aku sendiri gak tau nama mobil nya, mungkin karna aku terlalu miskin? hahaha

dia membukakan ku pintu
"masuk"
kata kata dingin nya sangat menusuk di telingaku

setelah masuk, akupun bergegas mengenakan sabuk,
dan dia mulai menjalan kan mobil nya

"saya kira kamu gak akan datang"
ujar nya dingin sembari fokus menyetir ke depan

bukan nya tidak mau menjawab,
tapi aku terlalu takut sampai tidak bisa menjawab

"yah, udah biasa saya di diemin gini, jadi its okay"
lanjut nya lagi

dan semua kembali sunyi
lampu merah di depan sana membuat mobil kami terhenti sementara

wajahnya beralih ke arah ku, dan dia menatap ku dingin lalu tersenyum dan berkata
"saya taeyong, salam kenal ya"
ujar nya ramah
lalu kembali melajukan mobil nya setelah lampu hijau menyala.

kami sampai di suatu tempat yang sangat mewah ku kira.
karna gerbang nya begitu besar
taeyong mengklakson mobil nya 2 kali, lalu gerbang pun terbuka.
walau tidak ada orang yang membuka nya, kurasa ini gerbang otomatis.

kami masuk ke dalam nya.
dan benar saja, tempat ini sangat indah dan mewah.
dan juga banyak orang yang menjaga di setiap sudut dengan senjata,
mereka mengenakan jas
sama seperti yang taeyeong gunakan.

"sekarang turun"
ucapnya setelah menghentikan mobil tepat di depan pintu masuk

setelah kami turun, seorang menghampiri untuk mengambil kunci mobil nya untuk di pindahkan ke parkiran.

"ayo"
ujar nya lagi

dia menuntunku untuk segera masuk
dan..

"wahh"
ucapku spontan

ini benar benar mewah dan indah
aku belum pernah masuk ke rumah yang semewah ini

"jangan diem aja, ayo"
ucapan nya menyadarkan ku dari lamunan ku

human without feelings °-jung jaehyun (edit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang