(6) wanita yang sadis

43 3 1
                                    

ke esokan harinya, aku memilih untuk tidak masuk sekolah.

kenapa?
karna aku terlalu takut berada di luar,
aku juga merasa badan ku kurang sehat.

tiba tiba bunyi ketukan pintu
TOK TOK TOK

"kamu gak skolah?"
tanya ibu dari luar

aku tidak menjawab,
karna aku rasa sia sia berbicara dengan ibu yang bahkan tidak punya akal.

dan dia mengetok lagi dan lagi.
"kamu gak sekolah?"
pertanyaan itu terus diulang ulang

sampai akhirnya aku mendengar suara kakak ku dari balik pintu

"mungkin dia sakit, biarin tidur aja dulu"
ucap nya

setelah itu mereka mengobrol
aku tidak mendengar nya secara jelas,
tapi ku rasa mereka membicarakan ku.

berjam jam aku hanya tiduran memandangi langit langit, rasanya benar benar tidak punya semangat hidup.

aku benar benar lelah.

aku tidak memikirkan apa apa,
aku hanya menatap kosong.

hampa.
sepi, rasanya seperti dalam pertengahan antara hidup dan mati

tidak lama perutku berbunyi, tanda cacing cacing di perutku membutuhkan nutrisi.

aku keluar kamar, dan berjalan ke arah dapur untuk memasak ramyun favorit ku
dan saat itu pula ibu ku mendatangi ku

"kamu kenapa? sakit? kalo gak skolah nanti di omelin ayah"
ucap nya

yah...
pokonya dia berbicara terus seperti itu

sebenernya aku muak sih, dia membicarakan  suami nya terus menerus.
ingin rasanya aku mencaci dia, dan memberitahu kenyataan bahwa ayah sudah mati.

tapi pasti dia ngamuk, lagian nanti aku yang repot, adu mulut dengan orang tidak waras
jelas jelas aku yang akan kalah.

lagi pula dia yang melahirkan ku,
walau tidak pernah mengurusku.

cih.
ibu macam apa dia, cuma bisa nyusahin aja.

tunggu, bicara apa aku?
kenapa aku memikirkan hal seperti itu tentang ibuku?

aku merasa sangat berdosa.

"kamu makan ramyun?"
tanya nya lagi.

aku mengangguk.
lalu dia berjalan ke arah ruang tamu.

aku duduk di meja makan dan memakan ramyun ku walau masih panas, tapi justru itu adalah nikmat nya kan?

tidak lama aku dengar seseorang membunyikan bell, kakaku sudah berangkat kerja.

jadi pasti ibu yang buka, lagi pula aku dengar ibu mengobrol dengan pria.

"zayn, temen nya dateng nih, duduk aja di sana"
ucap ibu ku tiba tiba

aku yang kaget, refleks menoleh ke arah di mana ibuku berbicara.

ohokkkk!!!

sialan.
aku sampai keselek ramyun ku.

"tae - yong...??"

"hai"
ucapnya dan segera duduk di samping ku.

"kenapa gak kesekolah?"
lanjut dia

aku hanya menggeleng

"hmm"
dia juga hanya mengangguk paham bahwa aku gak mau bahas.

dia menatapku selagi aku menghabisi ramyun ku, dan menopang dagu nya sambil tersenyum manis.

human without feelings °-jung jaehyun (edit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang