3.Awal Pertemuan

2.6K 316 202
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya sebelum membaca☺

Jangan lupa vote dan komen ya sebelum membaca☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"ALISA!"

Alisa terkejut mendengar suara menggelegar itu, ia lalu segera bersembunyi di antara para penonton basket lainnya.

"Mampus lo Lis, Bu Sari nyariin lu kan?" tanya Lavina.

Alisa mengisyaratkan Lavina untuk diam. "Jangan kasih tau kalau gue disini ya." ujarnya dengan nada rendah.

"Lavina!" Bu Sari mendekati Lavina, Lavina yang didekati pun menjadi gelagapan.

"Dimana Alisa?" tanya Bu Sari pada Lavina.

"Eungh, bukannya dia Ibu hukum?" tanya Lavina balik.

"Saya tau, tapi saya cari dia ke seluruh toilet gak ada dia."

"Ibu aja gak tau apalagi saya." balas Lavina.

"Kamu kan teman dekatnya."

"Bukan cuma saya kok Bu teman dekatnya, dia kan dekat sama siapa aja, Bu. Sama penunggu sekolah juga akrab dia, Bu." ujar Lavina ngasal.

Alisa menatap punggung Lavina kesal. Enak saja dirinya dibilang akrab dengan penunggu sekolah.

"Bener nih kamu gak liat dia?" Lavina mengangguk.

"Awas kalau kamu bohong ya, nilai seni kamu saya kurangi." Lavina meneguk ludahnya lalu mengangguk.

Bu Sari meninggalkan Lavina yang menghela nafas lega, beruntung Bu Sari tidak mengintrogasinya lagi.

Alisa keluar dari tempat persembunyiannya. "Makasih ye, Lav." ujar Alisa.

Lavina mengangguk sambil mengacungkan kedua jempolnya. Alisa kembali duduk disamping Lavina melihat orang yang sedang berlatih basket.

"Ah, gue pengen main basket." ujar Alisa.

"Main ya tinggal main." balas Alisa.

"Gak ada bolanya, Lav."

"Tinggal ambil di ruang olahraga, hidup kok dipersusah."

"Huft, bukan gitu Lav. Kalo gue ngambil bola di ruang olahraga pasti gue ketemu ketos Lav, secara ruanganya dekat sama ruang olahraga."

"Ngapa lu jadi takut sama ketos? Biasanya lo suka sama ketos karena dia ganteng."

"Sukanya ditunda dulu, nanti kalo gue ketemu dia pasti gue dihukum lebih parah sama dia." balas Alisa.

ALANDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang