Part 05 "Ke rumah Oma Pt.3"

1.1K 134 64
                                    

"OMAA OPAAA ECHAN KANGENN."

Setelah keluar dari Mobil, Haechan langsung berlari menuju Oma dan Opa yang sudah berdiri di depan pintu masuk.

Di belakangnya ada Renjun, Jaemin dan Jeno yang juga ikut berlari menyusul Haechan.

Melihat ke empat cucunya yang berlari, membuat Oma dan Opa terkekeh gemas. Cucu-cucu mereka sangat menggemaskan!!

Oma berjongkok guna mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan cucu-cucunya yang mungil ini.

Kemudian Oma merentangkan tangan memeluk tubuh mungil Haechan dan Jaemin yang berhambur memeluk tubuhnya.

Sedangkan Opa memeluk Jeno dan Renjun, ia mengangkat kedua cucunya dalam gendongannya.

Opa memutar kedua tubuh mungil yang berada dalam gendongannya. Jangan salah, walaupun sudah berkepala empat, tubuh Opa tetap kuat jika dipakai untuk menggendong dua cucunya ini.

Jeno dan Renjun tertawa dengan riang dikala tubuh mereka melayang di udara. Oma hampir saja memekik melihat suaminya memperlakukan cucu-cucu mereka dengan tidak manusiawi.

"Mas!! Cucu-cucu aku jangan di putar-putar kayak gitu dong!!"

Opa tertawa seakan kelakuannya tadi hanyalah tindakan biasa.

Hampir saja Oma jantungan di buatnya. Karena melihat tawa bahagia Jeno dan Renjun, Oma bisa bernafas dengan lega.

Setidaknya kedua cucunya itu tidak ketakutan karena tindakan Opa nya yang ajaib itu.

Oma kemudian mengecup kedua pipi Haechan dan Jaemin yang berada dalam pelukannya secara bergantian.

"Cucu Oma kok gemesin banget sihh, pengen Oma karungin deh."

Jaemin dan Haechan tertawa dengan riang, rasanya geli jika di peluk terlalu erat oleh Oma. Apalagi sekarang Oma menggunakan mantel berbulu membuat bulu-bulu halus itu menggelitik tubuh mereka.

"Hihii geli Omaa." Kata Haechan sambil menggeliat.

Renjun yang berada dalam gendongan Opa bergerak turun, tentunya dibantu oleh Opa.

Renjun kemudian beralih ke Oma. Ia menarik-narik ujung mantel yang Oma kenakan.

"Omaa Injun juga mau di peluk Omaa."

Oma yang gemas dengan cepat menarik tubuh Renjun yang lebih mungil ke dalam dekapannya.

"Sini sayang sama Omaaa."

Jeno yang melihat ketiga saudaranya di peluk Oma pun akhirnya juga ikut turun.

Ia merentangkan tangannya pada Oma. "Omaaa Jeno juga pengen di pelukk."

Oma menyambut dengan gembira pelukan Jeno, jadilah mereka tengah berpelukan berlima. Meninggalkan Opa yang sekarang tengah pura-pura menghapus air mata nya.

Opa merasa terlupakan :")

"Bisa-bisanya kalian pelukan tanpa Opa."

Oma melirik suaminya dengan jahil. "Cemburu ya mas."

Oma mengeratkan pelukannya pada ke empat cucunya, ia tersenyum miring menatap suaminya.

Opa hanya mendengus melihat kelakuan isterinya ini. Sabarr.

𝐁𝐮𝐧𝐚 𝐅𝐭. 𝐍𝐜𝐭 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang