Sudah hari kesekian Ten merasakan tidak enak badan. Wajahnya semakin pucat, Taeyong juga berkali-kali membujuknya untuk periksa ke dokter. Tapi Ten selalu menolak, menurutnya jika dirinya sakit siapa yang akan mengurus keperluan anak-anaknya. Bukannya Ten tidak percaya pada asisten rumah tangga, tapi ia akan merasa menjadi bukan seorang istri dan ibu yang baik jika pekerjaan rumah harus dilakukan oleh orang lain.
" Sudah sana, kasian anak-anak nanti terlambat menunggumu." Ten mendorong punggung Taeyong untuk segera masuk ke mobil.
" Baiklah, kalau begitu aku berangkat mengantarkan anak-anak dan bekerja dulu. Segera kabari aku jika kau membutuhkan sesuatu."
Mobil Taeyong sudah pergi, Ten kembali ke dalam kamar. Keringat dingin membanjiri keningnya, sebisa mungkin ia tadi menahan dada kirinya agar tidak terlihat kesakitan di depan Taeyong. Ten membuka laci dan menemukan obat yang beberapa hari ini ia konsumsi untuk mengurangi rasa sakit di dadanya.
" Tuhan, ku mohon kuatkan aku. Kasihani anak-anakku yang masih membutuhkanku." Ucap Ten di dalam hati sambil memejamkan matanya.
Waktu menunjukkan pukul 12.00 siang, waktunya makan siang tapi Ten belum juga turun dari kamar. Salah satu pelayan berinisiatif untuk memanggilnya.
Tok tok tok
" Maaf, mengganggu istirahat anda tuan. Makanan sudah siap. Tuan ingin makan di bawah atau saya antarkan ke kamar." Ucap pelayan tersebut. Beberapa menit ia menunggu di depan pintu kamar tuannya tapi tidak ada sambutan.
" Kenapa lama sekali?" Tanya pelayan lain yang baru datang. Sedangkan pelayan pertama hanya menggeleng.
Cklek
" Tuan, maaf kami tidak sopan memasuki kamar anda."
Ke dua pelayan tersebut segera berlari ketika menemukan Ten tergeletak di karpet.
" Tuan!"
Teriakan ke dua pelayan tersebut mengundang pelayan lain berlari ke arah kamar Ten.
" Cepat telpon ambulans dan tuan Taeyong sekarang."
Setelah mendapat kabar dari para pelayannya, Taeyong segera meninggalkan ruang rapat tanpa sepatah kata yang membuat para orang disana menatap kebingungan.
======
Taeyong, Donghae dan Yoona sudah berada di dalam ruang rawat Ten. Ke dua orang tua Ten baru bisa datang ke Seoul besok. Taeyong duduk di kursi di samping ranjang sembari menggenggam jemari istrinya yang tidak dipasang jarum infus. Yoona menangis dipelukan sang suami, ia tidak kuat melihat tubuh ringkih menantunya ditancapi berbagai jenis alat medis.
5 jam yang lalu, dokter memberitahu mereka bahwaTen mengalami penyempitan pembuluh darah jantung atau aterosklerosis yaitu kondisi di mana pembuluh darah jantung menyempit akibat adanya penumpukan lemak atau plak. Penumpukan plak menyebabkan aliran darah dan pasokan oksigen ke organ-organ vital terganggu sehingga berpotensi menimbulkan komplikasi yang berbahaya bagi tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee family (TaeTen)
Fanfictionsequel fyafm. berisi one shoot keseharian keluarga Lee Taeyong. Taeyong bapak yang bobrok Ten emak yang galak Mark si kakak receh Jeno dan jaemin kembar kesayangan semua