Di sebuah ruangan yang sangat megah, terlihat banyak sekali makanan enak yang telah tersaji di atas meja. Tidak lupa dilengkapi dengan teh manis yang masih hangat di dalam sebuah benjana emas.
Teh tersebut siap tertuang ke dalam cangkir cangkir kecil yang telah menunggu di masing – masing tempat.
Dengan segala hal tersebut, hanya terdapat 2 orang yang sudah terduduk di situ. Seorang raja dan sang putra mahkota.
Raja Amato dan putra mahkota Boboiboy.
Setia terus menunggu tanpa berkata – kata, menunggu para pangeran yang tak kunjung datang. Padahal mereka sudah berjanji akan sarapan bersama pada pukul 6 pagi. Apa mereka lupa?
Atau mereka terkena budaya ngaret?
Lupakan saja, karena Halilintar telah pun berjalan memasuki ruangan tersebut.
Diikuti dengan Solar yang berjalan tepat di belakangnya.
Mereka berdua pun membungkuk hormat di hadapan Amato. Amato membalasnya dengan senyuman dan anggukan kecil.
Solar pun duduk di posisinya, yaitu ujung meja. Mereka memang memiliki tempat masing masing mengikuti urutan usia. Sementara Halilintar duduk di depan Boboiboy.
Untuk memecah keheningan, Amato pun memulai pembicaraan.
"Di mana yang lain? Mereka belum datang juga sampai sekarang? Makanan bisa menjadi dingin.." ujarnya.
"Solar, kau ta-"
"Mereka memang suka telat. Aku akan menghukum mereka nanti" ucap Halilintar sembari tersenyum.
Belum sempat Boboiboy menyelesaikan kata - katanya, Halilintar pun sudah menyelanya. Boboiboy hanya bisa menghela nafas. Sedangkan Solar lebih memilih mengaduk - aduk makanannya karena tidak tahu mau bicara apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓒𝓾𝓻𝓼𝓮𝓭 𝓣𝓱𝓻𝓸𝓷𝓮 (𝙱𝚘𝚋𝚘𝚒𝚋𝚘𝚢)
FanfictionTahta itu adalah salah satu hal yang amat penting bagi manusia. Bahkan bisa menjadi salah satu hal yang paling berharga baginya. Dan itu berlaku hingga sekarang, dengan resiko yang besar jika kamu memilikinya. Bagaimana dengan mereka yang hidup di m...