Chap 5

390 59 16
                                    

Harry

Dalam perjalanan semua siswa Amerika itu tidak dapat diam dengan tenang yang membuat suasana mobil menjadi ramai.

"Harry mereka makin aneh saja. Tidak bisa kah mereka duduk diam?" Hermione yang duduk di sebelahku memberi tahu.

"Sudahlah, kita cari tahu saja nanti." Harry kembali berbisik pada Hermione.

Akhirnya mobil sampai dan mereka semua turun. Beberapa kali siawa Amerika bertanya kenapa harus melewari dinding di depannya. Dan pada akhirnya Fred memperlihatkan jika semua akan baik-baik saja saat melewati dinding.

Siswa Amerika yang pertama mencoba adalah Percy dan Annabeth. Annabethh duduk di troli dan Percy mendorongnya. Segera semuanya pergi.

Saat Harry sudah melewati dinding dia melihat Leo yang mengamati kereta itu dengan penuh minat.

"Ayo semua kita naik." Hermione berjalan di depan dan semua orang mengikutinya.

Setelah mendapat kompartemen Hermione menyihirnya agar tempat itu cukup luas untuk di tempati semua orang.

"Ayo Ron. Kita mempunyai tugas Perfect." Hermione memberi tahu dan Ron yang baru saja duduk mengerang.

"Kami pergi dulu." Ron berpamitan.

Harry hanya mengangguk.

Sepuluh menit kemudian...

"Harry, berapa lama perjalanan ini?" Jason bertanya.

"Um kurang lebih 7-8 jam?" Harry juga tidak yakin tapi sepertinya sekitar itu lama perjalanannya.

"APA?" Semua siswa Amerika berteriak.

Harry terkejut karena mereka tiba-tiba berteriak. "Memangnya kenapa?"

"Kita semua kecuali Lester dan Olivia menderita GPPH." Reyna memberitahu dan aku hanya tersenyum. Mungkin ini alasan kenapa mereka semua tidak bisa diam ataupun fokus pada satu hal selama beberapa menit.

"Leo adalah yang terparah dari kami semua." Thalia menunjuk Leo yang duduk di bawah sambil merakit yang Harry tidak tahu apa.

"Kalau begitu ada yang mau permen karet agar tidur?" Lester bertanya sambil memperlihatkan banyak sekali bungkusan permen karet.

"Aku mau." Nico mengambil 1 permenkaret dari bungkusan plastik.

Pintu kompartemen terbuka dan masuk Hermione serta Ron. Wajah mereka terlihat kusut.

"Wajahmu terlihat kesal ada apa?" Piper bertanya. Semua siswa Amerika berhenti melakukan aktivitas mereka.

"Kalian pasti tidak akan tahu, tapi Harry coba tebak siapa perfek Slytherin!" Hemione bertanya padaku.

"Draco dan Pansy." Ron memberi tahu.

"Hah? Naga?" Percy bertanya dan semua siswa Amerika tertawa. Bahkan kami bertiga ikut tertawa.

"Bukan Dragon otak ganggang. Tapi Draco." Annabeth memberi tahu Percy tapi sepertinya dia tidak perduli.

"Siapa dia?" Jason bertanya.

"Dia selalu menggangu kami. Dia penyihir berdarah murni." Hermione memberi tahu mereka.

"Oh, sepertinya dia tukang gencet di sekolah." Hazel mengangguk mengerti. Seperti dia memiliki pengalaman buruk.

"Yah, kita semua anak-anak yang bermasalah bukan?" Percy mengangkat bahunya.

"Benar, kita di keluarkan dari banyak sekolah tiap tahun." Annabeth membenarkan.

"Tunggu, kalian dikluarkan oleh banyak sekolah sihir di Amerika? Kenapa banyak sekali sekolah sihir di sana?" Hermione mengangkat tangannya.

Jika mereka sering di keluarkan dari sekolah berarti mereka semua anak-anak berandalan yang suka berbuat onar. Tapi walaupun begitu kami ragu Jason dan beberapa siswa Amerika lain tukang buat onar.

"Maksudnya bukan sekolah sihir, tapi sekolah mugle." Leo memberi tahu.

Sebelum Hermione bertanya pintu kompertemen terbuka dan berdirilah Malfoy.

"Oh, ternyata siswa dari Amerika. Perkenalkan aku Malfoy, Draco Malfoy Prefek dari Slyterin." Malfoy memperkenalkan diri tapi Hermione bisa melihat siswa Amerika tidak menyukainya.

"Pergilah Malfoy. Jangan ganggu mereka." Harry mengusirnya tapi Malfoy hanya menyeringai.

"Kenapa aku harus pergi. Oh, apa status darah kalian?"

"Kami half blood kecuali Lester dia darah murni dan Olivia mugle." Frank yang menurut Harry sangat imut seperti panda berubah menjadi sedikit menyeramkan saat mengatakan itu.

Draco menatap Lester dan kemudian beralih pada Olivia dengan tatapan merendahkan.

"Sebaiknya kau ikut denganku, kalian juga boleh ikut denganku. Aku lihat kalian cukup kuat. Kalian bisa menjadi bawahanku, keluargaku sangat kaya. Dibandingkan bersama mereka."

Leo memberengut ketaran sekali tidak menyukai Malfoy yang dengan seenaknya meminta Lester ikut.

"Pergilah sebelum kau menyesal! Kami tidak mau mengikutimu, selain itu simpan saja kekayaanmu itu. Mereka tidak ada apa-apanya dibanding kekayaan keluarga kami." Nico berbicara tapi matanya masih di tutup.

Muka pucat Malfoy berubah menjadi semerah dasi Hermione. Dia sepertinya sangat tersinggung dengan ucapan Nico.

"Kau, berani sekali kau mengatakan hal itu!"

"Kenapa? Ucapannya sama sekali tidak salah!" Percy bertanya dengan sengit.

"Kalian, kalian akan menyesal! Ayahku akan mendengar hal ini."

"Memangnya siapa ayahmu?" Jason bertanya, kepalanya sedikit miring ke kiri.

"Ayahku bekerja di kementrian dan kalian akan menyesal telah mengatakan hal itu." Malfoy menyeringai.

"Ayahmu hanya seorang budak dari kementrian tapi begitu angkuh." Thalia berkata dengan pedas. Tangannya di silangkan dan mengangkat sedikit dagunya.

Kami sangat terkejut dengan perkataan tersebut, selain itu Harry rasa di sekitar Thalia terdapat cayaha keperakan yang sangat tipis dan tiara dikepalanya berkilat-kilat terkena matahari.

Muka Malfoy berubah warna lagi menjadi seungu kaus yang di pakai Hazel.

"Kalian akan dikeluarkan dari sekolah! Lihat saja nanti. Ayahku akan mendengar hal ini." Setelah itu Malfoy pergi dengan sangat marah. Dia membanting pintu.

"Aku rasa kalian berada dalam masalah besar." Hermione sedikit meringis pelan.

"Kau tidak perlu khawatir." Reyna menenangkan.

"Memangnya ayah dia sehebat apa sih? Ayahku jauh lebih hebat tuh." Percy bertanya.

"Kau benar bung, aku juga penasaran dengan hal tersebut. Selain itu paman memang hebat tapi ayahku jauh lebih hebat." Jason menimpal lalu semua orang Amerika mengerang.

"Aku tahu kedua pamanku hebat tapi ayahku sangat hebat." Nico tiba-tiba berbicara dan semua mengerang kembali.

"Ayo lah teman-teman. Kita semua tahu ayah kalian sangat hebat." Annabeth menengahi mereka bertiga.

"Kalian menjadi versi mini ayah kalian." Leo cekikikan.

Semua siswa Amerika mengangguk setuju dengan pendapat Leo.

Nico sepertinya malas berdebat dan mengunyah permen karet dari Lester yang sebelumnya tidak jadi di makan karena kedatangan Hermione dan Ron.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Demigods Go To Hogwarts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang