Vellynetrick

20 0 0
                                        

Odading mang oleh, passwordnya?

🧙🏻🧙🏻🧙🏻

Ada pada saatnya ketika anak-anak yang sudah berumur 16 tahun, dikumpulkan didalam istana untuk melihat apa jenis Alvis mereka.

Hari itu dinamakan hari Vellynetrick. Menurut para tetua, hari itu adalah hari tersuci di masa mereka, sebab para dewa dan dewi akan datang untuk memberikan kekuatan Alvis kepada remaja-remaja yang berusia 16 tahun saat itu.

Maka dari itu, hari ini dinobatkan sebagai hari tersuci! terbesar! dan terberuntung! di dunia.

Dan... hari ini, Vellynetrick telah datang untuk sekian kalinya.

"Heyyy jangan berlari anak kecil!! Apa kau tidak tau hari ini hari pentingku?!" ucap seorang gadis yang baru saja hampir terkena tumpahan susu coklat di roknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heyyy jangan berlari anak kecil!! Apa kau tidak tau hari ini hari pentingku?!" ucap seorang gadis yang baru saja hampir terkena tumpahan susu coklat di roknya.

"Untung saja..". kemudian ia melanjutkan perjalanannya lagi.

Hari ini, kota terlihat begitu ramai.

Para pedagang yang tak terhitung jumlahnya dan masyarakat yang berkeliaran dimana-mana.

Karna hari ini adalah hari penting, biasanya para warga mengadakan festival di kota.

Gadis itu menyukai suasana ini, lampu yang berwarna-warni, anak-anak yang sedang bermain dan tertawa, dan senyuman yang ada dimana-mana. itu membuatnya nyaman.

"Jennie!". panggil seorang pemuda laki-laki.

Gadis yang dipanggil 'Jennie' tersebut menoleh ke arah sang pelaku.

"Varo!!" sapa Jennie dengan sangat antusias.

Varo adalah teman masa kecil Jennie, mereka berdua sudah seperti kakak adik.

Varo menghampirinya.

"Hahaha kau sangat bersemangat bukan?" Varo.

"Tentu! hari ini hari yang aku nanti-nantikan". jawab Jennie.

"Kau sudah menebak apa jenis Alvismu nanti?" tanya Varo sekedar basa basi.

"Aku? eumm belum, kau?" Jennie mengangkat bahunya lalu berbalik tanya pada Varo.

"Aku tidak yakin haha, coba kau saja yang tebak, apa jenis alvis ku nanti" Varo

Sambil berjalan ke istana, Jennie memikirkan Alvis jenis apa yang cocok dengan Varo.

"Kurasa Auxitonryc cocok untuk mu, kau itu tampan" jawab Jennie.

"Sungguh? waw... aku tak pernah berfikir untuk mendapatkan jenis Alvis tersebut hahahaha". balas Varo.

Jennie memutar bolanya malas, sudah biasa Varo merendahkan dirinya sendiri.

"Ayolahh... kau itu tampan, percaya diri sedikit tidak akan membuatmu keracunan" kesal Jennie.

"terserah". Varo.

"Lalu menurutmu, apa jenis Alvis yang cocok padaku" tanya Jennie bersemangat.

"Selfoxar? kau cukup bijaksana, tapi apakah Devlolyndor? kakekmu itu keturunan bangsawan walaupun itu keluarga jauh, ahh kurasa Weggels? kau memang bodoh tapi lumayan pintar, setidaknya otakku kalah jauh denganmu, tapi kau juga cantik! mungkin Auxitonryc?" Varo menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia bingung Alvis mana yang cocok pada Jennie.

"Selfoxar! aku yakin, kau itu bijaksana sama seperti ibumu" jawab Varo dengan yakin.

"Benarkah???! Ibuku akan bangga pada putrinya hahahaha" jawab Jennie dengan sela tawanya.

Tak terasa, setelah obrolan singkat mereka, ternyata mereka telah sampai ke Istana.

Bangunan kuno yang berhiasi emas nan mewah menambah semangat para pemuda-pemudi yang sudah berkumpul di aula.

Jennie dan Varo menyerahkan kartu identitas mereka lalu masuk kedalam istana.

20 menit lagi tepatnya jam 7 malam, para dewa Alvis akan datang.

Jennie sedikit gugup, ia penasaran, sangat penasaran.

"HARI SUCI VELLYNETRICK SEGERA DIMULAI, DIHARAPKAN PARA PEMUDA PEMUDI UNTUK DUDUK DIKURSI YANG TELAH DISIAPKAN" perintah Jendral kerajaan.

Jennie duduk disebelah Varo dan seorang gadis berkaca mata silver, walaupun dia berkaca mata, gadis itu terlihat sangat cantik ditambah dengan rambut pirangnya bak seorang peri.

Jennie ragu-ragu untuk menyapanya.

"Hai" sapa gadis itu dan berhasil mengejutkan Jennie.

"aku? h-hai" gugup Jennie.

"Aku Erina Aurellia Rosie, panggil aku Rose, senang bertemu denganmu"

"Aku Jennie Vellerina Xafiora, panggil saja sesuka mu, ngomong-ngomong senang bertemu denganmu juga"

"Aku sangat gugup" Rose.

"Aku juga". Jennie

"Aku yakin dewa akan memberikanku Weggels Alvis" kata Rose.

"Begitu? kenapa kau yakin?" tanya Jennie hati-hati.

"aku itu kutu buku hahaha" jawab rose

"tapi kau itu sangat cantik" jennie.

"jangan terlalu memuji, kau bahkan jauh lebih cantik dariku". Rose.

"DEWA DEWI TELAH DATANG!!" prajurit 1

"DEWA DEWI TELAH DATANG!" prajurit 2

Para prajurit juga para tetua berseru.

Lalu segala lampu yang menerangi di istana telah dimatikan dan diganti dengan seribu lilin.

Tak lama kemudian, terlihat satu titik cahaya penuh kilauan yang berwarna warni di dalam ruangan.

Cahaya itu melebar dan membesar lalu berubah menjadi serbuk kilauan.

Beberapa pendeta kerajaan mempimpin ritual lalu saatnya tiba.

Satu per satu Alvis mereka telah menyala terang, ada yang berwarna merah, hijau, biru dan lainnya sesuai dengan jenis Alvis mereka.

Jennie sangat gugup.

Bukan karna penasaran, tapi karna bingung.

Pasalnya Alvis Jennie belumlah menyala. Hanya ada warna putih bening, belum muncul satupun tanda-tanda.

Padahal semua orang yang hadir sudah mendapatkannya.

Lalu tanpa ia sadari, Rose yang ada disampingnya juga mengalami hal yang sama.

Apakah dewa tidak sengaja melewatkan kami?

Apakah aku tidak punya satupun jenis Alvis?!

Oh tidakk, apa kah aku bukan manusia?

Banyak pertanyaan yang muncul di kepala mereka berempat.

Eaa, emang sok teka teki ya nih author mwahh.

Magic Prince's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang